Tuhan Yesus Jawaban Bagi Masalah Kita
Tuhan Yesus jawaban bagi masalah kita – Ada yang mengatakan bahwa “hanya orang yang sudah mati yang
tidak punya masalah”. Pernyataan tersebut tidak sepenuhnya benar. Mengapa?
Karena orang yang sudah mati akan menghadapi pengadilan Allah yang terakhir.
Tetapi di sisi lain, pernyataan dimaksud hendak menegaskan bahwa selama kita hidup di dunia ini, pasti selalu dihadapkan dengan beragam problema. Masing-masing orang memiliki cara sendiri dalam menyikapi setiap permasalahan dalam hidupnya. Ada yang menyikapinya dengan sikap (pikiran, perkataan dan perbuatan) yang benar.
Tetapi tidak sedikit yang memiliki sikap (pikiran, perkataan dan perbuatan) yang salah. Bagi kita, sebagai orang percaya, Tuhan Yesus jawaban bagi masalah kita. Apapun masalah yang kita hadapi dalam hidup ini, camkan baik-baik bahwa Tuhan Yesus adalah sumber jawaban bagi masalah kita.
Karena itu, jangan menghadapi sendiri masalah kita. Jangan mengandalkan pengetahuan sendiri menyelesaikan masalah. Tuhan Yesus sumber jawaban bagi masalah kita. Tuhan Yesus sanggup menyelamatkan dan menolong kita untuk menemukan jawaban atas masalah yang kita hadapi.
Tetapi di sisi lain, pernyataan dimaksud hendak menegaskan bahwa selama kita hidup di dunia ini, pasti selalu dihadapkan dengan beragam problema. Masing-masing orang memiliki cara sendiri dalam menyikapi setiap permasalahan dalam hidupnya. Ada yang menyikapinya dengan sikap (pikiran, perkataan dan perbuatan) yang benar.
Tetapi tidak sedikit yang memiliki sikap (pikiran, perkataan dan perbuatan) yang salah. Bagi kita, sebagai orang percaya, Tuhan Yesus jawaban bagi masalah kita. Apapun masalah yang kita hadapi dalam hidup ini, camkan baik-baik bahwa Tuhan Yesus adalah sumber jawaban bagi masalah kita.
Karena itu, jangan menghadapi sendiri masalah kita. Jangan mengandalkan pengetahuan sendiri menyelesaikan masalah. Tuhan Yesus sumber jawaban bagi masalah kita. Tuhan Yesus sanggup menyelamatkan dan menolong kita untuk menemukan jawaban atas masalah yang kita hadapi.
Pertanyaan penting
harus kita ajukan ialah: “Apa saja yang harus kita pahami tentang persoalan dan
bagaimana caranya supaya kita bisa mendapatkan jawaban dari Tuhan Yesus yang
adalah sumber jawaban bagi masalah kita?” Ada beberapa hal yang bisa kita
lakukan berdasarkan Kisah Para Rasul 16:27-34.
1. Persoalan datang tanpa pemberitahuan.
Dokter
Lukas menulis tentang hal itu demikian: “Ketika kepala penjara itu terjaga dari
tidurnya dan melihat pintu-pintu pernjara terbuka, ia menghunusnya hendak
membunuh diri, karena ia menyangka, bahwa orang-orang hukuman itu telah
melarikan diri – Kisah Para Rasul
16:27-29. Dari catatan firman Tuhan tersebut, ada beberapa hal yang
harus kita perhatikan, yaitu:
Pertama,
persoalan hadir di luar perkiraan kita. Kita
bisa menyadari bahwa persoalan yang dihadapi oleh kepala penjara terjadi di
luar perhitungan dia, di luar dari perkiraan dia. Bagi Ka Lapas ini sebenarnya
tidak ada masalah karena pintu-pintu penjara sudah terkunci dengan sempurna,
sehingga baginya tidak mungkin para tahanan itu akan kabur atau keluar dari
penjara.
Semuanya aman, semuanya sudah beres dan pastinya tidak ada lagi masalah. Berdasarkan pengamatan dan keyakinan itulah, Ka Lapas di Filipi ini tidur. Tetapi ketika sudah terjaga dari tidur, baru bangun dan baru buka mata, persoalan sudah ada, masalah sudah menunggu. Problema ini bukan masalah kecil, tetapi masalah besar. Ini di luar dugaannya, ini di luar perkiraannya.
