Translate

ALLAH SEBAGAI TRANSENDEN DAN IMANEN

"Sebab beginilah firman Yang Mahatinggi dan Yang Mahamulia, yang bersemayam untuk selamanya dan Yang Mahakudus nama-Nya: Aku bersemayam di tempat tinggi dan di tempat kudus tetapi juga bersama-sama orang yang remuk dan rendah hati, untuk menghidupkan semangat orang-orang yang rendah hati dan untuk menghidupkan hati yang remuk" - Yesaya 57:15.

Bagian firman Tuhan di atas menjelaskan tentang Allah sebagai Elshadai, yang penuh dengan kebesaran dan kemuliaan. Tetapi di sisi lain juga, Dia adalah Allah yang juga mengerti, peduli dan memahami serta dekat dengan umat-Nya yang membutuhkan pertolongan-Nya.

1. Allah sebagai Elshadai.
Mengapa Allah disebut sebagai Elshadai atau Allah Mahabesar? Allah disebut sebagai Allah Mahabesar karena: (1) Ia adalah Allah atas waktu - Mazmur 119:126; Pengkhotbah 3:1; (a) Ia adalah Allah hari kemarin, hari ini dan hari esok; (b) Ia adalah Allah tidak berubah karena cuaca, keadaan atau suasana; (c) Ia adalah Allah yang mandiri. (2) Ia adalah Allah tidak terbatas dan dapat dibatasi - Mazmur 74:17; (a) kuasa-Nya tidak dapat dibatasi oleh apapun dan siapapun - Yeremia 23:24; (b) Ia adalah Allah yang menetapkan batasan atas hidup manusia - umur, kuasa dan rejeki - 1 Samuel 2:7; (3) Ia adalah Allah atas hal-hal yang bermutu - Daniel 1:15; (a) saat yang lebih baik - Mazmur 84:11; (b) rejeki yang lebih baik - Amsal 15:16; (c) kemuliaan yang lebih baik - Pengkhotbah 7:1; (d) kedudukan yang lebih baik - Yeremia 29:11; (4) Ia adalah Allah yang kudus - Yesaya 12:6.

2. Allah yang transenden.
Allah yang transenden atau yang paling jauh atau yang paling tinggi. Dikatakan demikian, karena: (1) Ia adalah Allah Yang Mahatinggi; (2) Ia adalah Allah Yang Mahamulia; (3) Ia adalah Allah Yang Mahakudus.

3. Allah yang imanen.
Allah bukan saja sebagai Allah yang jauh, yang bersemayam di tempat tinggi dan kudus. Tetapi Ia juga adalah Allah yang imanen, yang dekat, yang peduli, yang mengerti dan memahami serta dekat dengan umat tebusan-Nya. Dikatakan demikian karena: (1) Ia adalah Allah yang dekat dengan umat-Nya yang remuk hatinya; (2) Ia adalah Allah yang dekat dengan umat-Nya yang hidup dengan rendah hati di hadapan-Nya; (3) Ia adalah Allah sebagai motivator terutama bagi umat-Nya yang rendah hati; (4) Ia adalah Allah yang menjadi sumber hidup bagi umat-Nya yang remuk hatinya.

Post a Comment for "ALLAH SEBAGAI TRANSENDEN DAN IMANEN"