Bagaimana Memahami Panggilan Allah
Bagaimana memahami panggilan
Allah – Bagian Firman
Tuhan yang baru kita baca ( Yeremia 1:4-10) tadi mengkisahkan tentang panggilan
Allah kepada Yeremia. Ketaatan Yeremia di dalam memenuhi panggilan Allah
bukannya tidak melewati berbagai tantangan dalam hidupnya. Dan pelayanan
Yeremia justru adalah pelayanannya yang selama 40 tahun tidak pernah sekalipun
ia merasakan keamanan dan kenyamanan di
dalam pelayanannya.
Isi
kitabnya dipenuhi dengan pertanyaan-pertanyaan dan keluhan-keluhannya kepada
Allah. Hal ini dapat kita lihat dalam kitab Ratapan yang ditulis oleh Yeremia
sendiri. Satu-satunya alasan mengapa ia mau taat pada panggilan Tuhan adalah
karena ia tahu bahwa panggilkan Allah untuk menjadi rekan sekerja-Nya atau
rekan kerja Allah adalah panggilan yang istimewa. Melalui panggilan Yeremia di
dalam bagian ini kita akan melihat panggilan Allah itu seperti apa, sehingga
perlu bagi kita untuk meresponi panggilan Allah
1. Panggilan Allah
adalah tanpa syarat – Yeremia 1:5.
Perlu
kita ketahui bahwa Yeremia adalah anak dari seorang Imam di Anatot (Anatot
kira-kira 4 km dari sebelah timur kota Yerusalem dan sekarang disebut Anata). Dari
keterangan latar belakang keluarga Yeremia ini, kita dapat mengetahui bahwa
Yeremia lahir dan dididik di tengah-tengah tradisi Yahudi dan Hukum Taurat yang
ketat. Sejak kecil ia akrab dengan suasana religius dan dipersiapkan untuk
menjadi imam. Sehingga kita mungkin dapat mengambil kesimpulan bahwa bukanlah
hal yang mengherankan kalau ia dipilih Allah untuk menjadi seorang nabi.
Namun
yang menjadi pertanyaan adalah, benarkah Yeremia dipanggil menjadi Nabi
disebabkan oleh kerena latar belakang itu?! Jika benar demikian, mengapa hanya
Yeremia yang dipilih dari sekian banyak anak-anak Iman di Anatot yang
berpotensi untuk menjadi Iman?! Dari ayat 5 inilah kita bisa melihat dan
mendapatkan jawabannya è bahwa pilihan Allah tidaklah tergantung pada
status, pendidikan dan latar belakang keluarga
seseorang. Malainkan oleh kehendak Allah.
Panggilan
Allah adalah panggilan istimewa. Kenyataan ini ditegaskan dalam tiga hal.
Yaitu: Mengenal, menguduskan dan menetapkan. Kata “mengenal” adalah kata yang
menurut saya memiliki arti yang dalam, makna dibelakang kata ini mengandung
arti mengingat, menghargai dan mengasihi. Dan Allah
mengenal kita dengan sempurna. Hal ini berarti, Allah mengerti siapa kita sesungguhnya.
Ia tahu kelemahan dan kelebihan
kita. Ia tahu batas-batas kemampuan kita dan ia tidak
menuntut kita, karena itu ia menuntut kita apa adanya. Kesempatan yang Allah
berikan kepada kita untuk melayani Dia semata-mata karena anugerah dan
kehendak-Nya untuk memakai kata kita sebagai alat di dalam tangan-Nya.
Dan jika Allah mau memilih dan
memakai saudara dari sekian banyak orang untuk melayani Dia, itu berarti Allah
mengenal saudara dengan segala kekurangan dan kelebihan saudara. Kata “Menguduskan”
berarti Allah memisahkan atau mengasingkan secara khusus dan untuk mengerjakan
tugas-tugas khusus. Demikian halnya kita ada yang dipanggil khusus atau di
asingkan secara khusus. Misalnya menjadi Guru SM, ada yg dipanggil khusus
memaikan alat musik, dll.
Kata “Menetapkan” berarti Yeremia
diberi kepercayaan yang besar untuk menjalankan tugas dan tanggung jawab yang
mulia. Tetapi sekali lagi, kepercayaan yang diberikan Allah bukan karena
Yeremia mampu untuk melaksanakannya dengan baik, tetapi karena Allah sendirilah
yang memberikan anugerah itu kepadanya.
