Pengangkatan Orang Percaya (Repture)
Pengangkatan
orang percaya (repture) – Pengajaran tentang repture di dalam
Alkitab menegaskan bahwa bumi yang sekarang ini bukanlah tempat tinggal yang
sebenarnya bagi kita. Dengan kata lain, kita sebagai pengikut Kristus memiliki
tempat yang abadi yaitu di surga tempat yang disediakan oleh Allah Bapa bagi
kita. Dalam tulisan rasul Paulus kita menemukan ajaran tentang repture. Dalam tulisannya
di 1 Korintus 15:40-58 dan 1 Tesalonika 3:13, rasul Paulus membagi ke dalam dua fase
kehidupan kita yang dijalani kini dan di masa yang akan datang. Kedua fase
dimaksud akan disajikan di bawah ini.
1.
Fase kehidupan pertama – Korintus 15:40-58.
Dalam fase pertama yaitu
kehidupan yang kita jalani pada masa kini ditandai dengan beberapa hal, yaitu: pertama, begitu singkatnya waktu hidup
kita. Bisa dibaca di dalam tulisan pemazmur, yaitu Mazmur 90:10; kedua, kita mengalami dan merasakan
beragam dampak negative akibat dosa, yaitu 1) dalam kandungan sembilan bulan; 2)
lahir ke dalam dunia ditandai dengan tangisan yang mengindikasikan akan
menghadapi ujian dan tantangan kehidupan; 3) bertumbuh dari bayi, batita,
balita, anak, tunas remaja, remaja, pemuda, dewasa, menjadi tua dan akhir
kembali ke tanah karena memang asal kita dari tanah; 4) mengalami sakit –
penyakit, cacat tubuh dan tidak sempurna;
ketiga, kita diibaratkan seperti biji benih yang harus ditanam (mati) dapat dibaca dalam 1 Korintus 15:40-44; keempat, tubuh kita disebut sebagai tubuh duniawi sebagai ditulis oleh rasul Paulus dalam suratnya kepada orang Kristen di kota Korintus yaitu 1 Korintus 15:40-44, ditandai dengan: 1) kemuliaan tubuh duniawi; 2) ditaburkan dalam Kebinasaan; 3) ditaburkan dalam Kehinaan; 4) ditaburkan dalam kelemahan; 5) yang ditaburkan tubuh alamiah;
kelima, kita mengalami kebersamaan yang sifatnya temporal atau sementara saja karena hidup dalam tubuh yang tidak kekal atau fana, yaitu: 1) kebersamaan yang temporal dalam dan dengan keluarga; 2) kebersamaan yang temporal dalam dan dengan anggota tubuh Kristus; 3) kebersamaan yang temporal dalam dan dengan rekan sekerja, sepelayanan; 4) kebersamaan yang temporal dalam dan dengan masyarakat luas.
ketiga, kita diibaratkan seperti biji benih yang harus ditanam (mati) dapat dibaca dalam 1 Korintus 15:40-44; keempat, tubuh kita disebut sebagai tubuh duniawi sebagai ditulis oleh rasul Paulus dalam suratnya kepada orang Kristen di kota Korintus yaitu 1 Korintus 15:40-44, ditandai dengan: 1) kemuliaan tubuh duniawi; 2) ditaburkan dalam Kebinasaan; 3) ditaburkan dalam Kehinaan; 4) ditaburkan dalam kelemahan; 5) yang ditaburkan tubuh alamiah;
kelima, kita mengalami kebersamaan yang sifatnya temporal atau sementara saja karena hidup dalam tubuh yang tidak kekal atau fana, yaitu: 1) kebersamaan yang temporal dalam dan dengan keluarga; 2) kebersamaan yang temporal dalam dan dengan anggota tubuh Kristus; 3) kebersamaan yang temporal dalam dan dengan rekan sekerja, sepelayanan; 4) kebersamaan yang temporal dalam dan dengan masyarakat luas.
2.
Fase kehidupan kedua – 1 Korintus 15:40-58.