Semuanya aman, semuanya sudah beres dan pastinya tidak ada lagi masalah. Berdasarkan pengamatan dan keyakinan itulah, Ka Lapas di Filipi ini tidur. Tetapi ketika sudah terjaga dari tidur, baru bangun dan baru buka mata, persoalan sudah ada, masalah sudah menunggu. Problema ini bukan masalah kecil, tetapi masalah besar. Ini di luar dugaannya, ini di luar perkiraannya.
Kedua, persoalan hadir sangat menekan jiwa. Ka Lapas di Filipi ini mengalami tekanan psikologis yang berat. Ia mengalami goncangan kejiwaan yang dahsyat. Ia berada pada tingkat depresi yang sangat berat yang berujung kepada tindakan bunuh diri.
Dokter Lukas menulis demikian: “... ia menghunus pedangnya hendak membunuh diri, karena ia menyangka, bahwa orang-orang hukuman itu telah melarikan diri!” – Kisah Para Rasul 16:27b.
Dengan kaburnya para napi dari penjara, dia membayangkan akan hadirnya multi problem dalam hidupnya. Ia tidak lagi menjadi pemimpin yang dapat diandalkan dan dipercayai. Ia pasti akan kehilangan jabatan bahkan kehilangan pekerjaannya. Ia pasti akan menerima hukuman dari kaisar yang setimpal dengan kesalahan yang telah diperbuatnya.
2. Persoalan memerlukan penyelesaian.
Dokter
Lukas menulis tentang hal itu demikian: “Tetapi Paulus berseru dengan suara nyaring,
katanya: “Jangan celakakan dirimu, sebab kami semuanya masih ada di sini!”
Kepala penjara itu menyuruh membawa suluh, lalu berlari masuk dan dengan
gemetar tersungkurlah ia di depan Paulus dan Silas. Ia mengantar mereka ke
luar, sambil berkata: “Tuan-tuan, apakah yang harus aku perbuat, supaya aku
selamat?” – Kisah Para Rasul 16:28-30.
Ketika Paulus mencegah dia dari persoalan dengan bunuh diri, si kepala penjara dikuatkan, ada yang peduli dengan dirinya. Ada dua hal yang bisa kita temukan dari firman Tuhan di atas bahwa masalah atau persoalan memerlukan penyelesaian, yaitu:
Ketika Paulus mencegah dia dari persoalan dengan bunuh diri, si kepala penjara dikuatkan, ada yang peduli dengan dirinya. Ada dua hal yang bisa kita temukan dari firman Tuhan di atas bahwa masalah atau persoalan memerlukan penyelesaian, yaitu:
Pertama, apa
yang harus dilakukan. Bagi Ka Lapas di
Filipi ini, walaupun para tahanan tidak melarikan diri, namun persoalan belum
selesai. Itu sebabnya dia katakana: “... Tuan-tuan, apakah yang harus aku
perbuat, supaya aku selamat?” – Kisah Para Rasul 16:30b.
Kalau Paulus melarang dia melakukan tindakan yang tidak terpuji, apakah ada yang dapat dilakukan supaya keluar dari situasi ini? Kepala penjara terbuka untuk solusi alternatif; dia tidak memaksakan kemauannya, jalan pikirannya.
Kalau Paulus melarang dia melakukan tindakan yang tidak terpuji, apakah ada yang dapat dilakukan supaya keluar dari situasi ini? Kepala penjara terbuka untuk solusi alternatif; dia tidak memaksakan kemauannya, jalan pikirannya.
Kedua, ada yang bisa diharapkan. Ketika kepala penjara berharap Paulus menyelesaikan masalahnya, justru sang rasul mengarahkan dia untuk datang kepada seorang Pribadi yang berkuasa atas segala sesuatu.
