Solusi Hidup Sehat Dan Bahagia
Solusi
hidup sehat dan bahagia – Penulis kitab Amsal menulis demikian:
“Siapa
menyembunyikan pelanggaran tidak akan beruntung, tetapi siapa mengakuinya dan
meninggalkannya akan disayangi” – Amsal 28:13.
Apa yang dikemukakan oleh firman Tuhan tersebut dapat mengacu kepada solusi hidup sehat dan bahagia yang didambakan dan diharapkan oleh setiap orang. Dalam perspektif penulis kitab Amsal tersebut hidup sehat dan bahagia sangat dipengaruhi oleh dua hal, yaitu:
Apa yang dikemukakan oleh firman Tuhan tersebut dapat mengacu kepada solusi hidup sehat dan bahagia yang didambakan dan diharapkan oleh setiap orang. Dalam perspektif penulis kitab Amsal tersebut hidup sehat dan bahagia sangat dipengaruhi oleh dua hal, yaitu:
1.
Malu mengakui kesalahan.
Penulis Amsal menegaskan
bahwa: “Siapa menyembunyikan pelanggaran tidak akan beruntung, ...” – Amsal 28:13a.
Hidup sehat dan bahagia seakan menjauh dari kita karena kita malu mengakui
kesalahan yang sudah kita perbuat.
Pada hal tidak ada satu manusia pun di kolong langit ini yang tidak pernah tidak melakukan kesalahan atau pelanggaran. Apapun bentuknya, kesalahan dan pelanggaran tetaplah kesalahan dan pelanggaran.
Solusinya hanya satu yaitu mengakui kesalahan dan pelanggaran yang sudah kita lakukan. Tetapi, mengapa kita enggan mengakui kesalahan? Ada beberapa faktor yang menyebabkan orang malu mengakui kesalahan atau pelanggarannya:
Pada hal tidak ada satu manusia pun di kolong langit ini yang tidak pernah tidak melakukan kesalahan atau pelanggaran. Apapun bentuknya, kesalahan dan pelanggaran tetaplah kesalahan dan pelanggaran.
Solusinya hanya satu yaitu mengakui kesalahan dan pelanggaran yang sudah kita lakukan. Tetapi, mengapa kita enggan mengakui kesalahan? Ada beberapa faktor yang menyebabkan orang malu mengakui kesalahan atau pelanggarannya:
Pertama, gengsi. Kesalahan
dianggap aib. Mengakuinya berarti akan menghancurkan citra dan nama baik. Nah,
ini yang repot; sudah salah sombong pula. Kedua, sikap pembenaran diri. Sikap ini
sudah berakar sejak zaman nenek moyang manusia. Adam menyalahkan Hawa dan Hawa
menyalahkan ular.
Bahkan Tuhan pun disalahkan – Kejadian 3. Ketiga, takut konsekuensinya. Kesalahan identik dengan hukuman. Mengakui kesalahan bukan berarti bebas dari masalah. Namun, pengakuan selalu lebih baik dari segala upaya untuk menutupi dan rekayasa. Menghindar karena rasa takut akan menghasilkan baying-bayang ketakutan yang lebih besar dan makin menjerat. Keempat, tidak lazim menurut tradisi.
Ada jargon begini: Rule no. 1 The boss is always right. Rule no. 2 If the Boss is wrong, see rule no. 1. Itulaha budaya keliru yang sering tumbuh subur. Orangtua, pemimpin, dan penguasa tidak pernah salah, padahal mereka juga manusia...’. Ini berarti status, jabatan dan profesi tidak mengubah hakikat kita sebagai manusia biasa yang tidak luput dari khilaf. Kelima, sudah lupa.
Sebagian orang menganggap bahwa waktu merupakan terapi terbaik terhadap kesalahan. Dengan berlalunya waktu, kesalahan sudah dilupakan. Dengan menghukum diri sendiri atau melakukan perbuatan baik dianggap dapat menebus kesalahan yang telah dilakukan. Namun, jangan lupa, prinsip tabor tuai juga berlaku dalam hal ini. Kesalahan yang tidak diselesaikan, akan berbuah konsekuensi yang lebih besar.
Bahkan Tuhan pun disalahkan – Kejadian 3. Ketiga, takut konsekuensinya. Kesalahan identik dengan hukuman. Mengakui kesalahan bukan berarti bebas dari masalah. Namun, pengakuan selalu lebih baik dari segala upaya untuk menutupi dan rekayasa. Menghindar karena rasa takut akan menghasilkan baying-bayang ketakutan yang lebih besar dan makin menjerat. Keempat, tidak lazim menurut tradisi.
