Rahasia Hidup Dalam Kasih Dan Damai
Rahasia
hidup dalam kasih dan damai – Semua orang di muka bumi ini
membutuhkan kasih sayang dalam hidupnya. Di sisi lain, semua orang juga
membutuhkan damai di dalam hidupnya. Kasih dan damai bagaikan dunia sisi mata
uang yang tidak terpisahkan yang menjadi kebutuhan manusia secara umum. Manusia
berusaha untuk memperoleh kasih dan damai dalam kehidupannya.
Namun, faktanya kasih dan damai seakan jauh darinya. Itu sebabnya tingkat kebutuhan manusia akan kasih dan damai begitu tinggi. Hal ini dipicu oleh beragam faktor. Antara lain peperangan, kekerasan dan kejahatan yang terus meningkat serta hidup manusia yang cenderung individualistis dan egosentris. Karenanya manusia mencari rahasia hidup dalam kasih dan damai.
Mereka berusaha untuk hidup mewah, namun kasih dan damai tidak juga ditemukan. Pemicu mendasar hilangnya kasih dan damai ialah dosa. Semenjak Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa, kasih dan damai seakan sirna dari kehidupannya. Hal ini ditandai dengan pembunuhan terhadap saudara kandung yang dilakukan oleh Kain kepada Habel adiknya. Hubungan dengan Allah dan segala ciptaan rusak.
Sejak itu manusia dipenuhi kesusahan, ketakutan dan pertikaian, masalah persoalan silih berganti. Sebenarnya dari hati yang terdalam semua manusia ingin hidup dalam kasih dan damai. Tetapi hidup dalam kasih dan damai pada masa kini sepertinya sangat sulit ditemukan.
Buktinya antara saudara sekandung saja belum bisa dijamin bisa hidup dalam kasih dan damai. Firman Tuhan mengingatkan, mengajak kita semua yang sudah berjumpa secara pribadi dengan Yesus Kristus untuk hidup dalam kasih dan damai. Berdasarkan hal-hal itu, maka rahasia hidup dalam kasih dan damai merupakan kebutuhan yang dicari oleh manusia dan manusia ingin sekali mendapatkannya.
Namun, faktanya kasih dan damai seakan jauh darinya. Itu sebabnya tingkat kebutuhan manusia akan kasih dan damai begitu tinggi. Hal ini dipicu oleh beragam faktor. Antara lain peperangan, kekerasan dan kejahatan yang terus meningkat serta hidup manusia yang cenderung individualistis dan egosentris. Karenanya manusia mencari rahasia hidup dalam kasih dan damai.
Mereka berusaha untuk hidup mewah, namun kasih dan damai tidak juga ditemukan. Pemicu mendasar hilangnya kasih dan damai ialah dosa. Semenjak Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa, kasih dan damai seakan sirna dari kehidupannya. Hal ini ditandai dengan pembunuhan terhadap saudara kandung yang dilakukan oleh Kain kepada Habel adiknya. Hubungan dengan Allah dan segala ciptaan rusak.
Sejak itu manusia dipenuhi kesusahan, ketakutan dan pertikaian, masalah persoalan silih berganti. Sebenarnya dari hati yang terdalam semua manusia ingin hidup dalam kasih dan damai. Tetapi hidup dalam kasih dan damai pada masa kini sepertinya sangat sulit ditemukan.
Buktinya antara saudara sekandung saja belum bisa dijamin bisa hidup dalam kasih dan damai. Firman Tuhan mengingatkan, mengajak kita semua yang sudah berjumpa secara pribadi dengan Yesus Kristus untuk hidup dalam kasih dan damai. Berdasarkan hal-hal itu, maka rahasia hidup dalam kasih dan damai merupakan kebutuhan yang dicari oleh manusia dan manusia ingin sekali mendapatkannya.
Pertanyaan penting yang
harus diajukan untuk direnungkan ialah: “Apa rahasia hidup dalam kasih dan
damai itu?” Berikut ada beberapa rahasia hidup dalam kasih dan damai
berdasarkan firman Tuhan dalam 1 Petrus 3:8-12.
1.
Menjaga kesatuan dalam komunitas.
Dalam suratnya kepada
orang-orang Kristen yang ada di perantauan, rasul Petrus menulis demikian: “Dan akhirnya, hendaklah kamu semua seia sekata, seperasaan,
mengasihi saudara-saudara, penyayang
dan rendah hati, dan janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan, atau caci maki dengan caci maki, tetapi sebaliknya, hendaklah kamu
memberkati, karena untuk
itulah kamu dipanggil, yaitu
untuk memperoleh berkat” – 1 Petrus 3:8-9.
