Bahaya Pikiran Negatif Bagi Hidup Kita
Bahaya pikiran negative
bagi hidup kita ~ Landasan firman Tuhan dari tema tersebut di ambil dari kitab Amsal
7:10-17 dan Matius 9:1-8. Salah satu batu sandungan yang berpotensi menimbulkan
keretakan dalam membangun relasi dengan sesama ialah berpikir negatif tentang
orang lain. Berpikir negatif biasanya muncul dari perasaan iri, dengki, benci
dan tidak puas dengan apa yang dimiliki. Pikiran negatif itu biasanya
mengakibatkan: ketakutan, kekhawatiran, pesimisme, ketidakyakinan, keresahan,
ketidakpercayadirian, dan lain sebagainya.
Injil hari ini menampilkan sisi lain dari beberapa
orang ahli Taurat, mereka cenderung berpikiran negatif tentang Yesus. Ketika
Yesus mengampuni dosa dan menyembuhkan seorang lumpuh, para ahli Taurat ini
malah mengatakan bahwa Yesus menghujat Allah. Di sinilah letak kecenderungan
berpikir negatif yang dimiliki para ahli Taurat, karena mereka tidak dapat
melakukan hal seperti yang dilakukan oleh Yesus.
Melalui Kisah Injil ini, Yesus mengajak kita untuk senantiasa melihat sisi positif dalam setiap peristiwa hidup, dalam setiap relasi, dalam setiap perjumpaan dalam hari-hari hidup kita. Untuk mampu melihat sisi positif itu, maka kita perlu membiasakan diri untuk berpikir positif. Pikiran yang sehat tentu akan sangat berguna bagi diri sendiri dan bagi orang lain. Dengan berpikir postif, kita telah menjadi saluran rahmat dan berkat bagi sesama kita. Marilah kita senantiasa melihat apa yang baik, mulia, luhur dan indah dalam ciptaan-ciptaan-Nya, terutama dalam diri saudara-saudari kita, sesama manusia.
Keberatan para ahli Taurat tidak menghalangi Yesus
untuk menyatakan identitasNya: “……. di dunia ini Anak Manusia berkuasa
mengampuni dosa”. Ucapan Yesus : “Percayalah, hai anakKu, dosamu sudah
diampuni” merupakan ungkapan Tuhan yang ditujukan kepada umat-Nya. Sebelum
menyembuhkan fisik orang lumpuh itu, Yesus menyembuhkan terlebih dahulu akar
masalah yang menyebabkan dia lumpuh secara spiritual, yaitu dosa.
Allah dapat membawa banyak berkat-Nya ke dalam
kehidupan kita dan sesama kita, hanya apabila kita memberikan kesempatan kepada-Nya
untuk berbicara, dan kita mempunyai kemauan untuk mendengarkan suara-Nya. Oleh
karena itu, marilah kita menjaga agar hati kita tetap terbuka dan siap untuk
menerima Dia, bagaimanapun cara Tuhan bekerja.
Allah juga ingin menggunakan kita semua untuk ikut
bekerja memajukan kerajaan-Nya. Dengan semakin dekat kita berjalan bersama
Tuhan Allah, kita semua pun dapat mengakibatkan kerusakan besar atas kekuatan
si jahat dalam dunia ini.
Bacaan Injil pada hari ini menegaskan identitas Yesus
sebagai Tuhan, Dia berkuasa mengatasi dan menyembuhkan penyakit-penyakit dan
kelemahan jasmani.
Namun yang terpenting bagi kita, Dia berkuasa
mengampuni dosa-dosa kita. Kita semua diajak untuk selalu datang kepada-Nya
dengan semangat baja dan iman yang teguh seperti yang dimiliki orang lumpuh dan
teman-temannya. Melalui doa, kita bisa datang ke hadirat Tuhan, bukan hanya
untuk mencari kesembuhan fisik, tetapi juga memohon agar Dia membebaskan kita
dari dosa-dosa yang merusak keharmonisan hidup kita dengan diri sendiri, dengan
sesama, dengan alam semesta dan dengan Tuhan.
Nah, sekarang bagaimana dengan Anda sendiri? Apakah Anda
percaya bahwa Yesus dapat berkata-kata dengan penuh kuasa dalam kehidupanmu dan
di tengah dunia? Atau, apakah sudah cukup bagi Anda untuk sekali-kali disentuh
oleh Tuhan atau diingatkan akan kenangan-kenangan penuh berkat di masa lampau
dan pengharapan-pengharapan besar untuk masa depan? Semuanya kembali kepada Anda
sendiri.
Amin.
Amin.