Translate

KELUARGA YANG TERINTEGRASI DENGAN TUHAN

Keluarga yang terintegrasi dengan Tuhan.
Keluarga dirancang dan dihadirkan oleh Allah di dalam dunia dengan tujuan supaya selalu terintegrasi atau menyatu dengan diri-Nya. Hanya dengan keluarga Tuhan bisa berkomunikasi. Hanya melalui keluarga Allah bisa bekerja sama. Namun, setelah dosa mendominasi hidup keluarga – Kejadian 6:5-7, maka keluarga tidak lagi terintegrasi dengan Tuhan. Keluarga menjadi pemain utama dalam dosa. Pembunuhan pertama terjadi dalam keluarga.

Itulah sebabnya, keluarga pada masa kini harus menjadi keluarga yang berbasis moral. Artinya nilai-nilai moral harus ditumbuh-kembangkan dalam keluarga. Selain itu, keluarga juga harus menjadi benteng iman. Artinya, nilai-nilai spiritual harus diajarkan dan diwariskan kepada seluruh anggota keluarga. Kemudian keluarga juga harus menjadi wadah pendidikan nilai-nilai sosial.

Keluarga yang terintegrasi dengan Tuhan mengalami perkembangan yang signifikan. Dalam PL, setahun sekali setiap keluarga bisa terintegrasi dengan Allah. Itu pun diwakilkan. Keluarga hanya boleh ada dipelataran, tidak bisa masuk ke ruang kudus, apa lagi ruang maha kudus. Barulah dalam PB setelah Yesus secara tuntas menyelesaikan pelayanan penebusan manusia dari dosa, maka setiap keluarga dapat terintegrasi, punya akses langsung kepada Allah. Terbelahnya tirai bait Allah menjadi babak baru terbukanya jalan sekaligus menjadi penanda bahwa setiap keluarga dapat terintegrasi dengan Allah kapan pun, di mana pun dan dalam keadaan bagaimana pun.

Kalimat tanya: “Bagaimana model keluarga yang terintegrasi dengan Tuhan?”
Kalimat peralihan: Ada beberapa model keluarga yang terintegrasi dengan Tuhan, yaitu:

I.   Selalu ada mesbah bagi Tuhan dalam keluarga – Yosua 24:15b.
Keluarga yang terintegrasi dengan Tuhan, selalu ada mesbah dalam keluarganya. Yosua dan keluarganya sadar betul bahwa betapa penting mesbah bagi Tuhan dalam sebuah keluarga. Dalam perspektif Alkitab, mesbah bagi Tuhan memiliki makna yang sangat penting.  Ada dua hal yang berkaitan dengan makna mesbah, yaitu:

Pertama, makna mesbah bagi orang Israel – Keluaran 20:22-26. Bagi bangsa Israel, mesbah bagi Tuhan merupakan tempat mereka mendengar Tuhan berfirman kepada mereka. Di sisi lain, mesbah juga menjadi tempat bagi bangsa Israel untuk mempersembahkan korban keselamatan, korban pengampunan dosa dan korban pendamaian. Juga mesbah menandakan kehadiran Tuhan dalam totalitas hidup mereka. Mesbah juga menjadi lambang pemberkatan dan pertolongan Tuhan bagi mereka. Yosua sadar bahwa karena bangsa Israel telah mengabaikan mesbah bagi Tuhan dalam keluarga yang menyebabkan mereka kehilangan pertolongan Tuhan, mengalami penindasan, berkat-berkat menjauh dari hidup mereka dan menyebabkan mereka dijajah oleh bangsa-bangsa lain. Itu sebabnya, Yosua sebagai pemimpin Israel menyerukan kepada Israel untuk menentukan dan memutuskan kepada siapa mereka harus beribadah. Dan Yosua sendiri menegaskan bahwa Ia dan keluarganya akan beribadah kepada Tuhan dan membangun mesbah bagi Tuhan dalam keluarganya.

Kedua, makna mesbah bagi kita - Roma 12:1; 1 Timotius 4:8b. Bagi kita mesbah bagi Tuhan dalam keluarga merupakan tempat di mana kita bisa bersyukur atas segala kebaikan Tuhan. Kita bisa mendengar firman Tuhan, kita bisa berdoa kepada Tuhan. Kita bisa memuji dan memuliakan Tuhan. Kita bisa saling mendoakan satu dengan yang lainnya. Kita bisa meraih tangan satu dengan yang lainnya untuk bersekutu bersama di hadirat Tuhan. Ibadah memiliki dampak yang luar biasa. Ibadah yang kita lakukan dalam keluarga bukan saja berguna untuk hari ini, tetapi bermanfaat juga untuk hidup di masa yang akan datang.

