Translate

Meraih Jawaban Tuhan Melalui Badai Kehidupan 2

Meraih jawaban Tuhan melalui badai kehidupan – Badai kehidupan apapun bentuknya tentu tidak ada dari antara kita yang menyukainya. Jauh-jauhlah hal itu dari kehidupan kita demikian harapan yang terpatri dalam jiwa kita. Tetapi faktanya, suka atau tidak suka badai itu datang dengan sendirinya tanpa kita undang menimpa hidup kita. Seorang teolog Injil bernama C.S. Lewis menulis tentang penderitaan itu demikian: “Allah berbisik dalam kesenangan kita, berbicara dalam keadaan biasa, tetapi berteriak dalam penderitaan kita. Penderitaan adalah soud systemnya Allah untuk membangunkan dunia yang sedang tertidur”.

Ayub adalah salah satu tokoh penting dan sentral yang diabadikan kisah hidupnya di dalam Alkitab baik Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru. Ayub merupakan salah satu tokoh yang memiliki kehidupan moral yang berkualitas, integritasnya tinggi dan kehidupan spiritual yang excellent. Kendati demikian, ia mengalami badai yang sangat mengerikan. 

Bukan saja dirinya yang sangat menderita, tetapi juga semua yang dimilikinya sirna dalam sekejab. Badai yang bertubi-tubi menimpa kehidupan Ayub. Dalam badai yang hebat itu, Ayub tetap bertahan sampai ia meraih jawaban Tuhan dari dalam badai kehidupan yang dialaminya. Penulis kita Ayub terkait dengan jawaban Tuhan dari dalam badai, menulis demikian: “Maka dari dalam badai TUHAN menjawab Ayub” – Ayub 38:1.


Dari bagian firman Tuhan di atas, kita menemukan bahwa Allah sendiri yang menyapa Ayub. Ia menyatakan ketidaktahuan Ayub akan peranan ilahi di dalam semua peristiwa atau badai yang menimpa kehidupan keruarganya. Demikian juga dengan kita, acap kali kita tidak mengerti kenapa badai menimpa hidup kita. Kita juga sering terbatas untuk mengerti peranan Tuhan di dalam setiap badai yang menimpa hidup kita. 

Tuhan merendahkan Ayub dengan mengungkapkan betapa sedikitnya pemahaman dan pengetahuan manusia tentang Tuhan dan karya-Nya di dalam setiap aspek hidup kita bahkan ketika badai menimpa keluarga kita. Kendati demikian, melalui respons Allah Ayub menerima penyataan langsung dari Allah tentang kehadiran, kemurahan dan kasih-Nya. Jika Ayub mendapatkan tanggapan langsung dari Allah di tengah badai kehidupan yang dialaminya, maka Allah yang sama juga akan memberikan respons langsung kepada kita dari dalam badai hidup yang kita alami.

Pertanyaan penting yang harus diajukan ialah: “Bagaimana atau apa rahasianya supaya kita bisa mendapatkan jawaban Tuhan dari dalam badai kehidupan yang menimpa kita?” Ada beberapa hal yang bisa saya bagikan kepada pembaca setia blog ini rahasia meraih jawaban Tuhan melalui badai kehidupan.

2. Tetap bersabar menantikan Tuhan bekerja.
Ayub dalam badai kehidupan yang begitu berat menimpanya, ia tidak patah semangat, tidak hilang pengharapan bahkan ia tidak mempersalahkan Tuhan atas badai yang menimpanya. Hal ini terlihat dalam tanggapannya terhadap pernyataan istrinya yang memojokkan dirinya dan juga Tuhan. 

Dikatakan demikian: “Maka berkatalah isterinya kepadanya: "Masih bertekunkah engkau dalam kesalehanmu? Kutukilah Allahmu dan matilah! " Tetapi jawab Ayub kepadanya: "Engkau berbicara seperti perempuan gila! Apakah kita mau menerima yang baik dari Allah, tetapi tidak mau menerima yang buruk? ".Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa dengan bibirnya” – Ayub 2:9-10.

Dalam badai kehidupan yang menimpa kita, acap kali kita tidak sabar menantikan Tuhan bekerja. Kita tidak sabar menunggu waktu Tuhan untuk menolong kita. Kita terlalu cepat berhenti berharap kepada Tuhan. Kita terlalu mudah untuk membelakangi Tuhan dan mencari pertolongan kepada pihak-pihak yang sebenarnya tidak mampu untuk memberi pertolong kepada kita. Akibatnya, keadaan kita bukan semakin lebih baik, tetapi sebaliknya akan semakin buruk.

Untuk meraih jawaban Tuhan melalui badai, kita harus tetap bersabar dan menanti waktu Tuhan yang tepat akan menolong kita. Pertolongan Tuhan memang tidak terlalu cepat atau tidak terlalu lama dan juga bukan seperti yang kita inginkan. Pertolongan Tuhan selalu tepat pada waktu-Nya dan sesuai dengan kebutuhan kita karena Dia turut bekerja guna mendatangkan kebaikan bagi kita. 

Terkait dengan Allah turut bekerja dalam segala sesuatu, rasul Paulus menulis dalam pimpinan Roh Kudus kepada jemaat di kota Roma demikian: “Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah” – Roma 8:28.

Tanggapan Allah kepada Ayub melukiskan bahwa pada akhirnya Allah akan mendatangi semua orang yang dengan sungguh-sungguh dan tabah berseru kepada-Nya; bahkan jikalau doa kita bersumber dari hati yang bingung, ragu-ragu, kecewa, atau marah, Allah akahirnya akan menanggapi dengan kehadiran, hiburan dan firman-Nya. 
Baca juga: CARA MENGATASI MASALAH RUMAH TANGGA PART 2.

Post a Comment for "Meraih Jawaban Tuhan Melalui Badai Kehidupan 2"