Syarat Mengalami Kuasa Tuhan Part 1
Syarat mengalami kuasa Tuhan - Alkitab baik Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru memaparkan tentang Tuhan dan kuasa-Nya yang diaktualisasikan secara nyata dalam sejarah perjalanan hidup umat Tuhan baik di Perjanjian Lama maupun di Perjanjian Baru. Tuhan dan kuasa-Nya didemonstrasikan secara dahsyat dan luar biasa di sepanjang sejarah suci Alkitab.
Tuhan dan kuasa-Nya masih tetap relevan dan masih dapat dialami oleh setiap umat Tuhan yang membutuhkan. Dikatakan demikian, karena penulis surat Ibrani menulis: "Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya" - Ibrani 13:8. Berdasarkan pernyataan tersebut, maka dapat dikatakan bahwa karena Yesus Kristus tetap sama, dengan demikian bisa dikatakan bahwa kuasa-Nya pun tidak berubah dan masih dapat dialami oleh setiap kita dalam hidup ini.
Harus bahwa secara umum kita bisa mengalami kuasa Tuhan dalam hidup kita. Tetapi untuk mengalami kuasa Tuhan bukanlah perkara yang mudah atau gampang. Ada syarat yang harus dipenuhi oleh kita untuk bisa mengalami kuasa Tuhan dalam kehidupan kita.
Pertanyaan penting yang harus diajukan ialah: "Apa syarat supaya kita bisa mengalami kuasa Tuhan dalam hidup kita?" Berdasarkan Injil Markus 5:25-34, maka ada beberapa syarat utama yang harus ada dan dipenuhi, yaitu:
1. Harus ada pergumulan dalam hidup kita.
Penulis Injil Markus dalam pimpinan Roh Kudus terkait dengan pergumulan dalam hidup kita, menulis demikian: "Adalah di situ seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderitan pendarahan. Ia telah berulang-ulang diobati oleh berbagai tabib, sehingga telah dihabiskannya semua yang ada padanya, namun sama sekali tidak ada faedahnya malah sebaliknya keadaannya makin memburuk" - Markus 5:25-26.
Berdasarkan firman Tuhan di atas, maka kita menemukan bahwa ada seorang perempuan yang menderita secara fisik. Ditinjau dari aspek waktu, maka penderitaan yang dialami oleh perempuan tersebut bukanlah dalam waktu yang pendek. Selama dua belas tahun mengalami pendarahan tentu sangat berpengaruh terhadap penampilan fisiknya.
Tentu ia menjadi sangat lemah, daya dukung untuk aktivitas menjadi menurun. Mukanya pasti sangat pucat karena ia mengalami kekurangan darah.
Bukan hanya itu saja, perempuan ini juga mengalami tekanan sosial dan psikologis yang mendalam. Mengapa? Karena menurut catatan Alkitab, perempuan yang mengeluarkan lelehan darah lebih dari waktu normal atau najis kainnya, maka ia disebut najis - Imamat 15:25-27.
Dengan demikian, perempuan tersebut bukan saja menderita secara fisik, tetapi juga menderita secara sosial dan psikologis. Dari aspek sosial, ada stigma negatif dari mata dan mulut sesamanya yang mengatakan ia najis, sehingga ia pantas dijauhi, dikucilkan dan diisolasi dari semua aktivitas sosial. Dari aspek psikologis, ia mengalami tekanan batin yang luar biasa. Jadi, perempuan itu mengalami penderitaan yang lengkap, yaitu menderita lahir dan batin.
Yang menarik ialah justru syarat penderitaan yang dialami oleh perempuan itu menjadi jalan baginya untuk mengalami kuasa Tuhan dalam hidupnya. Itu sebabnya, saya menegaskan bahwa penderitaan dan pergumulan serta masalah kehidupan merupakan syarat awal bagi kita untuk mengalami kuasa Tuhan. Karena tanpa adanya pergumulan, penderitaan, tantangan, ujian dan masalah dalam hidup kita, maka tidak mungkin kita akan mengalami kuasa Tuhan.
Oleh karena itu, jika saat ini ketika Anda membaca tulisan ini dan Anda sedang mengalami penderitaan fisik, mengalami pergumulan dalam keluarga dan sedang terpuruk dalam karir/di PHK/dirumahkan serta usaha atau bisnis Anda sedang lesu dan terancam gulung tikar/bangkrut, ingatlah bahwa hal itu menjadi jalan bagi Anda untuk mengalami kuasa Tuhan dalam hidup Anda.
