9 Karakter Hidup Sebagai Ciptaan Baru Part 2
9 karakter hidup sebagai ciptaan baru ~ Bicara tentang karakter hidup sebagai ciptaan baru dalam Kristus
tentu tidak mudah. Dikatakan demikian, karena ketika kita percaya dan menerima
Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat kita secara pribadi, kita tidak langsung
menjadi sempurna. Namun, yang pasti ialah hidup kita mengalami perubahan.
Hidup yang mengalami perubahan karena dijamah oleh Roh Kudus membuat karakter kita pun berubah. Rasul Paulus menulis tentang ciptaan baru dalam suratnya kepada jemaat di Korintus, demikian: "Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesugguhnya yang baru sudah datang" - 2 Korintus 5:17.
Hidup yang mengalami perubahan karena dijamah oleh Roh Kudus membuat karakter kita pun berubah. Rasul Paulus menulis tentang ciptaan baru dalam suratnya kepada jemaat di Korintus, demikian: "Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesugguhnya yang baru sudah datang" - 2 Korintus 5:17.
Pertanyaan penting yang harus diajukan ialah: "Apa saja karakter hidup sebagai ciptaan baru dalam Kristus
yang ada dalam diri setiap orang yang percaya kepada-Nya?" Berikut tanda-tanda karakter hidup sebagai ciptaan baru dalam
Kristus yang dimiliki oleh setiap orang percaya:
4. Ada kesabaran.
Setiap orang yang sudah
mengalami kasih Allah melalui Tuhan Yesus Kristus, dalam hidupnya pasti ada kesabaran.
Namun, kesabaran ini tidak tumbuh begitu saja. Ada proses yang harus dijalani,
ada ujian kesabaran yang harus dihadapi dan ada integritas untuk membuktikan
bahwa kita ini adalah murid-murid Kristus.
Rasul Paulus berkaitan
dengan kesabaran menulis kepada jemaat yang ada di Efesus demikian: “Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah
lembut, dan sabar” – Efesus 4:2.
Rasul Paulus memberi motivasi kepada kita agar selalu sabar di dalam menjalani hidup ini. Mengapa harus sabar? Karena ada banyak situasi dan kondisi yang bisa memicu kita tidak bisa sabar dalam menghadapi dan menyikapinya. Kita bisa tersulut emosinya bila situasi dan kondisi tidak seperti yang kita harapkan.
Rasul Paulus memberi motivasi kepada kita agar selalu sabar di dalam menjalani hidup ini. Mengapa harus sabar? Karena ada banyak situasi dan kondisi yang bisa memicu kita tidak bisa sabar dalam menghadapi dan menyikapinya. Kita bisa tersulut emosinya bila situasi dan kondisi tidak seperti yang kita harapkan.
Kesabaran akan terbukti
ketika kita berada dalam situasi dan kondisi yang membuat emosi kita bisa
terpancing dan akhirnya kita bertindak tidak sesuai dengan firman Tuhan dan
kehendak-Nya. Itu sebabnya, kita harus belajar untuk mengembangkan karakter
sabar dalam hidup kita.
Rasul Petrus menulis demikian: “Dan akhirnya, hendaklah kamu seia sekata, seperasaan, mengasihi saudara-saudara, penyayang dan rendah hati, dan janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan, atau caci maki dengan caci maki, tetapi sebaliknya, hendaklah kamu memberkati, karena untuk itulah kamu dipanggil, yaitu untuk memperoleh berkat. Sebab: “Siapa yang mau mencintai hidup dan mau melihat hari-hari baik, ia harus menjaga lidahnya terhadap yang jahat dan bibirnya terhadap ucapan-ucapan yang menipu. Ia harus menjauhi yang jahat dan melakukan yang baik, ia harus mencari perdamaian dan berusaha mendapatkannya” – 1 Petrus 3:8-11.
Rasul Petrus menulis demikian: “Dan akhirnya, hendaklah kamu seia sekata, seperasaan, mengasihi saudara-saudara, penyayang dan rendah hati, dan janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan, atau caci maki dengan caci maki, tetapi sebaliknya, hendaklah kamu memberkati, karena untuk itulah kamu dipanggil, yaitu untuk memperoleh berkat. Sebab: “Siapa yang mau mencintai hidup dan mau melihat hari-hari baik, ia harus menjaga lidahnya terhadap yang jahat dan bibirnya terhadap ucapan-ucapan yang menipu. Ia harus menjauhi yang jahat dan melakukan yang baik, ia harus mencari perdamaian dan berusaha mendapatkannya” – 1 Petrus 3:8-11.
5. Ada kemurahan hati.
Salah satu karakter yang ada di dalam diri dan
hidup setiap orang yang sudah mengalami kasih Allah di dalam Yesus Kristus
pasti ada kemurahan hati. Tuhan Yesus dalam pengajaran-Nya tentang kemurahan
hati, mengatakan demikian: “Hendaklah
kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati” – Lukas 6:36. Tuhan
Yesus mendorong kita untuk hidup selalu murah hati.
Apa yang dimaksud dengan kemurahan hati itu?