Menjaga kesatuan dalam
komunitas merupakan kunci pertama untuk hidup dalam kasih dan damai. Dengan
cara: seia sekata seperasaan, mengasihi, penyayang, rendah hati dan tidak
membalas jahat dengan jahat. Sadarkah kita, setiap kita yang percaya dan
menerima Yesus Kristus Tuhan menjadi Tuhan dan Juruselamat pribadi diberi kuasa
menjadi anak-anak Allah, sudah menjadi warga kerajaan sorga/diselamatkan.
Tujuan keselamatan: Pertama;
menjadi puji-pujian bagi kemuliaan Kristus. Rasul Paulus menulis demikian: “supaya kami, yang sebelumnya telah menaruh harapan pada
Kristus, boleh menjadi puji-pujian bagi kemuliaan-Nya” – Efesus 1:12.
Kedua,
Efesus 2:10: Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk
melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya
kita hidup di dalamnya.
Ketiga, 1 Petrus 2:9: Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib: Kalau hal ini tertanam di hati kita masing-masing saya percaya point-point diatas berjalan dengan baik-hidup dalam kasih dan damai.
Ketiga, 1 Petrus 2:9: Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib: Kalau hal ini tertanam di hati kita masing-masing saya percaya point-point diatas berjalan dengan baik-hidup dalam kasih dan damai.
2.
Minimalkan hal yang merusak komunitas.
Rahasia hidup dalam kasih
dan damai ialah dengan berusaha untuk meminimalkan hal-hal yang dapat merusak
komunitas. Rasul Petrus menulis demikian: “Siapa yang mau mencintai hidup dan mau melihat hari-hari
baik, ia harus menjaga lidahnya terhadap yang jahat dan bibirnya
terhadap ucapan-ucapan yang menipu. Ia harus menjauhi yang jahat dan melakukan
yang baik, ia harus mencari perdamaian dan berusaha mendapatkannya” – 1 Petrus
3:10-11. Hal yang sering Tuhan ingatkan kepada kita menjaga
lidah terhadap yang jahat, menjauhi yang jahat melakukan yang baik dan mencari
dan berusaha mendapatkan perdamaian.
Karakter, karunia dan
talenta yang berbeda, kesatuan tujuan, bukan kesatuan kepribadian. Anda bisa
memiliki kesatuan tanpa keseragaman. Apakah Allah ingin agar kita sesama
menjadi sama? tentu tidak, apakah Allah ingin kita bersatu? YA. I Korintus
1:10: Tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, demi nama Tuhan kita Yesus
Kristus, supaya kamu seia sekata dan jangan ada perpecahan di antara kamu,
tetapi sebaliknya supaya kamu erat bersatu dan sehati sepikir.
3.
Ingat bahwa ada pengawasan dari Tuhan.
Rahasia untuk hidup dalam kasih dan damai
ialah dengan selalu mengingat bahwa ada pengawasan dari Tuhan atas kehidupan kita.
Dengan mengingat hal itu, maka akan mencegah kita dari melakukan hal-hal yang
bisa membuat kasih dan damai hilang dari kehidupan kita. Rasul Petrus menulis
demikian: “Sebab
mata Tuhan tertuju kepada orang-orang benar, dan telinga-Nya kepada permohonan
mereka yang minta tolong, tetapi wajah Tuhan menentang orang-orang yang berbuat
jahat” – 1 Petrus 3:12.
Berdasarkan firman Tuhan di
atas, kita menemukan bahwa seluruh aspek atau totalitas hidup kita ada di dalam
pengawasan dan perhatian Tuhan setiap saat terhadap kita anak-anakNya. Doa kita
didengar dan dijawab oleh Tuhan. Secara negative Tuhan akan murka terhadap
mereka yang berbuat jahat karena tindakan demikian akan merusak kasih dan
menghilangkan damai dalam hidup kita. Oleh karena itu, jangan takut menghadapi
masalah dan persoalan yang Tuhan ijinkan dalam hidup kita karena ada maksud-Nya
yang lebih baik bagi hidup kita.
Marilah kita hidup dalam
kasih dan damai antara sesama. Caranya dengan menjaga kesatuan dalam komunitas,
meminimalkan hal-hal yang dapat merusak hubungan kita satu dengan yang lain.
Baca juga: MEMBANGUN MANUSIA ROHANI YANG PERKASA.
Baca juga: MEMBANGUN MANUSIA ROHANI YANG PERKASA.
Post a Comment for "Rahasia Hidup Dalam Kasih Dan Damai"