Meraih Jawaban Tuhan Melalui Badai Kehidupan 1
Meraih jawaban Tuhan melalui
badai kehidupan – Badai kehidupan apapun bentuknya tentu tidak ada dari antara kita yang
menyukainya. Jauh-jauhlah hal itu dari kehidupan kita demikian harapan yang
terpatri dalam jiwa kita. Tetapi faktanya, suka atau tidak suka badai itu
datang dengan sendirinya tanpa kita undang menimpa hidup kita.
Seorang teolog Injil bernama C.S. Lewis menulis tentang penderitaan itu demikian: “Allah berbisik dalam kesenangan kita, berbicara dalam keadaan biasa, tetapi berteriak dalam penderitaan kita. Penderitaan adalah soud systemnya Allah untuk membangunkan dunia yang sedang tertidur”.
Seorang teolog Injil bernama C.S. Lewis menulis tentang penderitaan itu demikian: “Allah berbisik dalam kesenangan kita, berbicara dalam keadaan biasa, tetapi berteriak dalam penderitaan kita. Penderitaan adalah soud systemnya Allah untuk membangunkan dunia yang sedang tertidur”.
Ayub adalah salah satu tokoh
penting dan sentral yang diabadikan kisah hidupnya di dalam Alkitab baik
Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru. Ayub merupakan salah satu tokoh yang
memiliki kehidupan moral yang berkualitas, integritasnya tinggi dan kehidupan
spiritual yang excellent. Kendati demikian, ia mengalami badai yang sangat
mengerikan.
Bukan saja dirinya yang sangat menderita, tetapi juga semua yang dimilikinya sirna dalam sekejab. Badai yang bertubi-tubi menimpa kehidupan Ayub. Dalam badai yang hebat itu, Ayub tetap bertahan sampai ia meraih jawaban Tuhan dari dalam badai kehidupan yang dialaminya. Penulis kita Ayub terkait dengan jawaban Tuhan dari dalam badai, menulis demikian: “Maka dari dalam badai TUHAN menjawab Ayub” – Ayub 38:1.
Bukan saja dirinya yang sangat menderita, tetapi juga semua yang dimilikinya sirna dalam sekejab. Badai yang bertubi-tubi menimpa kehidupan Ayub. Dalam badai yang hebat itu, Ayub tetap bertahan sampai ia meraih jawaban Tuhan dari dalam badai kehidupan yang dialaminya. Penulis kita Ayub terkait dengan jawaban Tuhan dari dalam badai, menulis demikian: “Maka dari dalam badai TUHAN menjawab Ayub” – Ayub 38:1.
Dari bagian firman Tuhan di
atas, kita menemukan bahwa Allah sendiri yang menyapa Ayub. Ia menyatakan
ketidaktahuan Ayub akan peranan ilahi di dalam semua peristiwa atau badai yang
menimpa kehidupan keruarganya. Demikian juga dengan kita, acap kali kita tidak
mengerti kenapa badai menimpa hidup kita. Kita juga sering terbatas untuk
mengerti peranan Tuhan di dalam setiap badai yang menimpa hidup kita.
Tuhan merendahkan Ayub dengan mengungkapkan betapa sedikitnya pemahaman dan pengetahuan manusia tentang Tuhan dan karya-Nya di dalam setiap aspek hidup kita bahkan ketika badai menimpa keluarga kita. Kendati demikian, melalui respons Allah Ayub menerima penyataan langsung dari Allah tentang kehadiran, kemurahan dan kasih-Nya. Jika Ayub mendapatkan tanggapan langsung dari Allah di tengah badai kehidupan yang dialaminya, maka Allah yang sama juga akan memberikan respons langsung kepada kita dari dalam badai hidup yang kita alami.
Tuhan merendahkan Ayub dengan mengungkapkan betapa sedikitnya pemahaman dan pengetahuan manusia tentang Tuhan dan karya-Nya di dalam setiap aspek hidup kita bahkan ketika badai menimpa keluarga kita. Kendati demikian, melalui respons Allah Ayub menerima penyataan langsung dari Allah tentang kehadiran, kemurahan dan kasih-Nya. Jika Ayub mendapatkan tanggapan langsung dari Allah di tengah badai kehidupan yang dialaminya, maka Allah yang sama juga akan memberikan respons langsung kepada kita dari dalam badai hidup yang kita alami.
Pertanyaan penting yang
harus diajukan ialah: “Bagaimana atau apa rahasianya supaya kita bisa
mendapatkan jawaban Tuhan dari dalam badai kehidupan yang menimpa kita?” Ada
beberapa hal yang bisa saya bagikan kepada pembaca setia blog ini rahasia
meraih jawaban Tuhan melalui badai kehidupan.
1.
Tetaplah berdoa kepada Tuhan.
Ayub dalam badai kehidupan
yang dialaminya, ia tidak pernah berhenti berdoa kepada Tuhan. Dalam doanya,
Ayub rindu untuk mendapatkan jawaban dari Allah terkait dengan badai yang
menimpa kehidupannya. Dalam Ayub 23:3 dikatakan demikian: “Ah, semoga aku tahu mendapatkan Dia, dan boleh datang ke tempat Ia
bersemayam”.
Ini merupakan doa dan kerinduan Ayub kepada Tuhan. Selanjutnya dalam Ayub 29:2 dikatakan demikian: “Ah, kiranya aku seperti dalam bulan-bulan yang silam, seperti pada hari-hari, ketika Allah melindungi aku”. Itulah doa dan harapan Ayub. Doa dan harapannya terbukti dijawab oleh Tuhan. Ayub 38:1 dikatakan demikian: “Maka dari dalam badai TUHAN menjawab Ayub”.
Ini merupakan doa dan kerinduan Ayub kepada Tuhan. Selanjutnya dalam Ayub 29:2 dikatakan demikian: “Ah, kiranya aku seperti dalam bulan-bulan yang silam, seperti pada hari-hari, ketika Allah melindungi aku”. Itulah doa dan harapan Ayub. Doa dan harapannya terbukti dijawab oleh Tuhan. Ayub 38:1 dikatakan demikian: “Maka dari dalam badai TUHAN menjawab Ayub”.
Dengan Tuhan menjawab atau mengabulkan
do dan harapan Ayub, itu menegaskan bahwa relasi Tuhan dengan Ayub tetap
terpelihara dengan baik. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa walaupun badai
begitu kuat menimpa Ayub, tetapi ia tidak meninggalkan Tuhan dan mencari
pertolongan kepada yang bukan Tuhan.
Ia bertekun dalam doa dan terus menaruh harapannya kepada Tuhan. Biarlah kita juga, ketika badai menimpa hidup kita, jangan pernah berhenti berdoa dan berharap kepada Tuhan. Karena setiap kita yang terus setia berdoa dan berharap kepada Tuhan di tengha-tengah badai hidup yang kita alami, pastilah kita akan menerima jawaban atau respons langsung dari Tuhan.
Baca juga: CARA MENGATASI MASALAH RUMAH TANGGA PART 1.
Ia bertekun dalam doa dan terus menaruh harapannya kepada Tuhan. Biarlah kita juga, ketika badai menimpa hidup kita, jangan pernah berhenti berdoa dan berharap kepada Tuhan. Karena setiap kita yang terus setia berdoa dan berharap kepada Tuhan di tengha-tengah badai hidup yang kita alami, pastilah kita akan menerima jawaban atau respons langsung dari Tuhan.
Baca juga: CARA MENGATASI MASALAH RUMAH TANGGA PART 1.
Post a Comment for "Meraih Jawaban Tuhan Melalui Badai Kehidupan 1"