9 Penderitaan Yang Ditanggung Anak Indigo
Anak indigo dan 9
penderitaan yang ditanggungnya – Setiap orangtua tidak pernah mengharapkan
anaknya lahir sebagai anak indigo. Namun, ketika anaknya lahir sebagai anak
indido, hal itu menjadi pukulan berat bagi setiap orangtua. Bukan saja orangtua
yang merasakan tekanan psikologis tersebut, anak indigo pun merasakan beban
kejiwaan yang berat.
Ketika anak indigo menyadari
kehadirannya bukan sebagai orang biasa, merasakan kemarahan yang besar terhadap
perilaku manusia yang buruk dan jahat, melihat sesuatu yang tidak bisa dilihat
orang lain, ingin merubah dunia menjadi lebih baik dengan kekuatan sendiri,
saat itu dia tidak bisa lagi melepaskan diri dari tanggung jawab, karena dia
sudah menyadari bahwa dia adalah seorang anak Indigo.
Hari-harinya dipenuhi oleh
pemikiran-pemikiran yang mendesak, susah tidur dengan tenang, dan
penglihatan-penglihatan yang mengganggu pikiran dan perasaan, seperti hidupnya
sudah ditakdirkan untuk menanggung semua itu. Dia mungkin bisa melupakannya
untuk beberapa saat, tetapi pemikiran-pemikiran dan suara-suara akan terus
mengisi hari dan malamnya.
Berikut adalah 9 penderitaan
yang harus ditanggung oleh anak Indigo sebagai resiko keindigoannya. Dampaknya
bisa dikurangi apabila mendapatkan bimbingan dan penyembuhan yang tepat. Bagi
sebagian anak Indigo proses penyembuhan bisa dilakukan sendiri tanpa bantuan
orang lain.
1. Sakit kepala yang hebat.
Hampir semua indigo pernah
mengalami sakit kepala yang hebat. Hal ini disebabkan proses berpikir yang
keras tanpa dikehendaki, banyak hal yang ingin dilakukan tapi tidak bisa
diatasi, dan pikiran yang terlalu luas memasuki hal-hal yang tidak bisa
disentuh oleh pemikiran manusia pada umumnya. Kondisi ini memerlukan energi
besar dan proses berpikir yang berat.
Terapi obat mungkin bisa
membantu, tetapi bersifat non permanen dan beresiko kelebihan pemakaian karena penggunaan
yang terus-menerus. Meditasi dan perbaikan aura cakra adalah terapi terbaik,
selain bisa dilakukan sendiri juga mempunyai resiko yang lebih ringan. Mungkin
juga perlu belajar memperlambat detak jantung dan menurunkan tekanan darah.
2. Susah tidur.
Suara-suara yang mengganggu,
penampakan-penampakan, melihat penderitaan alam, sukma yang berjalan
kemana-mana, dan pemikiran-pemikiran idealis yang menuntut perwujudan membuat
seorang anak indigo susah untuk tidur. Walaupun mata terpejam tetapi tetap mendengar
dan berpikir.
Anak Indigo harus belajar
untuk sering berkoneksi dengan Tuhan lebih intensif dan berpasrah dengan
segenap jiwa kepada-Nya. Lepaskan semua beban pikiran, mintalah pentunjuk dan
serahkan kepada-Nya untuk menyelesaikan.
3. Lambung yang lemah.
Salah satu organ tubuh yang
paling menderita disebabkan stress karena berpikir dengan berat adalah lambung.
Lambung yang lemah akan bereaksi negatif berupa produksi asam lambung yang
berlebihan pada saat anak Indigo stress. Makan obat sakit lambung secukupnya
dan perbanyak ibadah serta lakukan meditasi untuk penenangan.
4. Empati yang menyakitkan.
Tidak mudah untuk berempati
terhadap penderitaan orang lain, atau alam yang sedang dizholimi oleh
manusia-manusia jahat dan serakah, sedangkan sedikit yang bisa dilakukan untuk
memperbaiki keadaan buruk itu. Rasa empati ini sering kali berakibat buruk
kepada anak Indigo.
Disebabkan kepekaan yang
berlebihan pada anak Indigo, rasa empati yang mendalam bisa menjadikan dirinya
ikut menderita. Rasa empati terhadap orang yang sakit bisa membuat anak Indigo
menderita penyakit yang sama, seperti terjadi penularan walaupun bukan penyakit
yang menular.
Untuk mengurangi efek negatif rasa empati yang mendalam ini sebagian anak Indigo mengambil sikap tidak acuh yang berlebihan. Sehingga mereka tampak sebagai anak yang tidak peduli lingkungan sosial dan tidak mau bergaul.
Untuk mengurangi efek negatif rasa empati yang mendalam ini sebagian anak Indigo mengambil sikap tidak acuh yang berlebihan. Sehingga mereka tampak sebagai anak yang tidak peduli lingkungan sosial dan tidak mau bergaul.