Ada jargon begini: Rule no. 1 The boss is always right. Rule no. 2 If the Boss is wrong, see rule no. 1. Itulaha budaya keliru yang sering tumbuh subur. Orangtua, pemimpin, dan penguasa tidak pernah salah, padahal mereka juga manusia...’. Ini berarti status, jabatan dan profesi tidak mengubah hakikat kita sebagai manusia biasa yang tidak luput dari khilaf. Kelima, sudah lupa.
Sebagian orang menganggap bahwa waktu merupakan terapi terbaik terhadap kesalahan. Dengan berlalunya waktu, kesalahan sudah dilupakan. Dengan menghukum diri sendiri atau melakukan perbuatan baik dianggap dapat menebus kesalahan yang telah dilakukan. Namun, jangan lupa, prinsip tabor tuai juga berlaku dalam hal ini. Kesalahan yang tidak diselesaikan, akan berbuah konsekuensi yang lebih besar.
2.
Keterbukaan merupakan awal pemulihan.
Penulis Amsal menegaskan
tentang hal itu demikian: “...tetapi siapa mengakuinya dan
meninggalkannya akan disayangi” – Amsal 28:13b. Keberanian untuk
mengakui kesalahan dan pelanggaran serta meninggalkannya memiliki dampak
positif bagi hidup kita. Itulah solusi hidup sehat dan bahagia menurut penulis
Amsal.
Keterbukaan menjadi solusi penting bagi kehidupan yang sehat dan bahagia. Keterbukaan untuk mengakui kesalahan dan pelanggaran memang terasa sakit bahkan menuntut kesediaan restitusi. Namun, menghasilkan langkah-langkah pemulihan sebagai berikut:
Keterbukaan menjadi solusi penting bagi kehidupan yang sehat dan bahagia. Keterbukaan untuk mengakui kesalahan dan pelanggaran memang terasa sakit bahkan menuntut kesediaan restitusi. Namun, menghasilkan langkah-langkah pemulihan sebagai berikut:
Pertama, pemberesan atas
dosa. Mengakui kesalahan berarti mencabut akar dosa. Itu berarti
mencegah pohon tersebut untuk bertunas dan berbuah lagi. Ini bukan berarti kita
tidak bisa lagi bersalah, tetapi membuat kita tidak lagi hidup dalam kesalahan.
Kedua, pemulihan hati nurani. Kesalahan yang ditutupi akan meracuni hati nurani. Tetapi pengakuan terhadap kesalahan akan memulihkan suara hati nurani kita. Sehingga hati nurani dapat menjadi penuntun untuk berjalan dalam kebenaran.
Ketiga, rekonsiliasi hubungan. Ketika si bungsu kembali dan mengakui kesalahannya terhadap ayahnya, ia disambut, dipeluk, dan diterima kembali sebagai anak. Rekonsiliasi hubungan membawa damai sejahtera dan ketentraman. Solusi hidup sehat dan bahagia. Keempat, restitusi yang sepatutnya.
Menutupi kesalahan hanya mendatangkan kebencian, dendam dan sakit hati. Sebaliknya pengakuan atas kesalahan akan membuka jalan untuk tindakan restitusi. Kelima, respons positif. Buah dari sikap kebesaran dan kerendahan hati untuk mengakui kesalahan selalu positif.
Ada pembelajaran dan pengembangan karakter unggul dalam diri pribadi. Ada respek dari orang-orang di sekitar kita. Ada damai sejahtera, kebahagiaan dan sukacita. Dan bagi orang lain, tumbuh pengampunan dan rekonsiliasi.
Baca juga: 5 STRIVE FOR BEST COMPLETION.
Kedua, pemulihan hati nurani. Kesalahan yang ditutupi akan meracuni hati nurani. Tetapi pengakuan terhadap kesalahan akan memulihkan suara hati nurani kita. Sehingga hati nurani dapat menjadi penuntun untuk berjalan dalam kebenaran.
Ketiga, rekonsiliasi hubungan. Ketika si bungsu kembali dan mengakui kesalahannya terhadap ayahnya, ia disambut, dipeluk, dan diterima kembali sebagai anak. Rekonsiliasi hubungan membawa damai sejahtera dan ketentraman. Solusi hidup sehat dan bahagia. Keempat, restitusi yang sepatutnya.
Menutupi kesalahan hanya mendatangkan kebencian, dendam dan sakit hati. Sebaliknya pengakuan atas kesalahan akan membuka jalan untuk tindakan restitusi. Kelima, respons positif. Buah dari sikap kebesaran dan kerendahan hati untuk mengakui kesalahan selalu positif.
Ada pembelajaran dan pengembangan karakter unggul dalam diri pribadi. Ada respek dari orang-orang di sekitar kita. Ada damai sejahtera, kebahagiaan dan sukacita. Dan bagi orang lain, tumbuh pengampunan dan rekonsiliasi.
Baca juga: 5 STRIVE FOR BEST COMPLETION.
Post a Comment for "Solusi Hidup Sehat Dan Bahagia"