Adakah Kebaikan Ketika Mengalami Kegagalan
Adakah kebaikan ketika mengalami
kegagalan – Pertanyaan ini sering terlontar atau terucap dari mulut kita ketika
berhadapan dengan kegagalan. Pertanyaan tersebut mengemuka karena memang
kebanyakan orang berpikir bahwa kegagalan itu merupakan suatu aib yang
memalukan. Cara pikir dan cara pandang demikian terhadap kegagalan sudah
terpola sejak lama dalam percaturan hidup manusia.
Itu sebabnya banyak orang menganggap bahwa tidak ada sesuatu kebaikan dari sebuah kegagalan. Memang Pengkhotbah pernah melakukan observasi terhadap hidup yang dijalaninya dan semua orang. Dari hasil observasi tersebut, Pengkhotbah menyimpulkan demikian: “Aku telah melihat segala perbuatan yang dilakukan orang di bawah matahari, tetapi lihatlah, segala sesuatu adalah kesia-siaan dan usaha menjaring angin” - Pengkhotbah 1:14.
Itu sebabnya banyak orang menganggap bahwa tidak ada sesuatu kebaikan dari sebuah kegagalan. Memang Pengkhotbah pernah melakukan observasi terhadap hidup yang dijalaninya dan semua orang. Dari hasil observasi tersebut, Pengkhotbah menyimpulkan demikian: “Aku telah melihat segala perbuatan yang dilakukan orang di bawah matahari, tetapi lihatlah, segala sesuatu adalah kesia-siaan dan usaha menjaring angin” - Pengkhotbah 1:14.
Umumnya orang mempunyai
asumsi bahwa kegagalan tidak memberikan hal yang positif. Justru kegagalan itu
dipahami sebagai hal yang buruk dan tidak memberikan masa depan yang cemerlang.
Mereka hanya melihat kegagalan dari perspektif yang negatif. Akibat dari cara
pandang dan pola pikir yang demikian, orang menjadi tidak suka dengan kegagalan
dan membenci kegagalan serta cenderung menjauhi orang yang gagal.
Gagal tidak berarti saya orang gagal
Setiap orang pernah
mengalami kegagalan. Seorang pemenang ialah seorang yang pernah gagal, tapi
terus-menerus bangkit kembali. Yang menyedihkan bagi orang yang gagal ialah
ketika gagal, ia lari dan menyerah, atau gagal dan tidak belajar apapun dari
kegagalannya, sehingga tidak berusaha lagi. Oleh karena itu, camkanlah
pernyataan berikut sebagai daya dorong bagi kita waktu mengalami kegagalan.
1.
Gagal memberi waktu untuk berhasil.
Ada pepatah klasik
mengatakan bahwa “Kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda”. Saya setuju
dengan pepatah klasik tersebut. Mengapa? Karena kegagalan bukan berarti
berakhir keberhasilan saya. Tetapi kegagalan hanya memberi ruang sebentar
kepada saya untuk merebut keberhasilan dalam hidup. "Mengalami kegagalan
tidak berarti bahwa saya orang gagal, itu semata-mata berarti saya belum
berhasil”.
2.
Kegagalan menunjukkan bahwa kita sudah belajar.
Tidak mudah untuk mencapai
pemahaman semacam itu. Butuh proses pendewasaan pikiran dan hati kita. Jadi, gagal
tidak berarti saya tidak mencapai apa-apa, itu semata-mata berarti saya telah
belajar sesuatu.
3.
Kegagalan bukan berarti kita bodoh.
Sebuah pencapaian pasti
didahului oleh sebuah kegagalan. Artinya ada resiko yang harus ditanggung atas
sebuah keputusan yang diambil dan tindakan yang dilakukan. Jadi, gagal tidak
berarti saya bodoh, itu semata-mata berarti saya pernah memiliki keberanian
untuk mengambil resiko.
4.
Kegagalan menyadarkan kita tidak sempurna.
Kita memang tidak sempurna. Tapi
ada kalanya kita berjuang sendiri tanpa andalkan Tuhan. Kita pikir kita mampu
dan bisa melakukan banyak hal. Pada saat kita gagal barulah kita menyadari
bahwa kita ini terbatas. Jadi, gagal tidak berarti saya inferior, itu
semata-mata berati saya tidak sempurna.
5.
Kegagalan memberi alasan bagi kita untuk mulai lagi.
Ada orang yang berpikir
bahwa ketika ia gagal ia telah menyia-nyiakan waktu yang ada. Sebenarnya cara
pikir dan cara pandang demikian harus dirubah. Gagal tidak berarti saya telah membuang-buang
waktu saya, itu semata-mata berarti saya memiliki alasan untuk memulai lagi.
6.
Kegagalan memotivasi kita untuk lebih lagi berjuang.
Ada banyak orang yang mudah
menyerah dan tidak mau lagi bangkit karena takut gagal lagi. Padahal kegagalan
memberi kesempatan kepada kita untuk bangkit dan memulai lagi dengan usaha yang
cerdas. Jadi, gagal tidak berarti saya harus menyerah, itu semata-mata berarti
saya harus berusaha lebih keras.
7.
Kegagalan membantu kita untuk lebih sabar.
Banyak hal dalam hidup ini
yang ingin kita capai dengan cara yang tergesa-gesa, instan dan tidak bersabar mengikuti proses. Ketika kita
gagal barulah kita sadar bahwa kesabaran itu penting dalam hidup ini. Jadi, gagal
tidak berarti saya tidak akan pernah meraih sesuatu, itu semata-mata berarti
saya perlu lebih bersabar.
8.
Tuhan memiliki gagasan yang lebih baik buat kita.
Tuhan adalah pencipta dan
pemelihara hidup kita. Sering kita abaikan Dia pada hal Dia memiliki segala
yang terbaik bagi kita. Jadi, gagal tidak berarti Tuhan telah mengabaikan saya,
itu semata-mata berarti Dia memiliki gagasan yang lebih baik bagi saya."
Baca juga: KIAT MENGATASI KEGAGALAN DALAM HIDUP.
Post a Comment for "Adakah Kebaikan Ketika Mengalami Kegagalan"