Jadi, ini kabar baik bagi Anda. Jangan kecewa, jangan putus asa, jangan menyerah, jangan tawar hati dan jangan meninggalkan Tuhan serta jangan mencari pertolongan kepada yang bukan Tuhan. Camkan bahwa penderitaan yang sedang Anda alami katakan bahwa masalah itu menjadi pintu bagi Anda untuk mengalami kuasa Tuhan.
Tuhan dan kuasa-Nya masih tetap relevan dan masih dapat dialami oleh setiap umat Tuhan yang membutuhkan. Dikatakan demikian, karena penulis surat Ibrani menulis: "Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya" - Ibrani 13:8. Berdasarkan pernyataan tersebut, maka dapat dikatakan bahwa karena Yesus Kristus tetap sama, dengan demikian bisa dikatakan bahwa kuasa-Nya pun tidak berubah dan masih dapat dialami oleh setiap kita dalam hidup ini.
Harus bahwa secara umum kita bisa mengalami kuasa Tuhan dalam hidup kita. Tetapi untuk mengalami kuasa Tuhan bukanlah perkara yang mudah atau gampang. Ada syarat yang harus dipenuhi oleh kita untuk bisa mengalami kuasa Tuhan dalam kehidupan kita.
Pertanyaan penting yang harus diajukan ialah: "Apa syarat supaya kita bisa mengalami kuasa Tuhan dalam hidup kita?" Berdasarkan Injil Markus 5:25-34, maka ada beberapa syarat utama yang harus ada dan dipenuhi, yaitu:
1. Harus ada pergumulan dalam hidup kita.
Penulis Injil Markus dalam pimpinan Roh Kudus terkait dengan pergumulan dalam hidup kita, menulis demikian: "Adalah di situ seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderitan pendarahan. Ia telah berulang-ulang diobati oleh berbagai tabib, sehingga telah dihabiskannya semua yang ada padanya, namun sama sekali tidak ada faedahnya malah sebaliknya keadaannya makin memburuk" - Markus 5:25-26.
Berdasarkan firman Tuhan di atas, maka kita menemukan bahwa ada seorang perempuan yang menderita secara fisik. Ditinjau dari aspek waktu, maka penderitaan yang dialami oleh perempuan tersebut bukanlah dalam waktu yang pendek. Selama dua belas tahun mengalami pendarahan tentu sangat berpengaruh terhadap penampilan fisiknya.
Tentu ia menjadi sangat lemah, daya dukung untuk aktivitas menjadi menurun. Mukanya pasti sangat pucat karena ia mengalami kekurangan darah.
Bukan hanya itu saja, perempuan ini juga mengalami tekanan sosial dan psikologis yang mendalam. Mengapa? Karena menurut catatan Alkitab, perempuan yang mengeluarkan lelehan darah lebih dari waktu normal atau najis kainnya, maka ia disebut najis - Imamat 15:25-27.
Dengan demikian, perempuan tersebut bukan saja menderita secara fisik, tetapi juga menderita secara sosial dan psikologis. Dari aspek sosial, ada stigma negatif dari mata dan mulut sesamanya yang mengatakan ia najis, sehingga ia pantas dijauhi, dikucilkan dan diisolasi dari semua aktivitas sosial. Dari aspek psikologis, ia mengalami tekanan batin yang luar biasa. Jadi, perempuan itu mengalami penderitaan yang lengkap, yaitu menderita lahir dan batin.
Yang menarik ialah justru syarat penderitaan yang dialami oleh perempuan itu menjadi jalan baginya untuk mengalami kuasa Tuhan dalam hidupnya. Itu sebabnya, saya menegaskan bahwa penderitaan dan pergumulan serta masalah kehidupan merupakan syarat awal bagi kita untuk mengalami kuasa Tuhan. Karena tanpa adanya pergumulan, penderitaan, tantangan, ujian dan masalah dalam hidup kita, maka tidak mungkin kita akan mengalami kuasa Tuhan.
Oleh karena itu, jika saat ini ketika Anda membaca tulisan ini dan Anda sedang mengalami penderitaan fisik, mengalami pergumulan dalam keluarga dan sedang terpuruk dalam karir/di PHK/dirumahkan serta usaha atau bisnis Anda sedang lesu dan terancam gulung tikar/bangkrut, ingatlah bahwa hal itu menjadi jalan bagi Anda untuk mengalami kuasa Tuhan dalam hidup Anda.
Jadi, ini kabar baik bagi Anda. Jangan kecewa, jangan putus asa, jangan menyerah, jangan tawar hati dan jangan meninggalkan Tuhan serta jangan mencari pertolongan kepada yang bukan Tuhan. Camkan bahwa penderitaan yang sedang Anda alami katakan bahwa masalah itu menjadi pintu bagi Anda untuk mengalami kuasa Tuhan.