Translate

Hari Sabat Dan Maknanya Bagi Kita

Hari sabat dan maknanya bagi kita – Kata shabbat dalam bahasa Ibrani berasal dari kata kerja shabat, dalam bahasa yang sama, yang secara harafiah berarti "berhenti", atau shev yang berarti “duduk”. Meskipun Shabbat hampir secara universal diterjemahkan “istirahat” atau suatu “masa istirahat”, terjemahan yang lebih harafiah adalah “berhenti”, dengan implikasi “berhenti dari melakukan pekerjaan”. 

Jadi, Sabat adalah hari untuk orang berhenti bekerja, dengan implikasinya beristirahat. Kata Ibrani untuk melakukan “mogok”, misalnya, berasal dari akar kata Ibrani yang sama dengan shabbat, dan mengandung implikasi yang sama, yaitu bahwa para buruh yang mogok secara aktif berhenti melakukan pekerjaan, dan bukan secara pasif beristirahat.

Apa tujuan Allah berhenti dari segala pekerjaan penciptaan-Nya pada hari yang ketujuh dan menguduskan hari itu? Apakah Allah membutuhkan istirahat setelah mengeluarkan energy yang luar biasa untuk menghasilkan karya ciptaan yang begitu sangat baik – Kejadian 1:31? Tentu jawabannya tidak! Lalu apa maknanya hal itu bagi kita?

1. Menunjukkan karya Allah itu sempurna.
Allah berhenti pada hari ketujuh dan menguduskan hari itu menunjuk bahwa Allah telah menyelesaikan semua karya penciptaan-Nya secara sempurna. Oleh karena itu, hari ketujuh adalah hari perayaan atas mahakarya itu.

Dengan berhenti bekerja pada hari sabat (kata sabat berasal dari kata kerja syabat yang berarti berhenti), kita sedang ikut serta dalam perayaan sukacita bersama Allah dalam mengagumi dan menikmati keindahan dan kesempurnaan karya-Nya itu. Kita bersyukur dan memuji kebesaran kuasa Allah atas semua ciptaan-Nya. Kita melakukan selebrasi bersama Allah terhadap karya-Nya yang sungguh mempesona. Dengan jalan demikian, kita sedang menempatkan Allah dalam posisi Dia yang sebenarnya dan kita menaklukkan diri di hadapan Allah yang mahakuasa yang telah menghasilkan karya terbesar dan termulia yang tiada bandingannya.


2. Menunjukkan model pola kerja yang sistematis bagi kita.
Tentu Allah yang Mahasempurna dan Mahatahu berhenti dari pekerjaan-Nya hari ketujuh bukan tanpa tujuan dan makna. Dikatakan demikian, karena semua yang Allah lakukan pasti ada muatan tujuan dan makna serta implikasi penting bagi Dia dan bagi ciptaan-Nya.

Pada saat Allah berhenti dari pekerjaan-Nya pada hari ketujuh, sesungguhnya Allah menyediakan model pola keteraturan kerja bagi kita. Hanya kepada kita yang diberikan mandat dan tugas dari Allah untuk mengelola dunia ini. Dan tetnunya dalam pelaksanaan mandat dan tugas tersebut, kita membutuhkan waktu untuk berhenti dari pekerjaan itu. Mengapa? Karena kita yang terdiri dari unsur tubuh, jiwa, roh dengan sendirinya menyadari bahwa kita memiliki keterbasan fisik. Dengan demikian, kita tidak mampu untuk bekerja secara terus-menerus tanpa henti.

Kita membutuhkan waktu untuk memulihkan kembali kekuatan fisik kita. Itu sebabnya ada waktu untuk kita beristirahat sehingga tenaga kita bisa dipulihkan. Jauh lebih penting dari itu, peraturan sabat mengajarkan kita bahwa hidup bukan untuk bekerja saja, tetapi juga untuk menikmati hasil kerja kita. Lebih jauh secara rohani sabat memberi kita kesempatan untuk berelasi dan berinteraksi dengan Allah secara jujur dan penuh ketulusan serta rasa syukur yang mendalam kepada-Nya.

Berhenti bekerja untuk beristirahat menunjukkan bahwa kita tidak diperbudak oleh kerja. Dosa membuat kita diperbudak oleh banyak hal yang kelihatannya baik, tetapi menjerat dalam ketiadaan makna yang benar. Kerja bukan lagi dilihat sebagai bagian pengabdian kita pada Tuhan, tetapi sebagai pemuasan nafsu dan ketergantungan pada diri sendiri, bukan pada Allah.

Dengan beristirahat, kita mengakui bahwa tubuh kita bukan milik kita sendiri, melainkan milik Allah yang harus dipelihara dengan baik agar dapat digunakan Allah untuk maksud-maksud-Nya. Itulah makna sabat bagi kita yang harus kita pahami dan syukuri. Allah sudah meletakkan dasar itu bagi kita dan kita harus membangun di atas dasar tersebut secara benar dan bertanggung jawab bagi kemuliaan Allah dan untuk kebaikan kita.

Post a Comment for "Hari Sabat Dan Maknanya Bagi Kita"