BAGAIMANA TERBEBAS DARI RASA KUATIR?
Pemazmur dalam pimpinan Roh
Kudus, menulis demikian: “Serahkanlah kuatirmu kepada TUHAN, maka Ia akan
memelihara engkau” – Mazmur 55:23a.
Secara fundamen, kekuatiran
bukanlah suatu keadaan. Tetapi sebuah keputusan atau pilihan kehidupan yang
ditentukan oleh seseorang. Secara natural, ada sebagian orang pada saat
mengalami masalah yang ringan dan tidak terlalu rumit, acap kali cenderung
kuatir, cemas dan gelisah. Di sisi lain, ada sebagian orang lain ketika
dihadapkan kepada masalah yang pelik dan sangat berat, justru memilih untuk
tidak kuatir dan tetap tenang.
Mengapa bisa demikian?
Karena orang yang pada saat mengalami masalah yang pelik dan berat menyadari
bahwa bila ia kuatir atau kekuatiran sebenarnya tidak menyelesaikan masalah
justru akan memunculkan masalah baru. Ayub dalam pengalaman ia ketika mengalami
pergumulan yang hebat, ia dapati bahwa kekuatiran dalam hidup tidak ada manfaatnya.
Ayub mengatakan demikian: “Aku tidak mendapat ketenangan dan ketentraman; aku
tidak mendapat istrahat, tetapi kegelisahanlah yang timbul” – Ayub 3:26.
Itu sebabnya, sebagian orang
ketika mengalami masalah yang hebat dan pergumulan yang tidak ringan, memilih
untuk tidak kuatir, mereka memilih untuk tenang. Mengapa demikian? Karena
mereka mengerti firman Tuhan yang ditulis oleh Yesaya demikian: “Sebab beginilah
firman Tuhan ALLAH, Yang Mahakudus, Allah Israel: “Dengan bertobat dan tinggal
diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak
kekuatanmu” – Yesaya 30:15. Ketika kita berdiam diri dan memilih untuk tenang
di hadirat Allah, maka kita akan mendapatkan kekuatan dan pertolongan dari
Tuhan. Karena “hati yang tenang menyegarkan tubuh” – Amsal 14:30.
Bagaimana supaya kita bisa
terbebas dari rasa kuatir? Berikut beberapa jawaban yang bisa membantu.
1. Menjaga hati dan pikiran
tetap proporsional.
Supaya terbebas dari rasa
kuatir, kita harus selalu menjaga hati dan pikiran tetap proporsional.
Dikatakan demikian, karena apa yang ada dalam hati dan pikiran kita, akan
menentukan sikap, perkataan dan tindakan kita. Penulis Amsal dalam ilham Roh
Kudus menulis demikian: “Seperti air mencerminkan wajah, demikianlah hati
manusia mencerminkan manusia itu” – Amsal 27:19.
Oleh karena itu, “Jagalah
hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan” –
Amsal 4:23. Selain itu, kita juga harus menjaga mata kita, karena apa yang kita
lihat acap kali memengaruhi hati dan pikiran kita. “Mata adalah pelita tubuh.
Jadi jika terang yang ada padamu gelap, betapa gelapnya kegelapan itu” – Matius
6:22-23. Jika mata kita hanya tertuju pada situasi dan keadaan yang ada, kita
akan menjadi lemah dan semakin kuatir, tapi bila mata kita tetap tertuju kepada
Tuhan Yesus, maka Dia “...yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman
kita itu kepada kesempurnaan” – Ibrani 12:2.
2. Siapkan waktu untuk baca
dan renungkan firman Tuhan.
Apabila kita tekum melakukan
hal tersebut (menyediakan waktu untuk baca dan renungkan firman Tuhan – red)
siang dan malam, pastinya hal-hal positif akan memenuhi pikiran kita. Seperti
yang ditulis oleh rasul Paulus dalam pimpinan Roh Kudus kepada jemaat di kota
Filipi, demikian: “...semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil,
semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap di dengar, semua yang
disebut kebajikan...” – Filipi 4:8, akan menguasai totalitas hati, pikiran dan
tindakan kita. Dampaknya, kekuatiran dan hal-hal lainnya akan terusir keluar
dari hardisk hidup kita atau tidak punya tempat lagi dalam hati dan pikiran
kita.
“Demikianlah firman-Ku yang
keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia
akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang
Kusuruhkan kepadanya” – Yesaya 55:11.
Post a Comment for "BAGAIMANA TERBEBAS DARI RASA KUATIR?"