Meraih Kebahagiaan Melalui Persoalan Kehidupan Part 1
Meraih
kebahagiaan melalui persoalan kehidupan – Pada umumnya orang
berasumsi bahwa masalah tidak akan mungkin menghadirkan kebahagiaan. Faktanya memang
demikian, itu sebabnya bangunan pemikiran kebanyakan orang memandang masalah
itu melulu negative.
Tetapi pada kesempatan ini, saya ingin mengajak Anda untuk berpikir terbalik dengan memandang persoalan kehidupan dari aspek kebahagiaan. Dengan demikian, maka Anda akan meraih kebahagiaan melalui persoalan kehidupan yang Anda alami. Landasan pemikiran dan pembahasan saya ini ialah kebenaran firman Tuhan yang diinspirasi dan diilhami oleh Roh Kudus. Ada pun yang menjadi landasan berpikir saya tentang tema meraih kebahagiaan melalui persoalan kehidupan ialah dalam Injil Yohanes 11:1-44.
Tetapi pada kesempatan ini, saya ingin mengajak Anda untuk berpikir terbalik dengan memandang persoalan kehidupan dari aspek kebahagiaan. Dengan demikian, maka Anda akan meraih kebahagiaan melalui persoalan kehidupan yang Anda alami. Landasan pemikiran dan pembahasan saya ini ialah kebenaran firman Tuhan yang diinspirasi dan diilhami oleh Roh Kudus. Ada pun yang menjadi landasan berpikir saya tentang tema meraih kebahagiaan melalui persoalan kehidupan ialah dalam Injil Yohanes 11:1-44.
Injil Yohanes 11:1-44
mengisahkan tentang persoalan kehidupan yang dialami oleh Maria dan Marta.
Persoalan utama mereka ialah terkait dengan sakit yang diderita oleh saudara
laki-laki mereka yaitu Lazarus. Keluarga Maria, Marta dan Lazarus merupakan
keluarga yang sangat mencintai dan mengasihi Tuhan. Kendati demikian, mereka
tetap mengalami persoalan kehidupan seperti yang dialami oleh kebanyakan orang,
termasuk seperti yang saya dan Anda alami.
Ujung dari persoalan yang
dihadapi oleh Maria dan Marta ialah Lazarus menghembuskan nafasnya yang
terakhir. Lazarus meninggal dunia. Peristiwa ini sangat membuat Marta dan Maria
terguncang. Mereka merasa sangat kehilangan orang yang begitu mereka kasihi dan
dekat dengan mereka. Harapan seakan sudah sirna. Jalan seolah telah tertutup.
Adakah kebahagiaan di dalam peristiwa tersebut? Jawaban kebanyakan orang sudah
pasti yaitu “Tidak akan ada kebahagiaan”.
Dan yang ada ialah dukalara dan kesedihan yang mendalam. Jawaban yang demikian hanya berdasar pada cara pikir dan pola pandang antroposentris. Cara pikir dan pola pandang yang berfokus kepada manusia semata lepas dari Tuhan. Tetapi, saya ingin menegaskan kepada Anda bahwa melalui firman Tuhan dalam Injil Yohanes 11:1-44 ini, sesungguhnya Allah sedang berbicara kepada setiap orang percaya melalui persoalan-persoalan yang di alami pasti mendatangkan kebahagiaan.
Dan yang ada ialah dukalara dan kesedihan yang mendalam. Jawaban yang demikian hanya berdasar pada cara pikir dan pola pandang antroposentris. Cara pikir dan pola pandang yang berfokus kepada manusia semata lepas dari Tuhan. Tetapi, saya ingin menegaskan kepada Anda bahwa melalui firman Tuhan dalam Injil Yohanes 11:1-44 ini, sesungguhnya Allah sedang berbicara kepada setiap orang percaya melalui persoalan-persoalan yang di alami pasti mendatangkan kebahagiaan.
Pertanyaan
penting yang harus diajukan ialah: “Bagaimana meraih kebahagiaan melalui
persoalan kehidupan?” Ada beberapa hal yang harus kita pahami berkaitan dengan
persoalan yang membuat kita bisa meraih kebahagiaan, yaitu:
1. Persoalan
yang kita alami akan menyatakan kemuliaan Tuhan.
Dalam
Yohanes 11:4, menyatakan: “Ketika Yesus mendengar kabar itu, Ia berkata:
"Penyakit itu tidak akan membawa kematian, tetapi akan menyatakan
kemuliaan Allah, sebab oleh penyakit itu Anak Allah akan dimuliakan."
