Translate

Tuhan Lebih Besar Dari Yang Kita Pikir

Tuhan lebih besar dari yang kita pikir – Kita acap kali menyebut dan mengatakan bahwa Tuhan itu Maha Besar, Maha Hadir, Maha Tahu, Maha Kuasa dan lain sebagainya. Namun, pernyataan yang kita tegaskan itu sering kontradiksi denga kenyataan hidup yang kita jalani. 

Acap kali kita meragukan Tuhan dengan bertanya apakah Tuhan sanggup menolongku? Apakah Tuhan mampu mengatasi masalahku? Apakah Tuhan peduli dengan masalahku? Dan masih banyak pertanyaan lain yang kesemuanya selalu membuat kita meragukan Tuhan. Beberapa bagian firman Tuhan di bawah ini kiranya dapat membantu kita mengerti bahwa sebenarnya Tuhan lebih besar dari yang kita pikir.

1.    Natur dan rencana Tuhan melampaui pemahaman kita.
Berkaitan dengan natur dan rencana Tuhan yang melampaui pemahaman kita, nabi Yesaya dalam pimpinan Roh Kudus menulis demikian: “Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN. Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu” – Yesaya 55:8-9.


Berdasarkan firman Tuhan di atas menunjukkan fakta bahwa natur dan rencana Tuhan berada jauh di luar batas jangkauan pemahaman dan pengertian kita yang terbatas. Pemahaman dan pengertian kita yang terbatas sering membuat kita berkecil hati dan meragukan Tuhan. 

Di sisi lain, karena kenyataan inilah kita sering tidak mengetahui segala jawaban tentang masalah kehidupan dan terlebih kita sama sekali buta akan rencana Tuhan dalam hidup kita. Pemikiran dan rencana Tuhan memang tidak akan mungkin kita jangkau, namun kita bisa bertanya kepada Tuhan melalui doa, dan perenungan akan firman-Nya, sehingga Tuhan menunjukkan dan menyingkapkan kepada kita hal-hal yang dapat kita pahami.

2.    Rencana dan pikiran Tuhan tidak dapat kita pahami.
Berkaitan dengan rencana dan pikiran Tuhan yang tidak dapat kita pahami, nabi Yesaya dalam tuntunan Roh Kudus menulis demikian: “Tidakkah kautahu, dan tidakkah kaudengar? TUHAN ialah Allah kekal yang menciptakan bumi dari ujung ke ujung; Ia tidak menjadi lelah dan tidak menjadi lesu, tidak terduga pengertian-Nya” – Yesaya 40:28.

Sering kita merasa Tuhan tidak pernah memikirkan kita dan kita pun berkeluh kesah karena merasa Tuhan tidak pernah memerhatikan kita yang sedang mengalami kesusahan, seperti halnya yang dilakukan oleh bangsa Israel – Yesaya 40:27. Namun, ayat ini telah menjawab semuanya. Jika kita memang tidak dapat menyelami pikiran Tuhan, pantaskah kita membuat pernyataan bahwa Ia tidak memikirkan kita? Tahu apa kita mengenai apa yang Tuhan pikirkan?

3.    Tuhan dalam kesempurnaan-Nya tidak dapat kita pahami secara utuh.
Berkaitan dengan Tuhan dalam kesempurnaan-Nya tidak dapat dipahami secara utuh, pemazmur dalam pimpinan Roh Kudus menulis demikian: “Besarlah Tuhan kita dan berlimpah kekuatan, kebijaksanaan-Nya tak terhingga” – Mazmur 147:5.

Kta “tak terhingga” kadang terlalu abstrak dan klise bagi kita. Namun, penulis Kevin Hartnett mencoba menerjemahkannya bagi kita: “Kita dapat memahami sebagian dari Tuhan, namun kita tidak akan pernah dapat memahami-Nya secara utuh. Bahkan salah satu karakter-Nya pun tak dapat benar-benar kita pahami. Hikmat, kuasa, kekudusan, dan kasih-Nya selalu lebih besar untuk dapat kita pahami. Sepanjang kekekalan, kreativitas-Nya, pengampunan-Nya, keadilan-Nya, dan keindahan-Nya tidak akan pernah ada habisnya”.


Jadi, kita tidak dapat memahami seutuhnya tentang Tuhan, Pribadi dan karya-Nya dalam hidup kita. Artinya ada hal-hal yang Tuhan ijinkan untuk kita mengerti tentang Dia, tetapi ada hal-hal yang menjadi misteri tentang Dia yang tidak disingkapkan-Nya kepada kita. Musa dalam pimpinan Roh Kudus menulis demikian: “Hal-hal yang tersembunyi ialah bagi TUHAN, Allah kita, tetapi hal-hal yang dinyatakan ialah bagi kita dan bagi anak-anak kita sampai selama-lamanya, supaya kita melakukan segala perkataan hukum Taurat ini” – Ulangan 29:29. Dengan demikian, Tuhan lebih besar dari yang dapat kita pikirkan. Jangan lewatkan, Anda juga harus baca bahan khotbah Kristen ini: 5 Cara Salah Memangdang Masalah.