Translate

Bolehkan Manusia Menipu Allah?

Bolehkah manusia menipu Allah? ~ Para pembaca setia blog ini yang dikasihi oleh Tuhan Yesus Kristus, pertanyaan tersebut terkesan provokatif dan mengada-ada. Dikatakan provokatif karena pertanyaan itu bisa membangkitkan adrenalin dan emosi Anda. Dan dikatakan mengada-ada karena mana mungkin ada orang yang pernah hidup dan masih hidup sampai saat ini tega menipu Allah. Sejujurnya saya mau tegaskan bahwa tema tulisan saya dalam nada bertanya itu bukan hasil olah rasio saya, tetapi tema itu diambil dari Alkitab Perjanjian Lama khususnya dalam kitab Malekhi 3:8a: “Bolehkah manusia menipu Allah?”. Pertanyaan tersebut bukan berasal dari manusia, tetapi ada di hati Allah dan keluar dari mulut Allah secara langsung dan ditulis oleh nabi Maleakhi tentu dalam pimpinan Roh Kudus. Satu-satunya bangsa yang berani menipu Allah hanya bangsa Israel. Bangsa yang dipilih oleh Allah menjadi umat kesayangan-Nya. Allah sangat mengasihi bangsa Israel sebagaimana ditulis oleh nabi Maleakhi, “Aku mengasihi kamu”, firman TUHAN…” – Maleakhi 1:2a. Tapi kasih dan kebaikan Allah kepada Israel dibalas dengan kejahatan, seperti peribahasa, “Air susu dibalas dengan air tuba”. Bangsa Israel membohongi Allah.
Latar belakang kitab Maleakhi
Kitab Maleakhi merupakan kitab terakhir dari 39 kitab di dalam Perjanjian Lama. Kitab Maleakhi dimasukan dalam kelompok kitab nabi-nabi kecil. Sebagai kitab terakhir (penutup) harusnya berita yang disampaikan merupakan berita yang menyenangkan dan membahagiakan (happy ending). Namun, faktanya berita yang ditulis oleh nabi Maleakhi sangat menyedihkan. Bangsa Israel tidak menghormati Allah sebagai Bapa, melakukan perkawinan campur yang dilarang oleh Allah dan percerian menjadi hal yang biasa pada hal Allah sangat benci kepada perceraian. Itu sebabnya Allah menyatakan penghukuman-Nya atas bangsa Israel. Dari kitab Maleakhi, khususnya pasal 3:6-12, ada beberapa pertanyaan penting yang patut kita renungkan dan menemukan jawabannya bagi kita, yaitu:
1. Apa alasan teologis mengoreksi bangsa Israel? 
Alasan teologis mengoreksi bangsa Israel ialah: Pertama, fakta membuktikan Tuhan tidak berubah – Maleakhi 3:6a. Penulis surat Ibrani dalam nada yang sama menulis: “Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya” – Ibrani 13:8. Dalam totalitas keberadaan dan kepribadian Tuhan Allah, sesungguhnya Dia tidak pernah berubah. Kedua, fakta bahwa Allah memiliki tujuan final bagi bangsa Israel yaitu bangsa Israel tidak akan lenyap atau punah – Maleakhi 3:6b. Sekali Tuhan Allah memilih dan menetapkan Israel sebagai umat-Nya, maka selama-lamanya bangsa Israel tetap menjadi umat-Nya. Sekali Tuhan Allah menyelamatkan kita di dalam dan melalui iman kepada Tuhan Yesus Kristus, maka kita tetap menjadi umat-Nya.
2. Mengapa Tuhan Allah mengoreksi bangsa Israel?
Tuhan Allah melakukan koreksi total terhadap bangsa Israel, karena: Pertama, adanya penyimpangan terstruktur. Nabi Maleakhi menulis: “Sejak zaman nenek moyangmu kamu telah menyimpang dari ketetapan-Ku dan tidak memeliharanya” – Maleakhi 3:7a. Kedua, adanya penipuan berjemaah. Nabi Maleakhi menulis: “Bolehkah manusia menipu Allah? Namun kamu menipu Aku. Tetapi kamu berkata: “Dengan cara bagaimanakah kami menipu Engkau?” Mengenai persembahan persepuluhan dan persembahan khusus! Kamu telah kena kutuk, tetapi kamu masih menipu Aku, ya kamu seluruh bangsa!” – Maleakhi 3:8-9; band. 2:17.
3. Bagaimana supaya koreksi tersebut berhasil?
Tuhan Allah memiliki tujuan terhadap koreksi yang dilakukan-Nya terhadap bangsa Israel. Dari tulisan nabi Maleakhi kita menemukan beberapa hal yaitu: Pertama, dari pihak bangsa Israel. Menurut Maleakhi bangsa Israel harus melakukan tindakan, yaitu: 1) Bertobat dalam kerendahan hati – Maleakhi 3:7b. 2) Taat melakukan perintah Tuhan – Maleakhi 3:10a. 3) Implikasinya pasti ada kebahagiaan – Maleakhi 3:12. Kedua, dari pihak Tuhan. Menurut nabi Maleakhi dari pihak Tuhan, maka ada tindakan Tuhan bagi bangsa Israel, yaitu: 1) Tuhan pasti berdamai kembali dengan umat-Nya – Maleakhi 3:7b. 2) Tuhan pasti membuka kembali pintu berkat bagi umat-Nya – Maleakhi 3:10b. 3) Tuhan pasti memelihara (providensia) hidup umat-Nya dengan semua yang ada padanya – Maleakhi 3:11.
Allah sudah menyatakan betapa besar kasih-Nya kepada bangsa Israel dan juga kepada kita umat yang telah ditebus dengan darah Anak-Nya yang mahal. Sudah seharusnya kita tidak membalas air susu dengan air tuba. Jangan kita membalas kasih dan kebaikan Tuhan dengan kejahatan. Tetapi sebaliknya, dengan rendah hati kita bertobat dan taat melakukan perintah-Nya dalam totalitas hidup kita. Amin.