Murah hati, kemurah hatian, kemurahan hati, dan kemurahan hanyalah
sebuah kata atau kata majemuk yang tidak berarti kalau hanya disebut dan
diuraikan maknanya dalam Kamus Bahasa. Kemurahan dalam bahasa Yunani disebut chrestotes,
bahasa Latin disebut benignitas, dan bahasa
Inggris disebut kindness. Benignity artinya perbuatan baik yang nyata,
kelembutan dalam berlaku terhadap sesama dan bersikap penuh rahmat.
Alkitab menulis kata terkait murah hati ini cukup sering, seperti dalam
kitab Rut 2:2; Nehemia 2:8; Yeremia 3:12; Mazmur 30:5 (30-6); Matius 5:7; Matius 20:15; Lukas 6:36; Yakobus 1:5; 1 Korintus 13:4. Penulisan murah hati dalam Alkitab intinya
perbuatan murah hati dilakukan oleh Tuhan dan maunusia. Lukas 6:36 menuliskan:
Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati.
Pesan alkitab sangat jelas. Ada beberapa perbuatan dan sikap yang
mencerminkan murah hati yang terakumulasi dalam sebuah tindakan nyata, yaitu:
Murah hati adalah respos atas anugerah keselamatan dari Tuhan; Murah hati tak berdiam diri saat melihat orang yang membutuhkan; Murah hati berarti mau terlibat dalam penderitaan orang lain karena tak kuasa meninggalkannya; Murah hati itu kesediaan untuk menerima dan memaafkan dan memulai dengan sebuah relasi yang baru dengan tidak memperhatikan latar belakang yang dibayangi dendam, sakit hati atau luka batin lainnya.
Inilah yang dimaknai bahwa murah hati selalu ada unsur pengampunan; Murah hati adalah kasih yang ditunjukan dalam perbuatan; Murah hati tindakan tulus, tidak mengungkit-ungkit atas tindakan yang telah dilakukan untuk kepentingan sesama; Murah hati adalah tindakan yang tidak didasari perbedaan ras, suku, agama bahkan politik atau kepentingan pribadi lainnya. Secara lengkap penjelasan tentang kemurahan hati klik Di Sini.
Murah hati adalah respos atas anugerah keselamatan dari Tuhan; Murah hati tak berdiam diri saat melihat orang yang membutuhkan; Murah hati berarti mau terlibat dalam penderitaan orang lain karena tak kuasa meninggalkannya; Murah hati itu kesediaan untuk menerima dan memaafkan dan memulai dengan sebuah relasi yang baru dengan tidak memperhatikan latar belakang yang dibayangi dendam, sakit hati atau luka batin lainnya.
Inilah yang dimaknai bahwa murah hati selalu ada unsur pengampunan; Murah hati adalah kasih yang ditunjukan dalam perbuatan; Murah hati tindakan tulus, tidak mengungkit-ungkit atas tindakan yang telah dilakukan untuk kepentingan sesama; Murah hati adalah tindakan yang tidak didasari perbedaan ras, suku, agama bahkan politik atau kepentingan pribadi lainnya. Secara lengkap penjelasan tentang kemurahan hati klik Di Sini.
6. Ada kebaikan.
Karakter kebaikan memang
secara umum dan natural ada pada diri manusia. Namun, kebaikan itu hanya
bersifat sementara dan menuntut balas. Tuhan Yesus berkaitan dengan kebaikan
yang sementara dan natural yang ada pada manusia, menulis demikia: “Sebab jikalau kamu berbuat baik kepada
orang yang berbuat baik kepada kamu, apakah jasamu? Orang-orang berdosa pun
berbuat demikian” – Lukas 6:33.
Bagi Yesus berbuat baik itu
bisa dilakukan oleh semua orang. Tetapi kualitasnya akan berbeda bila kebaikan
itu dilakukan oleh orang-orang yang sudah menjadi ciptaan baru di dalam
Kristus. Yesus menegaskan kualitas kebaikan yang kita lakukan harus melampaui
kebaikan yang dilakukan secara umum dan natural oleh manusia.
Yesus mengajarkannya demikian: “Tetapi kamu, kasihilah musuhmu dan berbuatlah baik kepada mereka dan pinjamkan dengan tidak mengharapkan balasan, maka upahmu akan besar dan kamu akan menjadi anak-anak Allah Yang Mahatinggi, sebab Ia baik terhadap orang-orang yang tidak tahu berterima kasih dan terhadap orang-orang jahat” – Lukas 6:35.
Baca juga: CARA MENDEKATKAN DIRI KEPADA TUHAN YESUS.
Yesus mengajarkannya demikian: “Tetapi kamu, kasihilah musuhmu dan berbuatlah baik kepada mereka dan pinjamkan dengan tidak mengharapkan balasan, maka upahmu akan besar dan kamu akan menjadi anak-anak Allah Yang Mahatinggi, sebab Ia baik terhadap orang-orang yang tidak tahu berterima kasih dan terhadap orang-orang jahat” – Lukas 6:35.
Baca juga: CARA MENDEKATKAN DIRI KEPADA TUHAN YESUS.
Bersambung...!
Post a Comment for "9 Karakter Hidup Sebagai Ciptaan Baru Part 2"