Dalam kaitan dengan kehidupan
pada fase yang kedua, maka ada beberapa hal yang akan kita alami, yaitu: pertama, pertemuan kembali di antara
anggota tubuh Kristus dimana kebersamaan ini adalah kebersamaan yang unlimited,
selamanya atau kekal; kedua, memiliki
tubuh baru, tubuh kemuliaan yang tidak lagi mengalami kematian;
ketiga, dalam tubuh kemulian, tubuh yang baru yang tidak mengenal kematian akan kembali ke bumi bersama Tuhan Yesus untuk memerintah bersama-Nya dalam pemerintahan damai sejahtera di bumi selama 1000 tahun (millennium). Anda dapat membacanya di dalam 1 Tesalonika 3:13 dan Wahyu 20;
keempat, tubuh kemuliaan, tubuh yang kekal yang kita kenakan memiliki keistimewaan. Keistimewaannya karena: 1) ada kemuliaan tubuh surgawi – 1 Korintus 15:40; 2) dibangkitkan dalam ketidakbinasaan – 1 Korintus 15:42; 3) dibangkitkan dalam kemuliaan – 1 Korintus 15:43; 4) dibangkitkan dalam kekuatan – 1 Korintus 15:43; 5) dibangkitkan dalam tubuh rohaniah – 1 Korintus 15:44;
kelima, fase kehidupan kedua akan kita nikmati dan jalani dalam keadaan yang: 1) tubuh yang sempurna; 2) tubuh yang kekal; 3) tubuh yang tidak mengalami sakit penyakit; 4) tubuh yang tidak mengalami perubahan; 5) tubuh yang tidak akan binasa; 6) tubuh kemuliaan dengan mahkota kemuliaan.
ketiga, dalam tubuh kemulian, tubuh yang baru yang tidak mengenal kematian akan kembali ke bumi bersama Tuhan Yesus untuk memerintah bersama-Nya dalam pemerintahan damai sejahtera di bumi selama 1000 tahun (millennium). Anda dapat membacanya di dalam 1 Tesalonika 3:13 dan Wahyu 20;
keempat, tubuh kemuliaan, tubuh yang kekal yang kita kenakan memiliki keistimewaan. Keistimewaannya karena: 1) ada kemuliaan tubuh surgawi – 1 Korintus 15:40; 2) dibangkitkan dalam ketidakbinasaan – 1 Korintus 15:42; 3) dibangkitkan dalam kemuliaan – 1 Korintus 15:43; 4) dibangkitkan dalam kekuatan – 1 Korintus 15:43; 5) dibangkitkan dalam tubuh rohaniah – 1 Korintus 15:44;
kelima, fase kehidupan kedua akan kita nikmati dan jalani dalam keadaan yang: 1) tubuh yang sempurna; 2) tubuh yang kekal; 3) tubuh yang tidak mengalami sakit penyakit; 4) tubuh yang tidak mengalami perubahan; 5) tubuh yang tidak akan binasa; 6) tubuh kemuliaan dengan mahkota kemuliaan.
Demikianlah dua fase kehidupan
yang sudah, sedang dan akan kita jalani sebagai pengikut Kristus. Jadi, ada
keuntungan yang akan kita peroleh ketika masa pengangkatan (repture) itu
terjadi.
Rasul Paulus menulis dalam suratnya kepada orang Kristen yang ada di kota Tesalonika, demikian: “Selanjutnya kami tidak mau, saudara-saudara, bahwa kamu tidak mengetahui tentang mereka yang meninggal, supaya kamu jangan berdukacita seperti orang-orang lain yang tidak mempunyai pengharapan. Karena jikalau kita percaya, bahwa Yesus telah mati dan telah bangkit, maka kita percaya juga bahwa mereka yang telah meninggal dalam Yesus akan dikumpulkan Allah bersama-sama dengan Dia. Ini kami katakan kepadamu dengan firman Tuhan: kita yang hidup, yang masih tinggal sampai kedatangan Tuhan, sekali-kali tidak akan mendahului mereka yang telah meninggal. Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit; sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan. Karena itu hiburkanlah seorang akan yang lain dengan perkataan-perkataan ini” – 1 Tesalonika 4:13-18.
Rasul Paulus menulis dalam suratnya kepada orang Kristen yang ada di kota Tesalonika, demikian: “Selanjutnya kami tidak mau, saudara-saudara, bahwa kamu tidak mengetahui tentang mereka yang meninggal, supaya kamu jangan berdukacita seperti orang-orang lain yang tidak mempunyai pengharapan. Karena jikalau kita percaya, bahwa Yesus telah mati dan telah bangkit, maka kita percaya juga bahwa mereka yang telah meninggal dalam Yesus akan dikumpulkan Allah bersama-sama dengan Dia. Ini kami katakan kepadamu dengan firman Tuhan: kita yang hidup, yang masih tinggal sampai kedatangan Tuhan, sekali-kali tidak akan mendahului mereka yang telah meninggal. Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit; sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan. Karena itu hiburkanlah seorang akan yang lain dengan perkataan-perkataan ini” – 1 Tesalonika 4:13-18.