TUHAN MEMEGANG TANGAN KITA
Khotbah minggu ini terambil dari kitab Mazmur 73:23. Pemazmur menulis demikian, "Tetapi aku tetap di dekat-Mu; Engkau memegang tangan kananku". Dari kitab Mazmur 73:23 ini, lahirlah tema khotbah minggu ini, yaitu: "Tuhan Memegang Tangan Kita". Melalui khotbah minggu ini, kita diajak untuk melihat sejenak kedua telapak tangan kita. Bukan hanya sebatas itu saja, khotbah minggu ini juga memanggil kita untuk menyadari bahwa betapa lemah dan rapuhnya tangan kita. Dan yang lebih dahsyatnya lagi, khotbah minggu ini mendorong kita untuk memahami bahwa walaupun tangan kita itu lemah dan mudah rapuh, ada tangan yang kuat dan perkasa yaitu tangan Tuhan yang memegang tangan kita.
Tentang tangan kita
Pernahkah Anda memandangi kedua telapak tangan Anda? Jika jarang atau bahkan tidak pernah Anda melakukannya, maka mungkin ini saatnya Anda untuk mengambil waktu sejenak dan memperhatikan kedua telapak tangan Anda itu dengan saksama.
Bagi saya pribadi, telapak tangan begitu berharga. Tentu, banyak hal yang tangan tersebut telah lakukan bagi kita -- bagi Anda dan saya. Tangan mampu membelai lembut, namun juga mampu menyakiti. Tangan bisa memberkati, namun bisa juga merampas. Kita makan menggunakan tangan, kita bekerja menggunakan tangan, bahkan memindahkan gunung menggunakan tangan. Ya, memindahkan gunung. Apa yang perlu kita lakukan hanyalah mempersatukan mereka, saling melipat, saling mengikat, lalu berlutut dan berdoa. Tak ada tidak bisa dilakukan oleh sebuah doa. Tangan melakukan banyak hal dalam hidup kita, baik maupun buruk. Namun, pernahkah kita bertanya, apa yang tangan kita bisa lakukan setelah kita meninggal nanti? Tak ada! Mungkin itu jawaban Anda. Kalau begitu jawaban Anda, maka maaf, rasanya Anda salah!
Khotbah minggu ini mengingatkan kita bahwa tangan kita akan terus melakukan tugasnya yang paling berharga, bahkan saat kita dipanggil Tuhan nanti. Ya! Bayangkan saat Yesus menghampiri kita dalam kemuliaan, sekarang maupun nanti. Khotbah minggu ini juga ingin menyadarkan kita bahwa Tuhan mengulurkan tangan-Nya, dan berkata: "Anak-Ku!" Dengan apa kita akan menyambut-Nya? Tentu, dengan tangan kita. Kita memegang tangan-Nya, menikmati perlindungan-Nya dan membiarkan Dia mangantarkan kita ke jalan kebenaran; bahkan masuk ke gerbang surga. Tidak ada yang lebih berharga daripada saat itu.
Tapi apa kita yakin tangan kita cukup "bersih" untuk menyambut Yesus? Entahlah. Sebagai pelayan-Nya, Anda masing-masinglah yang lebih tahu. Mungkin sebaiknya kita tanyakan langsung kepada-Nya. Mulailah berlutut, satukan tangan kita dan berdoa. Mintalah pengampunan, karena "... Ia tidak memegang tangan orang yang berbuat jahat". Perbuatlah hal yang benar, karena "... Orang mendapat balasan dari pada yang dikerjakan tangannya" - Amsal 12:14. Itulah inti dari khotbah minggu ini. Kiranya Tuhan menolong kita untuk menerapkan atau mengaplikasikan khotbah minggu ini dalam hidup kita setiap hari. Tuhan memberkati. Amin
Baca juga ini: http://adf.ly/shaRA
Tentang tangan kita
Pernahkah Anda memandangi kedua telapak tangan Anda? Jika jarang atau bahkan tidak pernah Anda melakukannya, maka mungkin ini saatnya Anda untuk mengambil waktu sejenak dan memperhatikan kedua telapak tangan Anda itu dengan saksama.
Bagi saya pribadi, telapak tangan begitu berharga. Tentu, banyak hal yang tangan tersebut telah lakukan bagi kita -- bagi Anda dan saya. Tangan mampu membelai lembut, namun juga mampu menyakiti. Tangan bisa memberkati, namun bisa juga merampas. Kita makan menggunakan tangan, kita bekerja menggunakan tangan, bahkan memindahkan gunung menggunakan tangan. Ya, memindahkan gunung. Apa yang perlu kita lakukan hanyalah mempersatukan mereka, saling melipat, saling mengikat, lalu berlutut dan berdoa. Tak ada tidak bisa dilakukan oleh sebuah doa. Tangan melakukan banyak hal dalam hidup kita, baik maupun buruk. Namun, pernahkah kita bertanya, apa yang tangan kita bisa lakukan setelah kita meninggal nanti? Tak ada! Mungkin itu jawaban Anda. Kalau begitu jawaban Anda, maka maaf, rasanya Anda salah!
Khotbah minggu ini mengingatkan kita bahwa tangan kita akan terus melakukan tugasnya yang paling berharga, bahkan saat kita dipanggil Tuhan nanti. Ya! Bayangkan saat Yesus menghampiri kita dalam kemuliaan, sekarang maupun nanti. Khotbah minggu ini juga ingin menyadarkan kita bahwa Tuhan mengulurkan tangan-Nya, dan berkata: "Anak-Ku!" Dengan apa kita akan menyambut-Nya? Tentu, dengan tangan kita. Kita memegang tangan-Nya, menikmati perlindungan-Nya dan membiarkan Dia mangantarkan kita ke jalan kebenaran; bahkan masuk ke gerbang surga. Tidak ada yang lebih berharga daripada saat itu.
Tapi apa kita yakin tangan kita cukup "bersih" untuk menyambut Yesus? Entahlah. Sebagai pelayan-Nya, Anda masing-masinglah yang lebih tahu. Mungkin sebaiknya kita tanyakan langsung kepada-Nya. Mulailah berlutut, satukan tangan kita dan berdoa. Mintalah pengampunan, karena "... Ia tidak memegang tangan orang yang berbuat jahat". Perbuatlah hal yang benar, karena "... Orang mendapat balasan dari pada yang dikerjakan tangannya" - Amsal 12:14. Itulah inti dari khotbah minggu ini. Kiranya Tuhan menolong kita untuk menerapkan atau mengaplikasikan khotbah minggu ini dalam hidup kita setiap hari. Tuhan memberkati. Amin
Baca juga ini: http://adf.ly/shaRA
Post a Comment for "TUHAN MEMEGANG TANGAN KITA"