Sebaiknya rasa empati
disalurkan ke dalam bentuk tindakan langsung seperti mengobati orang yang sakit
atau berdoa kepada Tuhan untuk kesembuhan dan kebaikan orang lain. Penyaluran
energi dalam bentuk kepasrahan kepada Tuhan adalah jalan yang paling efektif.
5. Rasa marah yang mendesak.
Rasa marah melihat perilaku
manusia yang buruk dan jahat adalah alasan utama seorang anak Indigo ingin
menunaikan kewajibannya. Rasa marah ini kemudian berwujud menjadi semangat yang
besar untuk mengubah keadaan menjadi lebih baik.
Bagi anak Indigo yang belum menemukan jati dirinya, biasanya rasa marah ini bisa berakibat buruk terhadap perilakunya kepada orang di sekitarnya. Perlawanan dan protes-protes akan selalu ditunjukkannya kepada orang di sekelilingnya, seperti orang tua, saudara-saudaranya dan guru di sekolah yang tidak memahami keadaannya.
Bagi anak Indigo yang belum menemukan jati dirinya, biasanya rasa marah ini bisa berakibat buruk terhadap perilakunya kepada orang di sekitarnya. Perlawanan dan protes-protes akan selalu ditunjukkannya kepada orang di sekelilingnya, seperti orang tua, saudara-saudaranya dan guru di sekolah yang tidak memahami keadaannya.
6. Kepribadian yang
berubah-ubah.
Persinggungan anak Indigo
dengan dimensi supranatural yang terlalu sering dan mendalam mengakibatkan
pengaruh negatif berupa “jejak yang tertinggal”. Hal ini semacam sisa-sisa efek
elektromagnetik pada sel-sel otak. Jejak-jejak dimensi lain ini kemudian akan
berulang berupa “kunjungan-kunjungan” yang berlanjut.
Karena suara dari dimensi
lain itu datang berupa gelombang yang kemudian ditafsirkan sebagai suara di
dalam batin, seringkali anak Indigo mengalami efek kebingungan berupa
kepribadian ganda. Bahkan seringkali antar “pribadi” terjadi pertentangan pendapat
dalam menghadapi suatu permasalahan.
Untuk mengatasi hal ini anak
Indigo harus mempertajam indera keenamnya untuk membedakan setiap “pribadi”
yang datang. Mungkin diri anak indigo akan menjadi sebuah forum pertemuan
berbagai “pribadi”, namun sebagai pribadi yang bebas seorang anak Indigo harus
mampu mandiri dan mempunyai pandangan atau keyakinan sendiri yang kuat. Jadikan
setiap informasi yang datang sebagai pengetahuan dan dimanfaatkan seperlunya
sesuai dengan kebutuhan.
7. Dilematis.
Ada sebagian anak Indigo –
umumnya yang sudah menginjak remaja – yang mengalami kebingungan untuk memilih
antara dua hal, apakah akan terus menjadi anak Indigo dengan segala atribut dan
tanggung jawabnya atau berusaha memadamkan keindigoannya dan tidak peduli
dengan apa pun yang terjadi di sekitarnya. Kedua pilihan itu sama-sama tidak
enak, terlebih-lebih kalau harus memadamkan keindigoan sedangkan tuntutan
tanggung jawab terus mengejar-ngejar. Bisa-bisa hidup seorang Indigo akan
dihantui perasaan bersalah sampai dewasanya.
8. Cap “aneh”.
Cap “aneh” sebetulnya hal
lumrah bagi seorang Indigo. Tetapi stempel “aneh” ini akan menjadi permasalahan
serius bagi anak-anak yang belum bisa menerima penolakan lingkungan. Perlu
pengertian orang tua dan orang di sekitarnya untuk tidak terlalu memposisikan
anak Indigo sebagai “alien” di lingkungannya sendiri.
9. Dijauhi teman-teman.
Beberapa anak Indigo dijauhi
dalam pergaulan teman sebayanya karena dia lebih sering menjadi “orang tua”
bagi teman-temannya, ketimbang sebagai teman bermain. Peringatan-peringatan,
nasehat dan larangan-larangan membuat anak-anak lain jengkel dan menjauh.
Walaupun kesendirian lebih
disukai oleh anak Indigo daripada berkumpul dengan teman-temannya, sebaiknya
dia tetap harus bersosialisasi dengan tetap bersekolah dan bermain bersama
keluarga. Bagi para orang tua dan guru
anak-anak Indigo hendaknya memahami bahwa anak Indigo mempunyai kondisi
kejiwaan yang khusus.
Pemahaman orang-orang di sekitarnya atas keadaan mereka akan sangat membantu penyembuhan luka batin yang dialaminya. Menjadi tanggung jawab kita bersama menghantarkan mereka menuju keberhasilan hidup di masa dewasanya kelak.
Pemahaman orang-orang di sekitarnya atas keadaan mereka akan sangat membantu penyembuhan luka batin yang dialaminya. Menjadi tanggung jawab kita bersama menghantarkan mereka menuju keberhasilan hidup di masa dewasanya kelak.
Post a Comment for "9 Penderitaan Yang Ditanggung Anak Indigo"