Cara Menghidupi Pesan Terakhir Tuhan Yesus
Cara
menghidupi pesan terakhir Tuhan Yesus – Pasca kebangkitan-Nya dan pra kenaikan
Tuhan Yesus ke sorga ada pesan yang disampaikannya baik kepada para murid awal
yang mendengar dan menyaksikan secara langsung maupun bagi kita yang tidak
mendengar dan menyaksikannya secara langsung. Tentu pesan terakhir Tuhan Yesus
kala itu sangat penting dan juga bagi kita bahwa pesan tersebut harus kita
hidupi pada masa penantian ini.
Dokter Lukas
mencatat pesan itu dalam Kisah Para Rasul 1:4-11. Selama 3,5 tahun bersama,
para murid telah menerima banyak pengajaran dan pesan dari Sang Guru Tuhan
Yesus Kristus. Namun, perkataan-Nya sesaat sebelum pergi, perlu mendapat
perhatian khusus dari murid-murid perdana dan juga dari semua murid di segala
zaman.
Pertanyaan
penting yang harus diajukan ialah: “Bagaimana cara menghidupi pesan terakhir
Tuhan Yesus Kristus pada masa kini?” Berdasarkan Kisah Para Rasul 1:4-11, maka
ada beberapa cara menghidupi pesan terakhir Tuhan Yesus dalam hidup kita,
yaitu:
1. Kita menanti penggenapan janji-Nya – Kisah Para Rasul 1:4-5.
Penggenapan janji Tuhan Yesus Kristus itu mengacu kepada dua dimensi waktu, yaitu: pertama, janji yang terealisasi masa kini. Bagi para murid awal hal yang dijanjikan dan digenapi adalah turunnya Roh Kudus. Janji bagi orang percaya saat ini, adalah berkat material dan non-material; kedua, janji yang akan digenapi nanti. Hal yang dijanjikan di dunia yang akan datang adalah kebanggaan dan penghormatan spesial (menerima mahkota). Ketika Tuhan berbicara tentang janji kepada para murid, Dia mengingatkan mereka supaya tidak meninggalkan Yerusalem. Pada saat Tuhan Yesus berbicara tentang menerima janji kepada kita, Dia mengingatkan kita supaya tetap setia sampai akhir mengikuti Dia.
2. Kita harus menjadi saksi-Nya – Kisah Para Rasul 1:6-8.
Pasca kebangkitan-Nya yang gemilang, para murid memiliki ekspektasi tinggi untuk Dia penuhi, yakni, restorasi Israel. Namun alih-alih meresponi ekspektasi para murid, justru Tuhan Yesus Kristus memerintahkan para murid-Nya untuk menjadi saksi bagi Dia. Untuk menjadi saksi, egoisme harus dieliminasi. Guna menjadi saksi Tuhan Yesus Kristus yang efektif, maka paling tidak ada dua persyaratan, yaitu: pertama, hidup yang dipenuhi Roh Kudus. Syarat menjadi saksi Tuhan Yesus yang efektif adalah hidup yang dipenuhi Roh Kudus. Dominasi Roh Kudus dalam diri seseorang, secara otomatis akan menggeser eksistensi roh (spirit) yang lain; kedua, hidup yang memuliakan Tuhan Yesus. Peran Roh Kudus adalah menuntun seseorang kepada Tuhan Yesus dan memperlengkapinya untuk menjadi sarana kemuliaan-Nya.
3. Kita menanti dengan setia kedatangan-Nya yang kedua kali – Kisah Para Rasul 1:9-11.
Selama 3,5 tahun para murid menikmati persekutuan yang sangat akrab dengan Tuhan Yesus. Relasi atau hubungan yang terjalin adalah "muka bertemu muka". Tetapi kini, Dia tidak ada lagi di hadapan mereka; mata jasmani tidak mampu lagi menangkap sosok Tuhan Yesus secara fisik. Perpisahan tersebut hanyalah bersifat sementara. Relasi “face to face” ditunda sementara waktu saja. Penantian yang kita lakukan harus dibangun di atas dua hal, yaitu: pertama, hubungan yang dilandasi oleh iman. Sekarang komunikasi dengan Tuhan Yesus terjalin oleh iman. Dia yang tidak kelihatan adalah Tuhan yang tidak pernah meninggalkan; Dia sendiri yang menjanjikan; kedua, menanti kedatangan-Nya dalam pengharapan.
Para murid tentu rindu kembali bertemu; mereka
mengingat kebersamaan yang sungguh indah. Seperti murid-murid perdana, kiranya kita
juga rindu segera bertemu dengan Tuhan Yesus. Kerinduan itu tentu tidak cukup
sekedar ucapan, namun itu harus dibuktikan dalam praksis kehidupan yang
tercermin dalam tiga hal yang sudah dipaparkan di atas.
Baca juga: BAGAIMANA HASIL PENGENALAN AKAN ALLAH.
Baca juga: BAGAIMANA HASIL PENGENALAN AKAN ALLAH.
Post a Comment for "Cara Menghidupi Pesan Terakhir Tuhan Yesus"