Transformasi Hidup Bersama Tuhan
Transformasi hidup bersama
Tuhan – Dalam kitab Perjanjian Lama, terdapat cerita tentang Nehemia. Seorang yang
bekerja di Puri Susan. Pusat kerajaan besar yang menguasai dunia kala itu. Ia mendapat
tugas sebagai juru minuman raja. Pekerjaan nyaman ini membuatnya sering bertemu
dan bisa becakap-cakap dengan raja.
Pada suatu hari, ia
dikunjungi oleh rekan sebangsanya. Hanani, temannya menyampaikan berita
menyedihkan tentang orang Israel yang diam di Yerusalem. “Orang-orang yang masih tinggal
di daerah sana, yang terhindar dari penawanan, ada dalam kesukaran besar dan
dalam keadaan tercela. Tembok Yerusalem telah terbongkar dan pintu-pintu
gerbangnya telah terbakar” – Nehemia 1:3.
Kesusahan yang dialami
bangsa Israel merupakan refleksi keadaan negeri yang kita cintai Indonesia. Penderitaan
dan kesusahan bahkan perpecahan hadir di tengah kita. Kebobrokan dapat kita
jumpai dengan mudah.
Melalui media massa, kita melihat fakta-fakta yang dihadapkan kepada kita, sungguh memilukan. Apa yang harus kita lakukan dengan kenyataan ini? Bagaimana peran kita sebagai orang Kristen yang tahu kebenaran?
Melalui media massa, kita melihat fakta-fakta yang dihadapkan kepada kita, sungguh memilukan. Apa yang harus kita lakukan dengan kenyataan ini? Bagaimana peran kita sebagai orang Kristen yang tahu kebenaran?
1. Jadilah pendoa syafaat
bagi sesama.
Ketika mendengar penderitaan
orang yang berada di Yerusalem dan rusaknya tembok yang melindungi kota itu,
Nehemia tidak berdiam diri. Ada langkah konkrit yang dilakukannya, yaitu:
berdoa. Ia berkabung. Ia peduli persoalan yang dialami umat Tuhan. Persoalan bangsanya.
Ia sadar malapetaka itu terjadi karena dosa.
Kehadirat Allah semesta
langit Nehemia datang, memohon ampun. Ia minta dipulihkan supaya bangsanya yang
tercerai-berai bersatu kembali. Tidak hanya itu, ia berkomitmen dan menyediakan
diri untuk menjadi pendoa memohon kesejahteraan bagi bangsanya. Bagaimana dengan
kita?
Adakah kita peduli dengan kesejahteraan bangsa kita, kota kita, lingkungan di mana kita tinggal? Jadilah pendoa syafaat bagi bangsa, negara, kota, lingkungan dan sesama kita seperti Nehemia.
Adakah kita peduli dengan kesejahteraan bangsa kita, kota kita, lingkungan di mana kita tinggal? Jadilah pendoa syafaat bagi bangsa, negara, kota, lingkungan dan sesama kita seperti Nehemia.
2. Optimalkan relasi dengan
pemerintah.
Nehemia menggunakan
kesempatan kedekatannya dengan raja Artahsasta untuk menyampaikan maksud dan
tujuannya. Padahal tindakan yang dilakukannya itu beresiko. Kalau diterima
bagus. Kalau tidak? Sesuatu yang buruk akan ditanggungnya.
Karena mendasarkannya pada
doa dan pengharapan kepada Tuhan, Nehemia berhasil. Ia bukan hanya memperoleh
izin membangun tembok Yerusalem tetapi juga memperoleh bahan-bahan yang
dibutuhkan.
Cerita selanjutnya, kita ketahui banyak tantangan yang dialami Nehemia. Mulai dari ejekan hingga suap-menyuap. Tetapi Nehemia tetap melakukan apa yang diinginkannya.
Cerita selanjutnya, kita ketahui banyak tantangan yang dialami Nehemia. Mulai dari ejekan hingga suap-menyuap. Tetapi Nehemia tetap melakukan apa yang diinginkannya.
Panggilan bagi kita sebagai
orang Kristen untuk bangkit dan menjadi terang. Jangan berhenti hanya sampai
pada kata-kata. Tapi perbuatan. Dan saya percaya Tuhan akan memakai orang-orang
yang berserah kepada-Nya untuk berbuat.
Sama seperti Nehemia yang telah mengoptimalkan relasinya dengan pemerintah raja Artahsasta, biarlah kita juga memanfaatkan dan mengoptimalkan relasi kita dengan pemerintah demi kesejahteraan banyak orang.
Sama seperti Nehemia yang telah mengoptimalkan relasinya dengan pemerintah raja Artahsasta, biarlah kita juga memanfaatkan dan mengoptimalkan relasi kita dengan pemerintah demi kesejahteraan banyak orang.
3. Harapkan pemulihan
terjadi bagi sesam.
Tujuan Nehemia ialah
pemulihan. Memulihkan Israel dari dosa. Untuk pulih harus berdasarkan kasih. Petrus
yang ingkar dan lari meninggalkan Yesus dipulihkan. Rahasianya adalah Petrus
mau mengasihi Kristus lebih dari segalanya – Yohanes 21:15-19.
Ini juga yang harusnya berlaku bagi kita, mengasihi Kristus lebih dari jabatan. Lebih dari posisi. Lebih dari uang, materi dan semuanya. Kalau itu terjadi, saya katakana Haleluya.
Baca juga: 9 PENDERITAAN YANG DITANGGUNG ANAK INDIGO.
Ini juga yang harusnya berlaku bagi kita, mengasihi Kristus lebih dari jabatan. Lebih dari posisi. Lebih dari uang, materi dan semuanya. Kalau itu terjadi, saya katakana Haleluya.
Baca juga: 9 PENDERITAAN YANG DITANGGUNG ANAK INDIGO.
Post a Comment for "Transformasi Hidup Bersama Tuhan"