APA ARTI BERSERAH KEPADA ALLAH?
Berserah diri bukanlah tindakan bagi pengecut atau orang yang dengan mudah menyerah. Selain itu, berserah diri tidak berarti meninggalkan cara berpikir rasional. Allah tidak akan menyia-nyiakan pikiran yang Dia berikan kepada kita. Allah tidak ingin robot-robot yang melayani-Nya. Berserah diri bukan berarti menekan kepribadian kita. Allah ingin memakai kepribadian kita yang unik. Dan bukannya menekannya, berserah diri justru mengembangkan kepribadian kita.
Apa arti sesungguhnya dari berserah kepada Tuhan? Berikut ini beberapa pengertian atau arti berserah diri kepada Tuhan.
1. Berserah diri artinya taat.
Beraerah diri paling baik ditunjukkan di dalam ketaatan. Kita berkata, "ya, Tuhan" untuk apapun yang Dia minta dari kita. Ketika kita berkata, "tidak, Tuha" berarti berbicara menentang. Kita tidak dapat menyebut Yesus sebagai Tuhan bila kita menolak menaati-Nya. Orang-orang yang berserah diri menaati firman Allah, meskipun firman itu tidak masuk akal.
2. Berserah diri artinya percaya.
Aspek lain dari kehidupan yang penuh berserah diri adalah percaya. Abraham mengikuti pimpinan Allah tanpa tahu ke mana Ia akan membawanya. Hana menanti waktu penggenapan Allah tanpa tahu kapan. Maria menantikan mukjizat tanpa tahu bagaimana. Yusuf mempercayai tujuan Allah tanpa mengetahui mengapa situasi terjadi seperti itu. Masing-masing orang ini sepenuhnya berserah diri kepada Allah.
Ketahuilah bahwa kita berserah diri kepada Allah bila kita bersandar kepada-Nya untuk mencapai keberhasilan dan bukannya berusaha memanipulasi orang lain, memaksakan agenda kita dan mengendalikan situasi. Kita melepaskannya dan membiarkan Allah bekerja. Kita tidak harus selalu yang 'berkuasan'.
Bidang yang paling sulit untuk diserahkan bagi banyak orang adalah uang mereka. Banyak orang berpikir "aku ingin hidup bagi Allah tetapi aku juga ingin memperoleh cukup uang untuk hidup dengan nyaman dan pensiun suatu saat". Pensiun bukanlah tujuan dari hidup yang berserah, karena pensiun akan bersaing dengan Allah untuk memperoleh perhatian utama kehidupan kita.
Teladan terbesar dan sempurna dari penyerahan diri ialah Yesus Kristus. Malam sebelum Ia disalibkan, Yesus menyerahkan diri-Nya kepada kehendak Allah. Dia yakin bahwa Allah bisa melakukan apapun. Penyerahan diri yang tulus, berkata "Bapa, jika masalah, penderitaan, sakit penyakit atau situasi ini diperlukan untuk memenuhi tujuan dan kemuliaan-Mu di dalam kehidupanku atau orang lain, janganlah singkirkan itu". Tingkat kedewasaan ini tidak datang dengan mudah.
Dalam kasus Yesus, Dia begitu banyak menderita atas rencana Allah sehingga Dia berkeringat seperti tetesan darah. Berserah diri adalah pekerjaan yang berat. Dalam kasus kita, berserah diri merupakan peperangan sengit melawan sifat kita yang mementingkan diri sendiri.