Syarat Mengalami Kuasa Tuhan 3
Syarat mengalami kuasa Tuhan ~ Dalam tulisan terdahulu saya sudah membahas dua persyaratan supaya kita bisa mengalami kuasa Tuhan dalam hidup kita. Kedua hal tersebut yaitu: pertama, harus ada pergumulan dalam hidup kita; kedua, harus ada usaha di dalam dan bersama Yesus Kristus. Kedua persyaratan tersebut belum lengkap, sehingga harus ada lagi yang perlu ditambahkan. Penambahan ini bertujuan supaya kita bisa memiliki pemahaman dan pengertian yang utuh, benar dan sesuai dengan ajaran di dalam Alkitab, baik Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru.
Berdasarkan pemaparan di atas, maka saya akan melengkapi bagian ketiga dari persyaratan untuk mengalami kuasa Tuhan dalam hidup kita. Dikatakan demikian, karena memang kita berada dalam dunia yang penuh dengan dosa. Dan akibat dosa itu sangat mengerikan, yang muncul dalam beragam pergumulan dalam hidup kita. Oleh karena itu, ketika kita mengalami keadaan yang sukar dan berusaha di dalam dan bersama Yesus Kristus, belumlah cukup kedua hal itu. Makanya ada bagian ketiga dan bagian terakhir dari pembahasan saya terkait dengan mengalami kuasa Tuhan dalam hidup kita.
3. Harus ada iman di dalam hidup kita.
Iman merupakan salah satu kata kunci, penting dan strategis di dalam Alkitab, baik Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru. Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat - Ibrani 11:1. Iman menjadi landasan bagi kita untuk berpijak mengharapkan pertolongan Allah dalam hidup kita. Iman menjadi alasan kuat bagi untuk melihat perbuatan Allah yang ajaib yang melampaui penglihatan mata jasmani kita.
Iman dalam perspektif keselamatan, maka harus dipahami bahwa iman dalam relasinya dengan hidup rohani/keselamatan kita, merupakan pemberian Allah dalam hidup kita. Iman yang merupakan pemberian Allah itu bagi kita memungkinkan kita dapat meresponi akan panggilan Allah untuk menerima karya-Nya di dalam dan melalui Yesus Kristus. Kita bisa menerima Yesus sebagai Tuhan dan juruselamat pribadi itu karena iman yang dikaruniakan oleh Allah kepada kita.
Iman dalam konteks pergumulan kehidupan merupakan karunia Allah bagi kita sehingga kita bisa menghadapi dan melewati setiap ujian, tantangan, pergumulan, penderitaan dan masalah dalam kehidupan kita. Iman itulah yang menopang kehidupan kita, sehingga memungkinkan kita dapat berdiri tegak dan melewati pergumulan kita serta mengalami kuasa Tuhan dalam hidup kita.
Perempuan yang sakit pendarahan selama dua belas tahun, ia memiliki iman yang dikaruniakan Allah dalam hidupnya sehingga memungkinkan dia dapat mengalami kuasa Tuhan dalam hidupnya. Penulis Injil Markus menulis: "Maka katanya kepada perempuan itu: "Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau. Pergilah dengan selamat dan sembuhlah dari penyakitmu!" - Markus 5:34.
Yesus menegaskan bahwa: Pertama, perempuan ini memiliki iman pemberian Allah, sehingga ia dapat menerima keselamatan secara rohani. Ia dipulihkan relasinya dengan Allah karena ia mengakui Kristus sebagai Tuhan dan penyelamatnya. Kedua, perempuan itu bukan saja mengalami keselamatan yang kekal, tetapi juga mengalami kesembuhan secara fisik. Ia sembuh dari penyakit yang sudah dua belas tahun di deritanya. Saat itu juga ia mengalami kelegaan yang luar biasa. Beban yang selama dua belas tahun dipikulnya kini sudah sirna karena kuasa Tuhan yang dialaminya. Ketiga, perempuan itu pun mengalami pemulihan secara sosial. Ia bisa bergaul dengan siapa pun sebagai manusia yang normal. Ia diterima kembali ke dalam komunitas keluarganya. Dengan demikian, betapa besar sukacita yang dirasakan oleh perempuan ini.
