Translate

Memahami Berkat Tuhan Dalam Hidup Kita

Memahami berkat Tuhan dalam hidup kita ~ Pada umumnya semua orang menghendaki hidupnya diberkati oleh Tuhan. Hal ini bisa dilihat dan didengar dari doa-doa yang dinaikan kepada Tuhan oleh setiap orang Kristen. Doanya seperti ini: Tuhan berkati rumah tanggaku, berkati keluarga, berkati pekerjaanku, berkati usahaku, berkati pelayananku dan seterusnya. Doa semacam itu memang tidak salah. Tetapi, bila diperhatikan secara saksama, maka doa-doa tentang berkat itu hanya ditujukan kepada diri kita saja. Ini pemahaman doa tentang berkat yang kurang akurat atau tidak sesuai dengan ajaran firman Tuhan.

Berbeda dengan pemazmur. Ia mengetahui bahwa berkat itu bukan hanya untuk dirinya. Pemazmur paham betul mengelola berkat itu dalam hidupnya secara pribadi, dalam hidupnya sebagai keluarga dan dalam hidup sebagai suatu bangsa.

Pertanyaan penting yang harus diajukan ialah: “Pelajaran apa yang hendak disampaikan oleh pemazmur untuk kita ambil bagi kehidupan kita pada masa kini terkait dengan berkat yang Allah berikan kepada kita?” Ada beberapa pelajaran penting yang bisa kita ambil dari pemazmur berdasarkan Mazmur 67:1-8. Pelajaran dimaksud, yaitu:


1. Berkat itu sumbernya dari Allah.
Dalam Mazmur 67, kita menemukan ada tiga kali diulang oleh pemazmur tentang Allah memberkati kita. Dalam Alkitab ketika sebuah kata diulang-ulang, maka hal itu menunjukkan bahwa ada yang sangat penting untuk diperhatikan.

Itu sebabnya, ketika pemazmur berkata Allah memberkati kita, maka hal itu ingin ditegaskan oleh pemazmur bahwa Allah itu sumber berkat dalam hidup kita. Sumber berkat itu tidak ada pada yang lain. Kita tidak bisa mengandalkan kekuatan-kekuatan dunia ini untuk memberi berkat kepada kita. Sumber berkat itu bukan ada di tugu-tugu berhala, bukan ada di pusuk buhit, di pohon besar, di danau toba dan lain sebagainya. Pemazmur menegaskan bahwa sumber berkat dalam hidup kita hanya satu yaitu Allah kita.

2. Mintalah berkat itu kepada Allah.
Setelah kita mengerti dan memahami bahwa Allah itu sumber berkat bagi hidup kita, maka sudah seharusnya kita meminta berkat dari Allah saja. Pemazmur menegaskan: “Kiranya Allah mengasihani kita dan memberkati kita, kiranya Ia menyinari kita dengan wajah-Nya” – Mazmur 67:2. Bagian firman Tuhan itu jelas bahwa pemazmur meminta berkati kepada Allah bagi hidupnya karena dia tahu bahwa Allah itu sumber berkat.

Oleh karena itu, menjadi salah kalau kita sudah tahu bahwa Allah itu sumber berkat, sumber pertolongan, dan sumber kasih, tetapi kita mengabaikan Dia lalu meminta berkat kepada roh-roh leluhur, roh-roh orang mati dan kepada kekuatan dunia ini. Perbutan tersebut dalam pandangan Allah merupakan perbuatan dosa.

Tuhan Yesus memerintahkan kepada kita untuk berdoa minta berkat kepada Allah Bapa di sorga, maka apa yang kita minta pasti akan dikabulkan dan dipenuhi oleh Allah – baca Matius 7:7-8; Yohanes 15:7.

3. Kita pasti diberkati oleh Allah.
Pemazmur tegaskan: “Tanah telah memberi hasilnya; Allah, Allah kita, memberkati kita. Allah memberkati kita” – Mazmur 67:7-8a. Bagian firman Allah itu menunjukkan bahwa Allah memberkati umat-Nya. Ketika kita mengetahui bahwa Allah itu sumber berkat bagi hidup kita dan ketika kita meminta berkat dari Dia, maka Allah sendiri pasti memberkati kita.

4. Kita harus menjadi berkat bagi orang lain.
Pemazmur dalam ayat 3-6 menegaskan bahwa ketika mereka diberkati oleh Allah, maka mereka tidak menikmati berkat itu hanya untuk diri mereka saja. Melainkan mereka membagi berkat itu kepada orang lain, kepada suku lain dan kepada bangsa-bangsa lain.

Kita harus menjadi berkat bagi orang lain. Kita harus membagi berkat rohani – keselamatan di dalam Yesus Kristus kepada orang lain. Lalu kita juga harus menjadi saluran berkat materi bagi orang lain. Inilah yang Allah kehendaki dari hidup kita sebagai umat-Nya.

Kita tidak boleh hanya memikirkan diri kita saja. Kita tidak boleh hanya memikirkan keuntungan bagi diri kita saja. Intinya, kita tidak boleh egois dan hidup hanya untuk diri sendiri saja. Kita dipanggil, diselamatkan dan diberkati oleh Allah supaya kita juga bisa menjadi berkat bagi sesama kita sesuai dengan kemampuan yang Allah berikan di dalam hidup kita.