3. Persoalan tuntas diselesaikan oleh Tuhan Yesus.
Dokter
Lukas menulis tentang hal itu demikian: “Jawab mereka: Percayalah kepada Tuhan
Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu. Lalu mereka
memberitakan firman Tuhan kepadanya dan kepada semua orang yang ada di
rumahnya. Pada jam itu juga kepala penjara itu membawa mereka dan membasuh
bilur mereka. Seketika itu juga ia dan keluarganya memberi diri dibaptis. Lalu ia
membawa mereka ke rumahnya dan menghidangkan makanan kepada mereka. Dan ia
sangat bergembira, bahwa ia dan seisi rumahnya telah menjadi percaya kepada
Allah. setelah hari siang pembesar-pembesar kota menyuruh pejabat-pejabat kota
pergi kepada kepala penjara dengan pesan: “Lepaskanlah kedua orang itu!” Kepala
penjeara meneruskan pesan itu kepada Paulus, katanta: Pembesar-pembesar kota
telah menyuruh melepaskan kamu; jadi keluarlah kamu sekarang dan pergilaha
dengan selamat” – Kisah Para Rasul 16:31-36.
Dari bagian firman Tuhan tersebut ada beberapa hal penting yang harus kita perhatikan sebagai jawaban atas pertanyaan dari kepala penjara di Filipi: “Tuan-tuan, apakah yang harus aku perbuat, supaya aku selamat?” Ada beberapa hal yang dilakukan, yaitu:
Dari bagian firman Tuhan tersebut ada beberapa hal penting yang harus kita perhatikan sebagai jawaban atas pertanyaan dari kepala penjara di Filipi: “Tuan-tuan, apakah yang harus aku perbuat, supaya aku selamat?” Ada beberapa hal yang dilakukan, yaitu:
Pertama, percaya
kepada Tuhan Yesus Kristus. Dokter
Lukas menulis demikian: “Jawab mereka: “Percayalah
kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu”.
Lalu mereka memberitakan firman Tuhan kepadanya dan semua orang yang ada di
rumahnya” – Kisah Para Rasul 16:31-32. Percaya di sini bukan hanya menerima
kebenaran bahwa Dia Mahakuasa, tetapi ada penyerahan diri yang total;
mempercayakan hidup seutuhnya.
Kedua, memberi diri dibaptis. Dokter Lukas menulis demikian: “... Seketika itu juga ia dan keluarganya memberi diri dibaptis” – Kisah Para Rasul 16:33b. Baptisan sebagai lambang penyatuan dengan kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus Kristus dari antara orang mati. Baptisan sebagai tanda kepemilikan dari Tuhan Yesus Kristus atas kepala penjara dan keluarganya.
Baptisan sebagai lambang ketundukan kepada otoritas dan kedaulatan Tuhan Yesus atas dirinya. Baptisan sebagai lambang sukacita besar atas keselamatan yang diperoleh – Kisah Para Rasul 16:34b. Baptisan sebagai lambang bagi sebuah pelayanan kepada tubuh Kristus – Kisah Para Rasul 16:34a.
Ketiga, ada
jawaban yang tuntas atas masalah. Dokter
Lukas menulis demikian: “Setelah hari
siang pembesar-pembesar kota menyuruh pejabat-pejabat kota pergi kepada kepada
penjara dengan pesan: “Lepaskanlah kedua orang itu!” Kepala penjara meneruskan
pesan itu kepada Paulus, katanya: “Pembesar-pembesar kota telah menyuruh
melepaskan kamu; jadi keluarlah kamu sekarang dan pergilah dengan selamat” –
Kisah Para Rasul 16:35-36.
Dengan
paparan yang sudah dibentangkan di atas, kita bisa menarik sebuah kesimpulan
bahwa Tuhan Yesus jawaban bagi masalah hidup kita. Tuhan Yesus jawaban atas
masalah keselamatan hidup yang kekal secara rohani. Tuhan Yesus juga jawaban
atas persoalan dalam hidup kita. Oleh karena itu, kita harus percaya sungguh-sungguh
kepada-Nya, berserah secara total kepada kuasa, otoritas dan kedaulatan-Nya atas
hidup kita.
Baca juga: PENGHARAPAN DALAM KRISTUS.
Baca juga: PENGHARAPAN DALAM KRISTUS.
Post a Comment for "Tuhan Yesus Jawaban Bagi Masalah Kita"