Perempuan yang sakit pendarahan selama dua belas tahun adalah manusia biasa yang sama dengan kita. Kita juga tidak luput dari pergumulan, penderitaan dan masalah kehidupan. Jika perempuan itu dikaruniakan iman oleh Allah, maka saya percaya kita juga dikaruniakan iman oleh Allah, sehingga jika perempuan itu mengalami kuasa Tuhan dalam hidupnya, saya percaya kita juga pasti bisa mengalami kuasa Tuhan dalam hidup kita.
Berdasarkan pemaparan di atas, maka saya akan melengkapi bagian ketiga dari persyaratan untuk mengalami kuasa Tuhan dalam hidup kita. Dikatakan demikian, karena memang kita berada dalam dunia yang penuh dengan dosa. Dan akibat dosa itu sangat mengerikan, yang muncul dalam beragam pergumulan dalam hidup kita. Oleh karena itu, ketika kita mengalami keadaan yang sukar dan berusaha di dalam dan bersama Yesus Kristus, belumlah cukup kedua hal itu. Makanya ada bagian ketiga dan bagian terakhir dari pembahasan saya terkait dengan mengalami kuasa Tuhan dalam hidup kita.
3. Harus ada iman di dalam hidup kita.
Iman merupakan salah satu kata kunci, penting dan strategis di dalam Alkitab, baik Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru. Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat - Ibrani 11:1. Iman menjadi landasan bagi kita untuk berpijak mengharapkan pertolongan Allah dalam hidup kita. Iman menjadi alasan kuat bagi untuk melihat perbuatan Allah yang ajaib yang melampaui penglihatan mata jasmani kita.
Iman dalam perspektif keselamatan, maka harus dipahami bahwa iman dalam relasinya dengan hidup rohani/keselamatan kita, merupakan pemberian Allah dalam hidup kita. Iman yang merupakan pemberian Allah itu bagi kita memungkinkan kita dapat meresponi akan panggilan Allah untuk menerima karya-Nya di dalam dan melalui Yesus Kristus. Kita bisa menerima Yesus sebagai Tuhan dan juruselamat pribadi itu karena iman yang dikaruniakan oleh Allah kepada kita.
Iman dalam konteks pergumulan kehidupan merupakan karunia Allah bagi kita sehingga kita bisa menghadapi dan melewati setiap ujian, tantangan, pergumulan, penderitaan dan masalah dalam kehidupan kita. Iman itulah yang menopang kehidupan kita, sehingga memungkinkan kita dapat berdiri tegak dan melewati pergumulan kita serta mengalami kuasa Tuhan dalam hidup kita.
Perempuan yang sakit pendarahan selama dua belas tahun, ia memiliki iman yang dikaruniakan Allah dalam hidupnya sehingga memungkinkan dia dapat mengalami kuasa Tuhan dalam hidupnya. Penulis Injil Markus menulis: "Maka katanya kepada perempuan itu: "Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau. Pergilah dengan selamat dan sembuhlah dari penyakitmu!" - Markus 5:34.
Yesus menegaskan bahwa: Pertama, perempuan ini memiliki iman pemberian Allah, sehingga ia dapat menerima keselamatan secara rohani. Ia dipulihkan relasinya dengan Allah karena ia mengakui Kristus sebagai Tuhan dan penyelamatnya. Kedua, perempuan itu bukan saja mengalami keselamatan yang kekal, tetapi juga mengalami kesembuhan secara fisik. Ia sembuh dari penyakit yang sudah dua belas tahun di deritanya. Saat itu juga ia mengalami kelegaan yang luar biasa. Beban yang selama dua belas tahun dipikulnya kini sudah sirna karena kuasa Tuhan yang dialaminya. Ketiga, perempuan itu pun mengalami pemulihan secara sosial. Ia bisa bergaul dengan siapa pun sebagai manusia yang normal. Ia diterima kembali ke dalam komunitas keluarganya. Dengan demikian, betapa besar sukacita yang dirasakan oleh perempuan ini.
Perempuan yang sakit pendarahan selama dua belas tahun adalah manusia biasa yang sama dengan kita. Kita juga tidak luput dari pergumulan, penderitaan dan masalah kehidupan. Jika perempuan itu dikaruniakan iman oleh Allah, maka saya percaya kita juga dikaruniakan iman oleh Allah, sehingga jika perempuan itu mengalami kuasa Tuhan dalam hidupnya, saya percaya kita juga pasti bisa mengalami kuasa Tuhan dalam hidup kita.