Membangun Manusia Rohani Yang Perkasa
Membangun
manusia rohani yang perkasa – Manusia diciptakan oleh Allah serupa
dan segambar dengan Dia – Kejadian 1:26-27. Dengan demikian, manusia adalah
makhluk yang sempurna. Kesempurnaan manusia ditandai dengan adanya tubuh, jiwa,
roh. Unsur roh yang ada pada manusia merupakan salah satu bagian yang sangat
penting dalam hidup manusia. Kepentingan roh dalam diri manusia adalah sebagai
bagian yang memungkinkannya untuk bisa berelasi dengan Allah Sang Penciptanya.
Namun, setelah manusia pertama (Adam dan Hawa) jatuh ke dalam dosa, maka roh manusia menjadi lemah karena sudah tercemar oleh dosa. Allah dalam kasih-Nya berjanji untuk memperbaharui roh manusia dengan jalan mengutus Yesus ke dalam dunia ini. Janji itu dicatat dalam kitab Kejadian 3:15. Allah menggenapi janji-Nya dengan Yesus berinkarnasi menjadi manusia, lalu melakukan karya penyelamatan dengan pengorbanan-Nya di atas kayu salib. Yesus mati menanggung hukuman dosa manusia.
Tetapi pada hari yang ke tiga Yesus bangkit. Kebangkitan Yesus memberi harapan kepada manusia bahwa yang percaya kepada Yesus pasti diselamatkan karena Allah mengampuni dosanya. Penyelamatan Allah di dalam Tuhan Yesus itulah yang membuat roh manusia dipulihkan. Membangun manusia roh yang perkasa merupakan tanggung jawab setiap orang yang percaya kepada Yesus.
Salah satu kisah menarik yang dicatat dalam Alkitab berkaitan dengan membangun manusia roh yang perkasa ialah kisah tentang Daniel. Dikatakan demikian: “Daniel berketetapan untuk tidak menajiskan dirinya dengan santapan raja dan dengan anggur yang biasa diminum raja; dimintanyalah kepada pemimpin pegawai istana itu, supaya ia tak usah menajiskan dirinya” – Daniel 1:8.
Namun, setelah manusia pertama (Adam dan Hawa) jatuh ke dalam dosa, maka roh manusia menjadi lemah karena sudah tercemar oleh dosa. Allah dalam kasih-Nya berjanji untuk memperbaharui roh manusia dengan jalan mengutus Yesus ke dalam dunia ini. Janji itu dicatat dalam kitab Kejadian 3:15. Allah menggenapi janji-Nya dengan Yesus berinkarnasi menjadi manusia, lalu melakukan karya penyelamatan dengan pengorbanan-Nya di atas kayu salib. Yesus mati menanggung hukuman dosa manusia.
Tetapi pada hari yang ke tiga Yesus bangkit. Kebangkitan Yesus memberi harapan kepada manusia bahwa yang percaya kepada Yesus pasti diselamatkan karena Allah mengampuni dosanya. Penyelamatan Allah di dalam Tuhan Yesus itulah yang membuat roh manusia dipulihkan. Membangun manusia roh yang perkasa merupakan tanggung jawab setiap orang yang percaya kepada Yesus.
Salah satu kisah menarik yang dicatat dalam Alkitab berkaitan dengan membangun manusia roh yang perkasa ialah kisah tentang Daniel. Dikatakan demikian: “Daniel berketetapan untuk tidak menajiskan dirinya dengan santapan raja dan dengan anggur yang biasa diminum raja; dimintanyalah kepada pemimpin pegawai istana itu, supaya ia tak usah menajiskan dirinya” – Daniel 1:8.
Daniel mengalami kehidupan
dan pelayanan di tiga pemerintahan, yaitu Nebukadnezar (Dan. 1-4); Belsyazar
(Dan. 5) dan Darius (Dan. 6). Daniel juga mengalami gua singa karena imannya
dan doanya kepada Allah, ini semua Daniel bisa lalui karena ia telah membangun
manusia roh yang perkasa, sehingga ke-3 raja dapat mengakui bahwa Allahnya
Daniel adalah Allah yang hidup dan Perkasa. Bagaimana caranya membangun manusia
rohani yang perkasa?
1.
Miliki komitmen teguh bagi Tuhan.
Dalam kitab Daniel
dikisahkan tentang komitmen Daniel kepada Tuhan. Tentang hal itu, penulis kitab
Daniel dalam ilham Roh Kudus menulis demikian: “Daniel berketetapan untuk tidak
menajiskan dirinya...” – Daniel 1:8.
