Misi Pelayanan Yesus Kepada Manusia
Misi pelayanan Yesus ~ Apakah hidup sehat itu penting
bagi Anda? Tentu, jawabannya PENTING ! Itulah sebabnya tidak heran bila
fenomena di lapangan bahwa tempat pelayanan yang memberi penekanan pada
kesembuhan, digandrungi banyak orang; mereka berbondong-bondong mencari
kesembuhan, tetapi setelah melewati waktu dan tidak mengalami kesembuhan, hati
kecewa dan berkata: Dimanakah kuasa Tuhan, sesuai dengan janji-Nya sebagaimana
diberitakan oleh Pendeta? Akibatnya, tidak sedikit yang kecewa dan menjauhkan
diri dari persekutuan, bahkan hubungan pribadi dengan Tuhan, dianggap tidaklah
berguna.
Yesus
memberi kesembuhan, pembebasan dalam misi pelayanan-Nya, namun dalam
menjalankannya ada Prinsip tentang Skala Prioritas, tanpa mengabaikan Kebutuhan
dalam Kondisi-Situasional. Mari kita perhatikan Prioritas dalam misi pelayanan
Yesus dalam Matius 4:23-25, sebagai berikut:
1. Meletakan dasar-dasar iman melalui pengajaran.
Rasul
Matius yang memiliki latar pengetahuan dan pengalaman di bidang administrasi
pajak (cukai), sudah terbiasa teliti dalam menyusun data secara sistematis,
sesuai dengan kronologis suatu peristiwa. Dalam pengamatannya sebagai saksi
mata, Yesus memulai dengan pengajaran dan disusul dengan pelayanan lainnya
dengan penekanan khusus.
Yesus
melihat diri-Nya sebagai Guru (Rabi) dan orang yang mengikut dan percaya
kepada-Nya disebut sebagai murid. Menjelang kenaikan-Nya ke Sorga, Ia memberi
Amanat kepada murid-murid-Nya untuk menjadikan semua suku bangsa menjadi
murid-murid-Nya, bukan hanya sebagai pendengar. Iman yang dibangun di atas
Dasar yang Teguh yaitu Yesus Kristus dan tetap di dalam Firman Kristus akan
mengalami Keteguhan Iman yang ditandai adanya Kedewasaan Penuh, sehingga tidak
terombang-ambing dengan berbagai rupa pengajaran yang sering membingungkan.
Adakah
hati saudara masih bertanya-tanya tentang sesuatu yang terkait dengan hal-hal
penting dalam iman Kristen, dan membutuhkan jawaban ? Apakah Anda pernah
bertanya dalam hati: Alkitabnya satu, Juru-Selamat kami Yesus Kristus, tapi
mengapa ada rupa-rupa mengajaran di berbagai tempat yang tampak saling
bertentangan ? Pertanyaan-pertanyaan demikian, menjadi indikator bahwa kita
sebagai umat Tuhan, membutuhkan pengajaran yang berkesinambungan, sistematis
dan utuh secara Alkitabiah. Bila Anda memandang demikian, apakah pengajaran
dalam program gereja, menjadi sangat penting bagi And?
2. Memberitakan nilai-nilai kekal untuk
manusia.
Dalam
kondisi dan situasi khusus, Yesus bertindak dengan penuh hikmat; tanpa memberi
pengajaran lebih dahulu dan memberitakan hal-hal penting yang bernilai kekal.
Ia menyembuhkan orang yang sangat butuh pembebasan. Dari jauh sepuluh orang
sakit kusta berteriak-teriak, memohon belas kasihan Yesus untuk disembuhkan.
Tanpa bersalaman dan bertatap muka dari dekat, Yesus menyuruh mereka
memperlihatkan dirinya kepada Imam, dan di tengah jalan, mereka semua sudah
sembuh dari kusta. Dalam kondisi dan situasi ini, Yesus tidak berkata: duduk
dululah; dengar ajaran-Ku; nanti atau besok baru Anda disembuhkan. Tidak
demikian! Seketika itu juga, Yesus bertindak dan menyembuhkan mereka.
