Translate

Mengapa Memikirkan Kehidupan Yang Kekal?

Mengapa memikirkan kehidupan yang kekal – Ada begitu banyak orang yang saat ini menjalankan hidup mereka tanpa tujuan yang jelas, dan kehidupan seperti ini juga masih banyak sekali terjadi dalam kehidupan orang percaya. Saya katakan menjalankan hidup tanpa tujuan, karena hidup yang dijalankan mereka, hanya berorientasi pada persoalan pemenuhan kebutuhan jasmani semata-mata, serta mengejar semua hal yang menjadi keinginan dan kesenangan diri secara pribadi. 

Dengan cara hidup yang demikian, orang-orang seperti ini tetap merasa bahwa mereka telah menjalankan sebuah standar kehidupan yang wajar. Bila cara hidup seperti ini terus dipertahankan, dan kemudian telah mengakar dalam kehidupan mereka, maka nantinya sampai pada titik tertentu cara hidup seperti ini sudah tidak bisa di ubah lagi. Dan ini akan sangat berbahaya bagi masa depan kehidupan mereka di kekekalan nanti.

Kalau ada orang percaya yang masih memiliki cara hidup seperti ini, berarti mereka tidak pernah mengerti dan memahami cara hidup yang diajarkan oleh Tuhan Yesus. Sebab cara hidup yang diajarkan oleh Tuhan Yesus, sama sekali tidak pernah berorientasi kepada pola hidup dunia, yaitu hidup hanya untuk perkara-perkara, makan, minum dan pakai, mengejar semua ambisi dan kesengan diri, kawin dan mengawinkan. 

Cara hidup yang diajarkan oleh Tuhan Yesus adalah sebuah dimensi kehidupan kekal yang harus dimiliki oleh setiap orang percaya, jika benar-benar ingin memiliki keselamatan di dalam Tuhan Yesus Kristus. Pola kehidupan yang diajarkan oleh Tuhan Yesus adalah pola hidup yang memiliki tujuan hidup yang benar yaitu menyangkut keselamatan kekal. 



Jadi kalau saat ini masih banyak orang percaya yang tidak menjalankan hidup seperti hidup yang telah diajarkan Tuhan Yesus, maka sesungguhnya orang-orang seperti ini tidak mengenal keselamatan di dalam Yesus – Filipi 2:12-13. Dikatakan kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, ini artinya, kita di perintah untuk memikirkan dimensi kehidupan kekal, atau perkara-perkara kekekalan, lebih dari apapun. Sebab kalau hanya sekedar persoalan makan, minum dan pakai, kawin dan mengawinkan, firman Tuhan tidak pernah mengatakan kerjakan semuanya itu dengan takut dan gentar. Kalau hanya sekedar persoalan makan, minum dan pakai, maka firman Tuhan telah mengatakan di dalam – Matius 6:26-33; 7:7; Yoh. 15:7. Jadi sebagai orang percaya kita diajarkan bukan untuk memikirkan perkara-perkara dunia yang hanya memberi kesenangan diri sesaat. Orang yang percaya kepada Yesus, diajarkan oleh Tuhan Yesus untuk memikirkan kehidupan kekal.

Tujuannya hanya satu yaitu, supaya anugerah keselamatan yang sudah diberikan oleh Allah Bapa di sorga lewat karya keselamatan yang sudah dikerjakan oleh Tuhan Yesus tidak menjadi sia-sia bagi kita. Kalau kita tidak mengerjakan keselamatan itu, artinya kita telah menyia-nyiakan keselamatan tersebut. Ada banyak orang percaya yang sebenarnya selama ini telah terjebak dalam rutinitas pola hidup dunia. Kalaupun orang-orang seperti ini mengaku percaya kepada Yesus, maka kekristenan mereka hanyalah sekedar hidup sebagai, orang yang menjalankan hidup keberagaman saja, tetapi tidak memiliki kehidupan yang benar-benar bersentuhan dengan Tuhan secara mendalam, atau secara intim di hadirat Tuhan. Kalau kita masih memiliki cara-cara hidup seperti ini, maka itulah yang membuat kita menjadi sama dengan orang-orang dunia pada umumnya. Padahal firman Tuhan sudah katakan bahwa kita tidak boleh serupa dengan dunia – Roma 12:2.

Serupa dengan dunia artinya orang-orang percaya yang masih menjalankan pola hidup sama dengan pola hidup dunia. Irama hidup mereka telah menjadi rutinitas hidup yang biasanya, mulai dari bangun pagi, antar anak ke sekolah, pergi ke kantor sampai sore, pulang kantor baca koran, nonton TV, atau ajak keluarga makan bersama di sebuah restoran favorit keluarga, jalan-jalan di mall, pulang lalu tidur sampai pagi, dan keesokan harinya menjalankan aktivitas yang sama. Dan hal seperti ini terus berlangsung dari hari ke hari. Mungkin ada orang-orang percaya yang menjalankan rutinitas hidup seperti, mereka tetap dianggap sebagai orang baik dimata manusia pada umumnya, akan tetapi dimata Tuhan mereka tidak akan berkenan. Itulah kenapa firman Tuhan katakan di dalam – Matius 5:20. Itulah kenapa sebagai orang percaya, kita harus serius memikirkan kehidupan kekal lebih dari persoalan apapun yang sedang kita hadapi dalam hari-hari hidup kita saat ini. Saya sering mengatakan atau menggambarkan hal ini dengan kalimat kita harus mulai merencanakan dan memikirkan masa depan hidup kita di kekekalan nanti mulai dari sekarang. Kiranya kebenaran ini memberikan pencerahan kepada kita, serta menyadarkan kita semua, betapa pentingnya kita harus memikirkan kehidupan kekal dengan sungguh-sungguh. Tuhan Yesus memberkati kita. Amin.