ALLAH SEBAGAI GURU YANG AGUNG
Hidup ini ibarat sebuah sekolah. Di mana setiap kita tidak lepas dari ujian. Dan Allah bertindak sebagai Guru Yang Agung untuk menguji kita. Tujuan pengujian-Nya adalah untuk mengetahui sejauh mana ketaatan, kasih dan penyerahan kita kepada-Nya. Dan menjadikan Dia segalanya dalam hidup kita.
Pertanyaan penting harus diajukan ialah: "Dalam hal apakah Allah menguji kita dan bagaimanakah caranya Ia menguji kita serta siapa sajakah yang Ia uji? Simak penjelasannya di bawah ini.
1. Dalam hal apakah Allah menguji kita?
Pertanyaan ini merupakan sebuah upaya untuk memahami area mana saja dalam hidup kita yang senantiasa diuji oleh Allah. Area hidup kita yang diuji oleh Allah, yaitu: (1) Allah menguji kualitas iman kita. Ayub menegaskan demikian: "Karena Ia tahu jalan hidupku; seandainya Ia menguji aku, aku akan timbul seperti emas" - Ayub 23:10; (2) Allah menguji sikap hati kita. Pemazmur menulis demikian, "Perisai bagiku adalah Allah, yang menyelamatkan orang-orang yang tulus hati" - Mazmur 7:10. Selanjutnya penulis Amsal menulis demikian: "Segala jalan orang adalah bersih menurut pandangannya sendiri, tetapi TUHANlah yang menguji hati" _ Amsal 16:2; (3) Allah menguji jalan pikiran kita. Pemazmur menulis demikian, "Selidikilah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku, ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku" - Mazmur 139:23.
2. Bagaimana cara Allah menguji kita?
Pertanyaan ini merupakan sebuah upaya untuk mengetahui cara Allah melakukan pengujian dalam hidup kita. Cara Allah menguji kita, yaitu: (1) Allah menguji kita melalui firman-Nya. Musa menulis demikian, "Jadi sekarang, jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan firman-Ku dan berpegang pada perjanjian-Ku, maka kamu akan menjadi harta kesayangan-Ku sendiri dari antara segala bangsa, sebab Akulah yang empunya seluruh bumi. Kamu akan menjadi bagi-Ku kerajaan imam dan bangsa yang kudus. Inilah semuanya firman yang harus kaukatakan kepada orang Israel" - Keluaran 19:5-6; (2) Allah menguji kita melalui pengalam hidup. Musa menulis demikian, "TUHAN berfirman kepada Musa: "Berapa lama lagi bangsa ini menista Aku, dan berapa lama lagi mereka tidak mau percaya kepada-Ku, sekalipun sudah ada segala tanda mujizat yang Kulakukan di tengah-tengah mereka" - Bilangan 14:11; (3) Allah menguji kita dengan jalan mengambil yang kita cintai. Musa menulis demikian, "Firman-Nya: "Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu" - Kejadian 22:2.
3. Siapa sajakah yang Allah uji?
Yang Allah uji ialah orang benar maupun orang fasik - Mazmur 11:5.
Pertanyaan penting harus diajukan ialah: "Dalam hal apakah Allah menguji kita dan bagaimanakah caranya Ia menguji kita serta siapa sajakah yang Ia uji? Simak penjelasannya di bawah ini.
1. Dalam hal apakah Allah menguji kita?
Pertanyaan ini merupakan sebuah upaya untuk memahami area mana saja dalam hidup kita yang senantiasa diuji oleh Allah. Area hidup kita yang diuji oleh Allah, yaitu: (1) Allah menguji kualitas iman kita. Ayub menegaskan demikian: "Karena Ia tahu jalan hidupku; seandainya Ia menguji aku, aku akan timbul seperti emas" - Ayub 23:10; (2) Allah menguji sikap hati kita. Pemazmur menulis demikian, "Perisai bagiku adalah Allah, yang menyelamatkan orang-orang yang tulus hati" - Mazmur 7:10. Selanjutnya penulis Amsal menulis demikian: "Segala jalan orang adalah bersih menurut pandangannya sendiri, tetapi TUHANlah yang menguji hati" _ Amsal 16:2; (3) Allah menguji jalan pikiran kita. Pemazmur menulis demikian, "Selidikilah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku, ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku" - Mazmur 139:23.
2. Bagaimana cara Allah menguji kita?
Pertanyaan ini merupakan sebuah upaya untuk mengetahui cara Allah melakukan pengujian dalam hidup kita. Cara Allah menguji kita, yaitu: (1) Allah menguji kita melalui firman-Nya. Musa menulis demikian, "Jadi sekarang, jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan firman-Ku dan berpegang pada perjanjian-Ku, maka kamu akan menjadi harta kesayangan-Ku sendiri dari antara segala bangsa, sebab Akulah yang empunya seluruh bumi. Kamu akan menjadi bagi-Ku kerajaan imam dan bangsa yang kudus. Inilah semuanya firman yang harus kaukatakan kepada orang Israel" - Keluaran 19:5-6; (2) Allah menguji kita melalui pengalam hidup. Musa menulis demikian, "TUHAN berfirman kepada Musa: "Berapa lama lagi bangsa ini menista Aku, dan berapa lama lagi mereka tidak mau percaya kepada-Ku, sekalipun sudah ada segala tanda mujizat yang Kulakukan di tengah-tengah mereka" - Bilangan 14:11; (3) Allah menguji kita dengan jalan mengambil yang kita cintai. Musa menulis demikian, "Firman-Nya: "Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu" - Kejadian 22:2.
3. Siapa sajakah yang Allah uji?
Yang Allah uji ialah orang benar maupun orang fasik - Mazmur 11:5.
Post a Comment for "ALLAH SEBAGAI GURU YANG AGUNG"