Daniel memiliki komitmen teguh kepada Tuhan yang ditandai dengan sikap hati yang tidak mau menodai hidupnya dengan tindakan-tindakan yang tidak sesuai dengan firman Tuhan. Daniel mengambil keputusan bagi dirinya untuk hidup berdasarkan nilai-nilai ajaran Alkitab tentang hidup kudus. Bagi Daniel tidak ada cara lain untuk menjadi manusia rohani yang perkasa kecuali dengan memiliki komitmen teguh kepada Tuhan.
Daniel memiliki komitmen teguh kepada Tuhan yang ditandai dengan sikap hati yang tidak mau menodai hidupnya dengan tindakan-tindakan yang tidak sesuai dengan firman Tuhan. Daniel mengambil keputusan bagi dirinya untuk hidup berdasarkan nilai-nilai ajaran Alkitab tentang hidup kudus. Bagi Daniel tidak ada cara lain untuk menjadi manusia rohani yang perkasa kecuali dengan memiliki komitmen teguh kepada Tuhan.
Seseorang yang “berketetapan
hati” adalah seorang yang memiliki roh yang perkasa dan itu dimulai
dari sikap hidup untuk hidup kudus. Mengapa banyak orang Kristen hidup
rohaninya tidak perkasa? Karena kehidupannya banyak yang kompromi dengan dunia
dan tidak memiliki “ketetapan hati” untuk hidup kudus.
Padahal status Daniel adalah budak di Babel, tetapi ia bisa mempertahankan identitasnya sebagai hamba Tuhan di tengah-tengah dunia. Bagaimana sikap hati Anda di tengah dunia di mana kita hidup? Siapkah mempertahankan identitas Anda di tengah dunia?
Padahal status Daniel adalah budak di Babel, tetapi ia bisa mempertahankan identitasnya sebagai hamba Tuhan di tengah-tengah dunia. Bagaimana sikap hati Anda di tengah dunia di mana kita hidup? Siapkah mempertahankan identitas Anda di tengah dunia?
2. Miliki teman-teman dengan
komitmen sama kepada Tuhan.
Daniel memiliki teman-teman
yang punya komitmen yang sama kepada Tuhan. Tentang teman-teman Daniel yang
memiliki komitmen yang sama kepada Tuhan, penulis kitab Daniel dalam pimpinan
Roh Kudus menulis demikian: “Kemudian
penjenang itu selalu mengambil makanan mereka dan anggur yang harus mereka
minum, lalu memberikan sayur kepada mereka. Kepada keempat orang muda itu Allah
memberikan pengetahuan dan kepandaian tentang berbagai-bagai tulisan dan
hikmat, sedang
Daniel juga mempunyai pengertian tentang berbagai-bagai penglihatan dan mimpi. Setelah lewat waktu yang ditetapkan raja, bahwa mereka
sekalian harus dibawa menghadap, maka dibawalah mereka oleh pemimpin pegawai
istana itu ke hadapan Nebukadnezar” – Daniel 1:16-18.
Daniel membutuhkan teman-teman
untuk saling mendukung dalam menghadapi tantangan, yaitu memberitahu mimpi dan
maknanya. Kalau tidak maka semua orang yang berhikmat akan dibunuh. Situasi
krisis dan kritis, maka Daniel mengajak teman-teman untuk sama-sama berdoa
memohon hikmat kepada Allah.
Akhirnya rahasia disingkapkan. Tentang hal itu penulis kitab Daniel dalam tuntunan Roh Kudus menulis demikian: “Raja bercakap-cakap dengan mereka; dan di antara mereka sekalian itu tidak didapati yang setara dengan Daniel, Hananya, Misael dan Azarya; maka bekerjalah mereka itu pada raja. Dalam tiap-tiap hal yang memerlukan kebijaksanaan dan pengertian, yang ditanyakan raja kepada mereka, didapatinya bahwa mereka sepuluh kali lebih cerdas dari pada semua orang berilmu dan semua ahli jampi di seluruh kerajaannya” – Daniel 1:19-20.
Akhirnya rahasia disingkapkan. Tentang hal itu penulis kitab Daniel dalam tuntunan Roh Kudus menulis demikian: “Raja bercakap-cakap dengan mereka; dan di antara mereka sekalian itu tidak didapati yang setara dengan Daniel, Hananya, Misael dan Azarya; maka bekerjalah mereka itu pada raja. Dalam tiap-tiap hal yang memerlukan kebijaksanaan dan pengertian, yang ditanyakan raja kepada mereka, didapatinya bahwa mereka sepuluh kali lebih cerdas dari pada semua orang berilmu dan semua ahli jampi di seluruh kerajaannya” – Daniel 1:19-20.