II.  Selalu mengingat pengalaman spiritual bersama Tuhan – Yosua 24:17-18a.
Keluarga yang terintegrasi dengan Tuhan selalu mengingat pengalaman spiritual bersama Tuhan.
Pengalaman spritual yang membekas dalam batin dan hati kita, di mana kita berjalan dan menjalani 
hidup bersama Tuhan. Berkaitan dengan pengalaman spiritual bersama Tuhan ini, ada dua hal yang
harus kita perhatikan, yaitu:

Pertama, pengalaman pertolongan dan penyelamatan yang Tuhan kerjakan bagi kita - Yosua 24:17-
18a. Yosua dalam bahasa Ibrani yaitu Yehusua yang artinya Tuhan penyelamatku. Yosua sadar betul 
bagaimana Tuhan menyelamatkan dan menolong bangsa Israel dengan cara yang luar biasa. Mereka 
melewati laut Teberau dengan berjalan di tanah yang kering. Laut Teberau terbelah menjadi dua 
sehingga mereka bisa menyeberanginya dengan selamat. Dan Tuhan memimpin mereka melalui tiang
awan pada siang hari dan tiang api pada malam hari. Dan masih banyak peristiwa-peristiwa ajaib
yang Tuhan kerjakan bagi bangsa Israel. Yosua dan bangsa Israel selalu mengingat semua kejadian
spiritual bersama Tuhan.

Kedua, pengalaman pertolongan dan penyelamatan itulah yang menjadi alasan kuat dan motivasi
dasar untuk terintegrasi dengan Tuhan - Yosua 24:18b. Yosua punya alasan kuat untuk terintegrasi
dengan Tuhan. Yosua punya motivasi dasar untuk teintegrasi dengan Tuhan karena pengalaman
rohani yang membekas, sehingga mendorong bangsa Israel untuk juga membangun mesbah bagi
Tuhan dalam keluarga mereka. 

Kita juga tentu punya pengalaman rohani bersama Tuhan. Pengalaman keselamatan yang kita
peroleh melalui iman kepada Tuhan Yesus Kristus. Itulah cinta mula-mula kita tumbuh secara luar
biasa, sehingga kita punya alasan kuat dan motivasi dasar untuk terintegrasi dengan Tuhan melalui
mesbah dalam keluarga.

 III.  Selalu punya komitmen yang kuat untuk beribadah kepada Tuhan – Yosua 24:16, 21, 24.
Keluarga yang terintegrasi dengan Tuhan, selalu punya komitmen yang kuat untuk beribadah kepada
Tuhan. Hal ini sangat penting karena ada banyak tantangan yang harus dihadapi. Di mana tantangan
- tantangan tersebut akan menghambat dan menarik kita jauh dari hidup yang beribadah kepada
Tuhan. Komitmen yang kuat untuk beribadah kepada Tuhan ditandai dengan:

Pertama, menyingkirkan penghalang untuk terintegrasi dengan Tuhan - Yosua 24:16, 23. Yosua tahu
betul bahwa untuk beribadah kepada Tuhan pasti ada hambatan. Itu sebabnya, Yosua minta kepada
bangsa Israel supaya mereka dalam rangka untuk membangun mesbah bagi Tuhan dalam keluarga,
mereka harus menyingkirkan penghalang relasi mereka dengan Tuhan, yaitu berhala-berhala itu harus
disingkirkan, agar mereka dapat terfokus kepada Tuhan.

Kedua, ketaatan sepenuh hati kepada Allah dan firman-Nya - Yosua 24:21, 24. Keluarga yang
terintegrasi dengan Tuhan harus memiliki ketaatan yang sepenuh hati kepada Allah dan firman-Nya.
Jangan sampai beribadah kepada Tuhan dilakukan dengan setengah hati, ala kadarnya saja. Kita
perlu komitmen untuk sungguh-sungguh taat kepada Allah dan firman-Nya, bukan saja pada saat kita
ada dalam ruang ibadah kita, tetapi juga saat kita keluar dari ruang ibadah kita. Karena di luar ruang
ibadah itulah tempat di mana kita mempraktekkan firman Tuhan dalam totalitas hidup kita. 



Allah menghendaki supaya kita selalu terintegrasi dengan-Nya. Oleh karena itu, sebagai keluarga biarlah kita selalu menyiapkan mesbah bagi Tuhan dalam keluarga; senantiasa mengingat akan pengalaman spiritual bersama Tuhan dan tetap punya komitmen yang kuat untuk beribadah kepada Tuhan. Amin  

Post a Comment for "KELUARGA YANG TERINTEGRASI DENGAN TUHAN"