Meraih Kemenangan Dengan Menjaga Kehidupan Part 1
Meraih kemenangan dengan
menjaga kehidupan – Meraih kemenangan merupakan cita-cita, rindu dan harapan
dari setiap orang. Cita-cita, rindu dan harap itu harus terealisasi dalam
kenyataan hidup kita. Namun, faktanya ialah acap kali yang kita dapatkan lebih
banyak gagal dari pada kemenangan.
Mengapa demikian? Karena sebenarnya kita gagal menjaga kehidupan. Karena itulah, maka saya menulis dengan topik meraih kemenangan denga menjaga kehidupan. Artinya ialah dengan menjaga kehidupan secara benar dan bertanggung jawab, maka dijamin kita pasti meraih kemenangan.
Mengapa demikian? Karena sebenarnya kita gagal menjaga kehidupan. Karena itulah, maka saya menulis dengan topik meraih kemenangan denga menjaga kehidupan. Artinya ialah dengan menjaga kehidupan secara benar dan bertanggung jawab, maka dijamin kita pasti meraih kemenangan.
Landasan firman Tuhan yang
menjadi sumber pembahasan tentang meraih kemenangan dengan menjaga kehidupan
ialah dari Ester 7:1-10. Pertanyaan penting yang harus diajukan ialah: “Bagaimana
caranya menjaga kehidupan agar dapat meraih kemenangan?” Berikut beberapa hal
yang harus kita jaga dalam kehidupan kita agar kita bisa meraih kemenangan,
yaitu:
1. Jagalah hatimu.
“Karena
kami, Hamba serta bangsa
hamba, telah terjual untuk dipunahkan, dibunuh dan dibinasakan.
Jikalau seandainya kami hanya dijual sebagai budak laki-laki dan perempuan,
niscaya hamba akan berdiam diri, tetapi malapetaka ini tiada taranya di antara
bencana yang menimpa raja” – Ester 7:4.
Pertama, Setelah memperoleh semangat
dari perubahan nasib Mordekhai yang demikian cepat, Ester akhirnya
memperkenalkan dirinya sebagai bangsa Israel yang telah terjual untuk dipunahkan,
dibunuh dan dibinasakan.
Raja yang baru tahu bahwa ratunya adalah orang Yahudi, sangat terpengaruh oleh kenyataan bahwa ratunya bersama dengan bangsanya akan dimusnahkan oleh sebuah keputusan yang tidak bisa diubah lagi. Penganiaya dan musuh itu ialah Haman, orang jahat ini. Ester dengan hati-hati mengemukakan masalahnya sebelum akhirnya menunjuk Haman sebagai pelakunya.
Raja yang baru tahu bahwa ratunya adalah orang Yahudi, sangat terpengaruh oleh kenyataan bahwa ratunya bersama dengan bangsanya akan dimusnahkan oleh sebuah keputusan yang tidak bisa diubah lagi. Penganiaya dan musuh itu ialah Haman, orang jahat ini. Ester dengan hati-hati mengemukakan masalahnya sebelum akhirnya menunjuk Haman sebagai pelakunya.
Haman adalah Perdana Menteri
Kerajaan Persia. Orang nomor dua dinegeri itu, setelah Raja Ahasyweros. Haman
mengalami Andi Lau (Antara Dilema dan Galau). Dilema karena terdesak pada dua
pilihan sulit, membunuh Mordekai yang sepupu Ratu dan membinasakan bangsa Israel
atau menghormati Ratu Ester yang adalah seorang Yahudi.
Haman galau karena musuhnya Mordekai dan Bangsa Israel semakin kuat di Persia karena memiliki seorang dari bangsanya sebagai Ratu. Sehingga Haman tidak menjaga hatinya. Hati Haman dipenuhi amarah dan dendam, Ia merancang sebuah kejahatan besar membinasakan Bangsa Israel di pembuangan di Persia. Dimulai dari merancang tiang gantungan di rumahnya sebagai tempat menggantung Mordekai. Haman jahat. Hati Haman dipenuhi amarah dan perasaan negatif terhadap Bangsa Israel. Haman tidak berhasil menjaga hatinya.
Haman galau karena musuhnya Mordekai dan Bangsa Israel semakin kuat di Persia karena memiliki seorang dari bangsanya sebagai Ratu. Sehingga Haman tidak menjaga hatinya. Hati Haman dipenuhi amarah dan dendam, Ia merancang sebuah kejahatan besar membinasakan Bangsa Israel di pembuangan di Persia. Dimulai dari merancang tiang gantungan di rumahnya sebagai tempat menggantung Mordekai. Haman jahat. Hati Haman dipenuhi amarah dan perasaan negatif terhadap Bangsa Israel. Haman tidak berhasil menjaga hatinya.
Kedua, Kita sebagai warga gereja juga warga
masyarakat dan sekaligus anggota keluarga di rumah tangga kita masing-masing,
kerap gagal menjaga hati kita. Kita membiarkan diri kita dikuasai amarah. Kita
memberi ijin kepada pikiran-pikiran negatif untuk menguasai diri kita.
Di tempat pekerjaaan kita, di tengah pergaulan kita di lingungan sekitar dan teman-teman kita, di rumah tangga kita, bahkan dipersekutuan gereja kita, kita selalu dan seringkali berpikir hal-hal buruk terhadap orang di sekitar kita yang berinteraksi dengan kita. Alhasil, amarah dan pikiran jahat menguasai hati.
Kita gagal menjaga hati sehingga kita merancang kejahatan sebagai balas atas orang yang kita pikir jahat terhadap kita. Padahal sebaliknya, kitalah yang jahat. Jauhkan amarah dari hatimu. Buang jauh-jauh pikiran dengki dari hatimu. Jangan rancang kejahatan. JAGALAH HATIMU.
Baca juga: MOTIVASI MELAYANI TUHAN.
Di tempat pekerjaaan kita, di tengah pergaulan kita di lingungan sekitar dan teman-teman kita, di rumah tangga kita, bahkan dipersekutuan gereja kita, kita selalu dan seringkali berpikir hal-hal buruk terhadap orang di sekitar kita yang berinteraksi dengan kita. Alhasil, amarah dan pikiran jahat menguasai hati.
Kita gagal menjaga hati sehingga kita merancang kejahatan sebagai balas atas orang yang kita pikir jahat terhadap kita. Padahal sebaliknya, kitalah yang jahat. Jauhkan amarah dari hatimu. Buang jauh-jauh pikiran dengki dari hatimu. Jangan rancang kejahatan. JAGALAH HATIMU.
Baca juga: MOTIVASI MELAYANI TUHAN.
Post a Comment for "Meraih Kemenangan Dengan Menjaga Kehidupan Part 1"