Translate

Ini Karakter Yang Mengharmoniskan Keluarga

Ini karakter yang mengharmoniskan keluarga - Untuk menciptakan keluarga yang harmonis bukanlah suatu pekerjaan yang mudah, melainkan butuh usaha yang terus menerus bersama Tuhan dan pasangan kita. Tuhan membantu membentuk karakter kita sehingga menjadi indah. Dengan karakter yang diubahkan maka keluarga yang harmonis dapat tercipta.

Pertanyaan penting yang harus diajukan ialah: “Apa saja karakter yang dapat mengharmoniskan keluarga?” Berdasarkan pengajaran Alkitab, maka kita menemukan beberapa karakter yang mengharmoniskan keluarga, yaitu:

1. Kerendahan Hati.
Dalam rumah tangga terkadang kita mengalami konflik. Lewat konflik-konflik yang terjadi, kita sedang dibentuk untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Penulis kitab Amsal menulis terkait dengan karakter pendamai, yaitu: “Besi menajamkan besi, orang menajamkan sesamanya” – Amsal 27:17. Kita dibentuk untuk menjadi pendamai. Sehingga setiap kali terjadi permasalahan, maka kita akan mengusahakan dan mengutamakan kedamaian. Rasul Paulus menulis demikian: “Sedapat-dapatnya, kalau hal itu bergantung padamu, hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang!” - Roma 12:18. Untuk itu dibutuhkan kerelaan untuk mengalah, kepekaan, kerendahan hati dan pengampunan sehingga kita dapat selalu memberi respon positif pada saat terjadi konflik. 


Rasul Petrus dalam suratnya menulis: “Dan akhirnya, hendaklah kamu semua seia sekata, seperasaan, mengasihi saudara-saudara, penyayang dan rendah hati, dan janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan, atau caci maki dengan caci maki, tetapi sebaliknya, hendaklah kamu memberkati, karena untuk itulah kamu dipanggil, yaitu untuk memperoleh berkat. Sebab: "Siapa yang mau mencintai hidup dan mau melihat hari-hari baik, ia harus menjaga lidahnya terhadap yang jahat dan bibirnya terhadap ucapan-ucapan yang menipu. Ia harus menjauhi yang jahat dan melakukan yang baik, ia harus mencari perdamaian dan berusaha mendapatkannya. Sebab mata Tuhan tertuju kepada orang-orang benar, dan telinga-Nya kepada permohonan mereka yang minta tolong, tetapi wajah Tuhan menentang orang-orang yang berbuat jahat” – 1 Petrus 3:8-12.

2. Kesabaran.
Seorang pahlawan sejati bukanlah orang yang sanggup menaklukan orang lain, melainkan yang sanggup menaklukkan dirinya sendiri. Penulis kitab Amsal menulis terkait dengan penguasaan diri, yaitu: “Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang menguasai dirinya, melebihi orang yang merebut kota” – Amsal 16:32. Orang yang sabar dan menguasai diri akan sanggup menghadapi keadaan sesulit apapun dengan tenang dan bijak. Karena itu jadilah pahlawan sejati dalam rumah tangga dengan selalu bersikap sabar dan penuh pengendalian diri. Tuhan memberi pasangan hidup dan anak-anak kepada kita bukan untuk dijadikan sasaran kemarahan/kebencian melainkan menjadi sasaran kasih sayang.

3. Rela Berkorban
Sikap kasih adalah sikap yang mau memberi dan berkorban bagi orang lain. Sikap inilah yang selalu Tuhan Yesus praktekkan dan ajarkan kepada umat-Nya. Kasih adalah ciri dari orang yang mengasihi dan mengenal Allah (1Yoh 4:7, 20-21). Karena alasan kasih, maka dalam setiap konflik hendaknya kita tidak menyerang pribadi pasangan kita, melainkan berusaha menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi. Tuhan akan terus berusaha mengubah dan membentuk karakter Anda sampai menjadi sempurna, karena itu teruslah berjuang berubah agar karakter Kristus cepat terwujud dalam hidup  Anda.