Dan kalau Allah memberikan
kepercayaan kepada kita untuk mengerjakan 2 atau 3 bahkan lebih tugas
pelayanan, itu bukan karena kita mampu, tetapi karena anugerah Tuhan semata
kapada kita. Menyadari bahwa panggilan Allah adalah panggilan yang jauh sebelum
kita lahir. (Ayat 5) dan kita tidak memiliki syarat apapun untuk dipakai
oleh-Nya. Maka dengan tidak memperdulikan apapun latar belakang kita, dan
status sosial kita, kalau Allah sudah memanggil kita tidak ada alasan apapun
untuk menolak panggilan-Nya.
2. Panggilan Allah adalah panggilan yang memiliki tujuan – Yeremia 1:10.
Orang yg dipanggil untuk bermain
bola biasanya mereka mempunyai tujuan, yaitu untuk bermain dengan baik dan
untuk mencetak gool sebanyak-banyaknya. Di dalam Alkitab kita dapat melihat
bahwa Allah tidak pernah datang kepada seseorang hanya untuk bercakap-cakap
saja, tetapi Allah selalu mempunyai tujuan tertentu di dalam menemui dan
berbicara.
Ketika Allah berbicara kepada
Abraham (Kej 12) apa yang dilakukan Allah?! Allah akan segera membangun suatu
bangsa. Ketika Allah berbicara kepada Musa (Kel 3) apa yang akan Allah
lakukan?! Allah akan segera membebaskan umat-Nya. Demikian juga tatkala Allah
berbicara kepada Yeremia, apa yang Allah katakan?! Yaitu bahwa Allah akan
segera memulihkan umat-Nya (Yer 1:10)
Di dalam ayat 9 è Allah mengulurkan tangan-Nya dan menjamah mulut
Yeremia, pada saat itulah Allah siap mengutus Yeremia menjadi rekan
sekerja-Nya. Inilah panggilan Allah buat saya dan saudara, adakah kita
meresponi panggilan Allah?! Ingat panggilan Allah memiliki tujuan kepada kita
semua.
3. Panggilan Allah disertai dengan janji penyertaan – Yeremia 1:6-9.
Ketika Yeremia dipanggil Tuhan
untuk melayani, mungkin usianya saat itu masih sangat muda. Jadi adalah hal
yang wajar ketika Allah memanggilnya ia berdalil dengan berkata, “Aku ini tidak
pandai bicara, aku masih muda”
Tetapi walaupun demikian Yeremia
mau taat akan panggilan Allah (kita bisa lihat dalam alkitab semua orang yg
dipanggil Allah walaupn dengan berbagai alasan tetap Allah memakai mereka). Dan
akhirnya selama kurang lebih 40 tahun pelayanannya Yeremia banyak
mengalami: Penderitaan, Kelaparan,
Terpenjara, diancam berkali-kali untuk dibunuh dan dikucilkan dari lingkungan
sosial. Tetapi walaupun demikian Yeremia tetap taat dan menjalani
semua itu. Kenapa Yeremia tetap melayani Tuhan?! Karena ia ingat
Allah pernah berkata kepada-Nya è “Jangan
takut, sebab Aku akan menyertai engkau untuk melepaskan engkau” (ayat 8)
Di dalam pelayanan, banyak hal yang
akan kita terima, mungkin itu penolakkan, mungkin itu fitnah, mungkin itu caci
maki yang kita dengar, dls. Tetapi satu hal yang perlu kita ingat, di dalam
mengerjakan tugas yang Allah berikan kepada kita, ada berkat-berkat yang Allah
curahkan kepada kita, ada berkat-berkat yang mengalir dalam kehidupan kita yang
mengasihi Dia.
Maka, kalau Allah memanggil saudara
untuk melayani, baik di gereja sini atau dimana saja, layanilah Tuhan dengan
sungguh. “Aku akan menyertai engkau” inilah yang menjadi panggilan Allah itu
istimewa. Kiranya Tuhan menolong saudara, selamat melayani Tuhan, Tuhan memakai
saudara sebagai alat di tangan-Nya.
Baca juga: Bagaimana Mengalami Pemulihan Yang Sejati.
Baca juga: Bagaimana Mengalami Pemulihan Yang Sejati.
Post a Comment for "Bagaimana Memahami Panggilan Allah"