Translate

Peran Keluarga Kristen Bagi Pertumbuhan Gereja

Peran keluarga Kristen bagi pertumbuhan gereja ~ Shalom pembaca setia blog ini. Apa kabar semuanya? Doa dan harapan saya, kiranya semua pembaca setia blog ini senantiasa dalam keadaan sehat, sukses dalam hidup, diberkati oleh Tuhan Yesus dan terus menjadi berkati bagi sesama. Selain itu, saya juga berharap semua pembaca blog ini senantiasa terinspirasi, termotivasi dan bertumbuh dalam iman serta semakin dewasa secara rohani. Saya terus mengajak dan mendorong semua pembaca untuk bersama saya mewujudkan Visi besar, yaitu: "Semua orang di seluruh dunia dapat mendengar Kabar Baik dan Hidup dalam segala kelimpihan". Kehadiran blog yang pembaca setia kunjungi merupakan salah satu Misi saya untuk mrealisasikan Visi di atas. Saya sadar bahwa Visi besar itu tidak bisa saya wujudkan sendiri, itu sebabnya saya memotivasi pembaca setia blog ini untuk berpartisipasi dengan cara membagikan link blog ini kepada teman, keluarga dan sahabat di media sosial, sehingga semakin banyak orang yang mendengar Kabar Baik dan Hidup dalam segala kelimpahan. Terimakasih bila pembaca setia sudah turut serta di dalam mewujudkan Visi di atas.

Pada kesempatan ini, saya akan membagikan kepada pembaca setia sebuah tema, yaitu: Peran Keluarga Kristen bagi Pertumbuhan Gereja. Landasan firman Tuhan dari tema tersebut diambil dari surat rasul Paulus, yaitu Filemon 1:1-25.

Sebagai catatan, pertumbuhan gereja mencakup tiga aspek, yaitu: Pertama, pertumbuhan kualitas, yaitu pertambahan kedewasaan iman dan kerohanian dari setiap anggota gereja atau setiap jemaat Tuhan - Efesus 4:13-15. Kedua, pertumbuhan kuantitas, yaitu pertambahan jumlah anggota gereja atau anggota jemaat melalui kesaksian hidup setiap anggota gereja atau setiap jemaat dan pemberitaan Injil secara bersinambung - Kisah Para Rasul 1:15; 2:41; 4:44; 5:14; 6:7. Ketiga, pertumbuhan lokalitas atau lokasi atau geografis, yaitu terbentuknya komunitas-komunitas baru orang Kristen di berbagai daerah, wilayah geografi lain.


Pertumbuhan gereja sebagaimana sudah disajikan di atas, tidak terlepas dari peran setiap keluarga di dalam gereja. Keluarga Filemon telah berhasil memainkan peran besar dalam pertumbuhan gereja di Kolose, sesuai dengan kondisi pada saat itu. Dalam surat Filemon kita dapat melihat peran keluarga tersebut dalam meutar roda pertumbuhan gereja di kota Kolose.

Pertanyaan penting yang harus diajukan ialah: "Bagaimana supaya keluarga berperan di dalam pertumbuhan gereja?" Berdasarkan surat Filemon, kita menemukan ada beberapa cara yang bisa dilakukan oleh keluarga dalam upaya untuk mewujudkan pertumbuhan gereja yang signifikan, yaitu:

1. Jadikan keluarga sebagai pusat ibadah.
Rasul Paulus menulis: "Dan kepada Apfia suadara perempuan kita dan kepada Arkhipus, teman seperjuangan kita dan kepada jemaat di rumahmu" - Filemon 1:2. Keluarga Filemon berhasil memfungsikan rumahnya sebagai gereja, yang melibatkan keluarga-keluarga sekitar untuk beribadah bersama-sama secara kekeluargaan. Bahkan, lebih jauh dilaporkan bahwa Filemon sendiri adalah teman sepejuangan Paulus. Nama Apfia kemungkinan adalah istri atau saudara Filemon. Adapun Arkhipus, yang juga sebagai teman seperjuangan Paulus, rupanya adalah anak Filemon.

2. Jadikan keluarga sebagai pusat misi.
Rasul Paulus menulis: "Dahulu memang dia tidak berguna bagimu, tetapi sekarang sangat berguna baik bagimu maupun bagiku" - Filemon 1:11. Berdasarkan data dari tradisi, dapat dikemukakan bahwa Filemon berperan besar dalam membina Onesimus, hambanya, sehingga menjadi orang yang berperan besar dalam pekerjaan Tuhan selanjutnya. Hal itu berarti, rumah Filemon bukan sekadar tempat ibadah, melainkan juga sudah menjadi pusat penginjilan gereja. Dengan perkataan lain, keluarga Filemon telah berhasil menciptakan orang-orang yang non Kristen menjadi orang-orang Kristen yang baik. Orang yang tidak berguna menjadi orang yang berguna dalam pekerjaan Tuhan.

3. Jadikan keluarga sebagai sumber pembiayaan gereja.
Rasul Paulus menulis: "kasihmu kepada semua orang kudus" - Filemon 1:5 dan "dari kasihmu telah kuperoleh kegembiraan besar dan kekuatan" - Filemon 1:7. Pernyataan rasul Paulus tersebut mengandung makna benda. Artinya, Filemon dan seisi rumahnya telah menyatakan kasihnya kepada pelayan-pelayan gereja dalam bentuk uang, harta, dan pemberian-pemberian lainnya.

Dengan perbuatan tersebut, keluarga Filemon tidak saja menjadikan rumahnya sebagai pusat kegiatan ibadah dan penginjilan gereja, tetapi juga mereka telah bertindak sebagai donatur atau sponsor pelayanan gereja.

Bagaimana dengan keluarga kita pada saat ini? Apakah kita sudah menjadikan keluarga kita sebagai pusat ibadah? Apakah kita sudah menjadikan keluarga kita sebagai pusat misi/penginjilan? Apakah kita sudah menjadikan keluarga kita sebagai sumber pembiayaan gereja? Jawabannya tentu ada pada keluarga kita masing-masing. Jika jawabannya belum, biarlah tulisan ini menginspirasi dan memotivasi Anda untuk segera melakukannya. Jika jawabannya baru satu poin yang dilakukan, saya mendorong Anda untuk melakukan dua poin lainnya lagi. Jika jawabannya sudah, puji Tuhan tetaplah setia melakukannya. Amin