Berdasarkan fakta Alkitab di
atas, maka dalam upaya kita sebagai pengikut Tuhan Yesus membangun manusia
rohani yang perkasa, kita membutuhkan komunitas teman-teman yang seiman dengan
kita dan yang memiliki komitmen yang sama kepada Tuhan. Manusia rohani kita
yang tidak akan kuat bila komunitas teman-teman kita tidak sama iman dengan dan
yang komitmennya kepada Tuhan setengah hati.
Komunitas teman-teman yang hidupnya selalu kompromi dengan keinginan dunia ini tidak bisa membantu kita untuk memiliki manusia rohani yang kuat. Siapakah teman-teman Anda? Apakah mereka mendukung Anda menjadi manusia rohani yang perkasa atau meruntuhkan manusia rohani Anda? Maukah Anda mencari teman-teman yang mendukung untuk pembangunan manusia rohani yang perkasa?
Komunitas teman-teman yang hidupnya selalu kompromi dengan keinginan dunia ini tidak bisa membantu kita untuk memiliki manusia rohani yang kuat. Siapakah teman-teman Anda? Apakah mereka mendukung Anda menjadi manusia rohani yang perkasa atau meruntuhkan manusia rohani Anda? Maukah Anda mencari teman-teman yang mendukung untuk pembangunan manusia rohani yang perkasa?
3. Miliki kehidupan doa yang
konsisten.
Daniel dalam upayanya
memiliki manusia rohani yang perkasa, ia bukan saja memiliki komitmen teguh
bagi Tuhan dan memiliki teman-teman yang punya komitmen yang sama kepada Tuhan,
tetapi Daniel juga memiliki kehidupan doa yang konsisten.
Daniel memiliki kehidupan doa yang konsisten dan berkesinambungan, meskipun begitu banyak kesibukan yang harus dijalaninya di istana Babel. Kehidupan doa Daniel yang konsisten dicatat oleh penulis kitab Daniel dalam arahan Roh Kudus demikian: “Demi didengar Daniel, bahwa surat perintah itu telah dibuat, pergilah ia ke rumahnya. Dalam kamar atasnya ada tingkap-tingkap yang terbuka ke arah Yerusalem; tiga kali sehari ia berlutut, berdoa serta memuji Allahnya, seperti yang biasa dilakukannya. Lalu orang-orang itu bergegas-gegas masuk dan mendapati Daniel sedang berdoa dan bermohon kepada Allahnya” – Daniel 6:11.
Daniel memiliki kehidupan doa yang konsisten dan berkesinambungan, meskipun begitu banyak kesibukan yang harus dijalaninya di istana Babel. Kehidupan doa Daniel yang konsisten dicatat oleh penulis kitab Daniel dalam arahan Roh Kudus demikian: “Demi didengar Daniel, bahwa surat perintah itu telah dibuat, pergilah ia ke rumahnya. Dalam kamar atasnya ada tingkap-tingkap yang terbuka ke arah Yerusalem; tiga kali sehari ia berlutut, berdoa serta memuji Allahnya, seperti yang biasa dilakukannya. Lalu orang-orang itu bergegas-gegas masuk dan mendapati Daniel sedang berdoa dan bermohon kepada Allahnya” – Daniel 6:11.
Rahasia membangun manusia rohani
yang perkasa, yaitu dengan berdoa secara rutin, meskipun situasi tidak baik
atau membahayakan. Kita bisa mengetahui seseorang memiliki rohani yang perkasa
bukan pada saat segala sesuatu lancar, atau di dalam Bait Allah atau ketika di
mimbar, tetapi ketika menghadapi bahaya, apakah ia tetap bertahan di dalam
imannya atau di dalam doanya atau melarikan diri sehingga kecewa kepada Allah.
Bagaimana dengan kehidupan doa Anda? Apakah manusia rohani Anda sudah dibangun
terus-menerus? Pada saat Anda menghadapi tantangan, apa yang Anda lakukan?
Mari kita evaluasi kondisi
manusia rohani kita. Setelah melihat ke-3 hal dari kehidupan Daniel di atas,
mana yang perlu diperbaiki dalam kehidupan Anda? Bertindaklah mulai dari saat
Anda membaca renungan ini dan lihatlah bahwa Anda akan memiliki manusia rohani
yang perkasa.
Baca juga: CARA MENGEMBANGKAN POTENSI DIRI DALAM TUHAN.
Baca juga: CARA MENGEMBANGKAN POTENSI DIRI DALAM TUHAN.
Post a Comment for "Membangun Manusia Rohani Yang Perkasa"