Dengan tegas Yesus berkata penyakit itu tidak akan membawa kematian, tetapi akan menyatakan kemulian Allah. Dengan kata lain persoalan-persoalan yang kita hadapi saat ini tidak akan menghancurkan kita, tidak akan membahayakan kita dan tidak akan membinasakan kita, tetapi melalui persoalan itu kemuliaan Allah dinyatakan. Berbicara tentang kemuliaan Allah dalam hubungannya dengan persoalan hidup kita, maka kita sedang berbicara tentan dua hal:
Dengan tegas Yesus berkata penyakit itu tidak akan membawa kematian, tetapi akan menyatakan kemulian Allah. Dengan kata lain persoalan-persoalan yang kita hadapi saat ini tidak akan menghancurkan kita, tidak akan membahayakan kita dan tidak akan membinasakan kita, tetapi melalui persoalan itu kemuliaan Allah dinyatakan. Berbicara tentang kemuliaan Allah dalam hubungannya dengan persoalan hidup kita, maka kita sedang berbicara tentan dua hal:
Pertama, berbicara tentang Sekkinah Allah (Awan
kemuliaan, hadirat Allah). Sekkinah Allah menunjukan kehadiran Allah di
tengah-tengah kehidupan orang-orang percaya, ditengah-tengah umat yang
menyembah dan memuji Dia. Ini berarti Allah ingin menyatakan bahwa Dia
benar-benar hadir dan selalu ada di tengah-tengah persoalan yang sedang
dihadapi oleh orang-orang yang mengasihi Dia.
Banyak kali kita sebagai orang percaya ketika kita menghadapi persoalan yang berat kita mulai ragu, mulai bimbang dan mulai putus asa dan kita menganggap bahwa Allah begitu jauh dari hidup kita. Saya mau katakan hari ini kepada saudara bahwa Allah tidak pernah jauh dari hidup saudara, Allah tidak pernah meninggalkan saudara sekalipun saudara berada di dalam kesesakan, Allah selalu hadir untuk mendampingi saudara.
Banyak kali kita sebagai orang percaya ketika kita menghadapi persoalan yang berat kita mulai ragu, mulai bimbang dan mulai putus asa dan kita menganggap bahwa Allah begitu jauh dari hidup kita. Saya mau katakan hari ini kepada saudara bahwa Allah tidak pernah jauh dari hidup saudara, Allah tidak pernah meninggalkan saudara sekalipun saudara berada di dalam kesesakan, Allah selalu hadir untuk mendampingi saudara.
Kedua, berbicara tentang perbuatan-perbuatan Allah yang besar dan ajaib
(mujizat). Allah memakai persoalan kita untuk mendemonstrasikan Kuasa-Nya
yang besar bagi orang yang percaya kepada Dia. Dalam Ayat 39, Yesus
berkata, “Angkatlah batu itu.” Apa yang terjadi dengan
Lazarus?
Lazarus sudah mati selama 4 hari dan ia sudah berbau. Ini menunjukan kondisi yang tidak mungkin untuk Lazarus dapat hidup, oleh karena seluruh tubuhnya telah rusak. Tidak pernah ada peristiwa orang yang sudah mati 4 hari dapat bangkit, selain dari Lazarus. Kebangkitan Lazarus adalah hal yang mustahil. Mustahil bagi manusia, tapi tidak mustahil bagi Tuhan.
Lazarus sudah mati selama 4 hari dan ia sudah berbau. Ini menunjukan kondisi yang tidak mungkin untuk Lazarus dapat hidup, oleh karena seluruh tubuhnya telah rusak. Tidak pernah ada peristiwa orang yang sudah mati 4 hari dapat bangkit, selain dari Lazarus. Kebangkitan Lazarus adalah hal yang mustahil. Mustahil bagi manusia, tapi tidak mustahil bagi Tuhan.
Ayat 43, Yesus
berseru dengan suara keras, “Lazarus, marilah keluar.” Yesus berkata
dengan otoritas untuk memerintahkan Lazarus keluar dari kematian dan menyuruh
Lazarus keluar dari kuburnya. Dan saat itu juga Lazarus bangkit dari
kematian dan keluar dari kubur,kemuliaan Allah dinyatakan saat itu juga.
Mungkin Anda
sudah lama menderita, mungkin Anda berada dalam tekanan orang lain akibat
utangmu, mungkin Anda menderita sakit yang parah dan belum sembuh, mungkin Anda
bergumul dengan usahamu yang semakin hari semakin tidak berkembang, mungkin
Anda bergumul dengan suamimu, istrimu dan anak-anakmu dan Anda merasa sangat
berat dan berkata tidak mungkin masalah ini dapat diselesaikan.
Saya mau katakan kepada Anda bahwa firman Allah menyatakan apa yang tidak mungkin bagi manusia, mungkin bagi Allah, apa yang mustahil bagi manusia tidak mustahil bagi Tuhan. Karena melalui persoalan hidupmu Allah mau menyatakan kemuliaan-Nya, mujizat-Nya di dalam dirimu saat ini juga dan menghendaki supaya Anda hidup bahagia.
Baca juga: Bagaimana Mengalami Pemulihan Hidup Yang Sejati Part 2.
Saya mau katakan kepada Anda bahwa firman Allah menyatakan apa yang tidak mungkin bagi manusia, mungkin bagi Allah, apa yang mustahil bagi manusia tidak mustahil bagi Tuhan. Karena melalui persoalan hidupmu Allah mau menyatakan kemuliaan-Nya, mujizat-Nya di dalam dirimu saat ini juga dan menghendaki supaya Anda hidup bahagia.
Baca juga: Bagaimana Mengalami Pemulihan Hidup Yang Sejati Part 2.
Post a Comment for "Meraih Kebahagiaan Melalui Persoalan Kehidupan Part 1"