Dalam
situasi normal, Prioritas berikut setelah Ia mengajar adalah memberitakan
“Injil Kerajaan Allah” yang berintikan pada keselamatan oleh anugerah dan kasih
Allah dalam diri-Nya sebagai Mesias yang terutus. Nilai-nilai kekal itu
dinikmati oleh orang percaya dari hidup sekarang ini dan mencapai puncaknya
ketika masuk ke dalam hidup kekal dan tinggal bersama Bapa di sorga. Dapat
dinikmati dari hidup sekarang, beroleh pengampunan karena anugerah Allah yang
diterima dengan iman, memberi kepastian keselamatan, ketenangan batin, dan
menikmati buah Roh bila kita hidup dipimpin oleh Roh Kudus.
Manusia
cenderung memprioritaskan hal-hal yang bersifat sementara. Itulah sebabnya
Yesus berkata: “Carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenaran-Nya, maka semuanya itu akan
ditambahkan kepadamu” (Matius 6 : 33). Kita membutuhkan uang, pekerjaan yang
baik, rumah yang nyaman untuk dihuni, butuh fasilitas dan lain sebagainya,
namun itu semua hanyalah berkat yang ditambahkan; berkat utama adalah kekayaan
rohani yang bernilai abadi.
Apakah
kekayaan rohani yang telah Anda miliki sejak ikut Yesus hingga saat ini ? Jika
bapak/ibu belum memiliki kekayaan rohani demikian, apakah Anda sadar bahwa anda
sebenarnya termasuk Orang Miskin di hadapan Allah?
Sekaranglah
waktunya, belum terlambat untuk mengumpulkan harta di sorga dengan berbuat baik
dan benar sesuai dengan iman serta bernilai abadi di hadapan Allah.
3. Menjawab kebutuhan aktual yang bersifat
sementara.
Hal
berikutnya yang dilakukan Yesus dalam misi pelayanan-Nya adalah menyatakan
tanda-tanda Kerajaan Allah telah tiba, dimana Ia menyembuhkan semua orang
dengan berbagai penyakit dan kelemahan-kelemahan tubuh.
Sembuh
dari sakit-penyakit adalah kebutuhan setiap orang, namun kesembuhan secara
jasmani, bukanlah tujuan tertinggi dari panggilan Tuhan. Orang yang telah
sembuh dari satu jenis penyakit, bisa sakit dengan penyakit lain pada waktu
berikutnya; bahkan orang yang telah mengalami mujizat kesembuhan, akhirnya mati
juga; Lazarus yang telah dibangkitkan dari kubur, akhirnya mati juga.
Dalam
hikmat-Nya Tuhan, suatu penyakit dapat diizinkan-Nya walau dirasa amat
mengganggu dan bahkan menjadi “duri dalam daging”, sebagaimana dialami oleh
Rasul Paulus. Paulus yang dipakai Tuhan dengan mujizat-mujizat yang dasyat dan banyak
orang mengalami kesembuhan dari pelayanannya, namun Paulus sendiri, hingga
matinya, tidak sembuh dari “sakit mata” yang dialaminya. Hal demikian,
merupakan misteri rencana Tuhan untuk mendatangkan kebaikan bagi manusia.
Jika
seseorang telah membangun imannya di atas dasar Firman Kristus melalui
pengajaran yang benar (Alkitabiah), dan memiliki kekayaan rohani bernilai abadi
(kekal), ia bersikap dewasa menyikapi tatkala gangguan kesehatan datang
menghampirinya atau berbagai bentuk pergumulan hidup lainnya. Ia dapat
bersyukur kepada Allah atas kebaikan dan berkat-berkat Tuhan, sambil memohon kekuatan
dari Tuhan untuk dimampukan menanggung penderitaan yang bersifat fana ini tanpa
bersungut-sungut.
Apakah
Prioritas Misi Pelayanan Yesus telah kita fahami dengan benar, sehingga menjadi
acuan bagi kita dalam melayani Tuhan, dalam menilai kegiatan pelayanan rohani
dan dewasa dalam menentukan sikap, sementara menjalani hidup bersama Yesus di
dunia yang fana ini?
Sumber:
Pdt. Dr. Söchiwolo`ö Ndruru, M.Th.