Translate

Cara Untuk Mencapai Kekudusan Hidup

Cara untuk mencapai kekudusan – Rasul Petrus terkait dengan hidup kudus dalam suratnya ia menulis demikian: “Hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu, sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu, sebab ada tertulis: kuduslah kamu sebab Aku kudus” – 1 Petrus 1:15-16.

Berdasarkan firman Tuhan di atas, setiap orang Kristen disebut orang kudus. Hal itu terjadi melalui proses, yaitu: pertama, penyucian – 1 Yohanes 1:9; kedua, pembenaran – Roma 3:21, 24; 2 Korintus 5:21; ketiga, pendamaian – Roma 3:25; keempat, penebusan – Roma 3:24; kelima, pengampunan – Efesus 1:7.

Walaupun kita melalui proses seperti yang dikemukakan di atas, namun kita belum sempurna dalam hal kekudusan. Masih ada proses lanjutan yang harus kita tempuh menuju kepada kepada kesempurnaan sejati di dalam kekudusan.

Pertanyaan penting yang patut diajukan ialah: “Bagaimana atau cara apa yang harus kita tempuh untuk mencapai kekudusan? Ada beberapa cara yang patut kita tempuh, yaitu:

1. Hidup dalam pengharapan.
Rasul Petrus terkait dengan hidup dalam pengharapan, menulis dalam suratnya demikian: “Sebab itu siakanlah akal budimu, waspadalah dan letakkanlah pengharapanmu seluruhnya atas kasih karunia yang dianugerahkan kepadamu pada waktu penyataan Yesus Kristus” – 1 Petrus 1:13.


Pengharapan Kristen adalah pengharapan yang berpuncak pada penyataan Yesus Kristus. Secara panjang lebar, hal kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kalinya dibicarakan oleh rasul Petrus dalam suratnya yang kedua – 2 Petrus 3:1-16.

Penekanan utamanya adalah menyangkut kedatangan Yesus yang kedua. Perhatikan 2 Petrus 3:10-11: “Tetapi hari Tuhan akan tiba seperti pencuri. Pada hari itu langit akan lenyap dengan gemuruh yang dahsyat dan unsur-unsur dunia akan hangus dalam nyala api, dan bumi dan segala yang ada di atasnya akan hilang lenyap. Jadi, jika segala sesuatu ini akan hancur secara demikian, betapa suci dan salehnya kamu harus hidup”.

Berdasarkan hal di ataslah maka kita diminta untuk hidup dalam pengharapan yang mendorong kita untuk hidup saleh dan suci di tengah dunia yang bobrok, rusak dan jahat ini. Artinya, dengan hidup dalam pengharapan kepada Tuhan Yesus Kristus sajalah yang memungkinkan kita bisa bertahan dan tidak turut serta untuk mengambil bagian dalam perbuatan-perbuatan yang jahat itu. Dan melalui pertolongan Roh Kudus kita dimampukan untuk hidup dalam kekudusan.

2. Hidup dalam ketaatan.
Rasul Petrus terkait dengan hidup dalam ketaatan yang berkorelasi dengan hidup kudus, menulis dalam suratnya demikian: “Hiduplah sebagai anak-anak yang taat dan jangan turuti hawa nafsu yang menguasai kamu pada waktu kebodohanmu, tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu, sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus” – 1 Petrus 1:14-16.

Sebagai anak kita berkewajiban untuk taat kepada Bapa kita yang di dalam sorga. Artinya, sebagai anak kita harus taat kepada semua perintah-perintah Bapa kita yang di sorga karena semua perintah-Nya itu baik bagi kita. Salah satu perintah-Nya dalam ayat firman Tuhan di atas ialah supaya kita jangan turuti hawa nafsu kita.

Selanjutnya rasul Petrus menulis demikian: “Karena kamu telah menyucikan dirimu oleh ketaatan kepada kebenaran, sehingga kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, hendaklah kamu bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap hatimu” – 1 Petrus 1:22. Kebenaran yang dimaksudkan oleh rasul Petrus tersebut adalah kebenaran Allah yang dinyatakan melalui firman-Nya yang tertulis. Dengan demikian, hidup dalam ketaatan berarti hidup dalam firman-Nya atau hidup sesuai dengan norma-norma yang berdasarkan firman Allah atau bertindak sesuai dengan norma yang telah ditetapkan oleh firman Allah. jadi, setiap kita sebagai orang Kristen pengikut Yesus Kristus dapat mencapai kekudusan jika kita hidup sesuai dengan firman Allah.

3. Hidup dalam ketakutan atau hormat kepada Allah.
Rasul Petrus terkait dengan hidup dalam ketakutan atau hidup hormat kepada Allah, menulis dalam suratnya demikian: “Dan jika kamu menyebut-Nya Bapa, yaitu Dia yang tanpa memandang muka menghakimi semua orang menurut perbuatannya, maka hendaklah kamu hidup dalam ketakutan selama kamu menumpang di dunia ini” – 1 Petrus 1:17.

Hidup dalam ketakutan atau hormat kepada Allah menunjuk kepada cara kita memperlakukan Allah dengan sikap hotmat. Kata “phoboi” yang diterjemahkan sebagai ‘ketakutan’ sebenarnya lebih bermakna positif daripada negative. Apa yang dimaksudkan Petrus dengan kata ‘takut’ dalam ayat di atas? Pertama, secara negative, itu berate suatu sikap atau rasa takut terhadap seseorang yang kejam dan bengis. Kedua, secara positif, itu berarti menaruh perasaan hormat atau menghormati, suatu sikap terhadap seorang yang baik.


Dengan pernyataan itu, Petrus hendak mengatakan bahwa untuk mencapai hidup kudus, kita harus menaruh hormat kepada Allah, yang adalah Bapa kita yang baik dan penuh kasih. Saya yakin jika kita sungguh-sungguh menghormati Allah, kita pasti takut melakukan dosa dan kejahatan atau segan melawan kehendak Allah.  Anda juga membutuhkan bahan khotbah Kristen ini: INI FOKUS PENYEMBAHAN YANG SALAH.

Post a Comment for "Cara Untuk Mencapai Kekudusan Hidup"