Ucapan Syukur Jemaat Dan Kesetiaan Allah
Pertanyaan-pertanyaan dimaksud, yaitu: pertama, apakah sebenarnya yang membuat gereja dapat bertahan sepanjang zaman? kedua, apakah rahasia atau resep bagi langgengnya persekutuan orang percaya? ketiga, darimanakah daya dukung yang membuat gereja dapat melewati ujian di dalam hidupnya?
Sebelum menyampaikan keprihatinannya menjawa persoalan jemaat, rasul Paulus menyampaikan kata pengajaran dan nasehat kepada jemaat di Kota Korintus. Sebagaimana rasul Paulus menulis tentang hal itu demikian: "Dari Paulus, yang oleh kehendak Allah dipanggil menjadi rasul Kristus Yesus, dan dari Sostenes, saudara kita, kepada jemaat Allah di Korintus, yaitu mereka yang dikuduskan dalam Kristus Yesus dan yang dipanggil menjadi ornag-orang kudus, dengan semua orang di segala tempat, yang berseru kepada nama Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu Tuhan mereka dan Tuhan kita" - 1 Korintus 1:1-2.
Bagian pertama dari tulisan rasul Paulus di atas sangat penting. dikatakan demikian, karena hal itu akan menjadi semacam dasar hukum bagi semua yang akan dipaparkan oleh rasul Paulus dalam seluruh suratnya. Tanpa peranannya sebagai rasul Kristus yang ditunjuk oleh Allah sendiri - Kisah Para Rasul 9:1-19a, ia tidak mempunyai wewenang atau wibawa rohani apapun.
Rasul Paulus menekankan adanya relasi atau hubungan yang khas di antara orang-orang percaya yang dipanggil untuk dikuduskan. Semuanya menjadi bersaudara, saling mendengar karena mereka semua mempunyai satu Bapa dan bert-Tuhankan Yesus Kristus yang memiliki semua kuasa dari Allah Bapa. Hal ini ditegaskan oleh Paulus demikian: "Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai kamu" - 1 Korintus 1:3.
Kini semua landasan relasi antara Paulus dan Sostenes yang datang bersamanya dengan para pembacanya telah diletakkan. Keterikatan di antara mereka semua tercipta karena berada dalam satu rumah tangga rohani, dengan damai sejahtera melingkupinya.
Rasul Paulus mengingatkan jemaat atau orang percaya bahwa sebagai orang yang berutang kepada Yesus Kristus, karena anugerah keselamatan-Nya, ucapan syukur merupakan hal vital dan tidak boleh terputus dalam kehidupan jemaat.
Imbauan rasul Paulus atau rasul Paulus memberikan nasehat didasarkan pada dua hal utama yang terkait dengan ucapan syukur dan kesetiaan Allah, yaitu:
Pertama, jemaat, atau orang percata atau pengikut Yesus Kristus sesungguhnya memiliki kemampuan untuk saling bersaksi tentang Kristus. Kemampuan untuk saling bersaksi tentang Kristus ini diperoleh ketika setiap jemaat membuka hati, percaya dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi, bersamaan dengan itu Roh Kudus memenuhi hatinya sehingga memungkinkan setiap kita memiliki kemampuan untuk melakukan tugas kesaksian kita bagi sesama.
Kedua, jemaat atau orang percaya, atau pengikut Yesus Kristus, dalam masa penantian kedatangan Kristus kembali, iman jemaat tidak akan terombang ambing sehingga jemaat dapat memelihara kehidupan yang bersih dan tidak tercela. Rasul Paulus yakin dan optimis karena kesetiaan Allah memungkinkan itu terjadi. Artinya, dalam kesetiaan Allah, Dia memelihara umat-Nya di tengah-tengah berbagai pergumulan, ujian dan tantangan kehidupan yang oleh providensia (pemeliharaan) Allah, kita akan keluar sebagai pemenang.
Baca juga: CARA HIDUP DARI HATI YANG SEHAT.
Post a Comment for "Ucapan Syukur Jemaat Dan Kesetiaan Allah"