Translate

CARA EFEKTIF MENGALAMI BERKAT TUHAN

Setiap kita tentu ingin mengalami dan menikmati berkat Tuhan dalam hidup ini. Berkat jasmani (kekuatan, kesehatan), berkat materi (uang, harta kekayaan), berkat rohani (keselamatan di dunia dan di akhirat). Jadi, berkat itu sangat berarti sekali bagi hidup kita. Berkat Allah atas kehidupan para pengikut-Nya perlu sekali. Alkitab mengajarkan beberapa hal mengenai berkat Allah: 

1. Definisi Berkat 
Kata “berkat” (Yun. _eulogia_) berarti: “Suatu karunia ilahi yang menyebabkan pekerjaan kita berhasil (Ulangan 28:12); Kehadiran Allah bersama kita (Kejadian 26:3); Pemberian Allah berupa kekuatan, kuasa, dan pertolongan (Efesus 3:16; Kolose 1:11); Pekerjaan Allah di dalam dan melalui kita untuk menghasilkan kebaikan (Filipi 2:13).” 

Di dalam Perjanjian Lama, kata-kata yang berkaitan dengan “berkat” terdapat lebih dari 400 kali. Hal pertama yang Allah lakukan dalam hubungan-Nya dengan umat manusia adalah memberkati mereka (Kejadian 1:28). Allah juga memelihara pekerjaan-Nya dengan memberkatinya (Yehezkiel 34:26). Kehidupan dan sejarah umat Allah berada di bawah pemberlakuan berkat dan kutuk (Ulangan 11:26, dst). 

Di dalam PB, seluruh pekerjaan Kristus dapat disimpulkan dengan pernyataan bahwa Allah telah “mengutus-Nya kepada kamu, supaya Ia memberkati kamu” (Kisah Para Rasul 3:26). Kita melihat berkat-Nya diberikan kepada anak-anak (Markus 10:13-16) dan kepada para pengikut-Nya sementara Ia diangkat dari bumi (Lukas 24:50-51). 

Demikian juga, berkat telah memainkan peranan yang penting dalam pelayanan para rasul (Roma 15:29). Berkat Allah itu bersyarat. Umat Allah harus memilih berkat karena ketaatan atau kutuk karena ketidaktaatan (Ulangan 30:15-18; Yeremia 17:5,7). 

2. Bagaimanakah kita menerima berkat Tuhan? 
Tiga hal yang dituntut: 
pertama, kita harus senantiasa mengharapkan dari Yesus berkat-Nya atas pelayanan, pekerjaan, dan keluarga kita (Ibrani 12:2); 
kedua, kita harus percaya, mengasihi, dan taat kepada-Nya (Matius 5:3-11; 24:45-46; Wahyu 1:3; 16:15; 22:7); 
ketiga, kita harus menyingkirkan segala hal dari kehidupan kita yang akan merintangi berkat (Roma 13:12; Efesus 4:22; Ibr 12:1). 

3. “Berkat” Allah tidak boleh disamakan dengan keuntungan materiel perorangan atau ketiadaan penderitaan dalam kehidupan kita (Ibrani 11:37-39; Wahyu 2:8-10). Ada kalanya Allah mengijinkan penderitaan bagi kita sebagai suatu berkat di mana melalui penderitaan kita menjadi sarana berkat bagi orang lain. Dengan kata lain, sebagai kesaksian kepada sesama kita.


Post a Comment for "CARA EFEKTIF MENGALAMI BERKAT TUHAN"