Translate

Memberi Yang Dikenan Allah

Memberi yang dikenan Allah ~ Bila kita mencermati topik di atas, maka jika ada pemberian yang dikenan Tuhan, tentu ada pemberian yang tidak berkenan kepada Tuhan. Tentang hal tersebut sudah di catat dalam kitab paling awal yaitu kitab Kejadian yang membahas tentang persembahan kepada Tuhan yang dipersembahkan oleh Kain dan Habil. Tentunya kita semua sudah familiar dengan kisah tersebut yang berujung kepada pembunuhan, sehingga menyebabkan kematian Habil. Pemicunya ialah karena persembahan Kain tidak diterima oleh Tuhan sedangkan persembahan Habel diterima Tuhan.

Mengapa ada persembahan yang dikenan Tuhan dan ada pemberian yang tidak dikenan Tuhan? Jawabannya ialah ada pada sikap hati dan iman kita. Jadi, kuncinya ada pada niat dan motivasi kita di dalam mempersembahkan sesuatu ke mesbah Tuhan. Sikap hati kita terhadap Tuhan sangat penting dan iman kita di dalam Yesus Kristus menentukan perkenanan Tuhan atas persembahan yang kita bawa ke mesbah Tuhan.

Setiap kita pastinya ingin menuai bukan? Namun, agar bisa menuai haruslah ada yang ditabur atau ditanam. Sehingga apa yang tertulis didalam Alkitab sebagai janji Tuhan bahwa apa yang kita tabur itu juga yang akan kita tuainya. Jangan pernah berharap akan menuai kalau kita tidak pernah menabur. Demikian juga dalam konteks persembahan. Jika kita ingin persembahan kita dikenan Tuhan atau berkenan kepada Tuhan, maka kita harus tahu prinsip-prinsip mempersembahkan sesuatu kepada Tuhan. Bagaimana prinsip persembahan yang dikenan atau berkenan kepada Tuhan itu?

1. Memberi tidak bergantung kepada situasi dan kondisi
Persembahan yang berkenan kepada Tuhan adalah persembahan yang diberikan dengan sikap hati yang benar dan tidak bergantung kepada situasi dan kondisi yang ada di luar diri kita. Memberi sebenarnya bukan didasarkan pada situasi dan kondisi yang ada di luar diri kita. Artinya, bila ada sesuatu baru kita memberi, atau kalau sudah punya banyak uang baru kita bisa memberi. Dan jika tidak sesuatu yang sifatnya materi maka kita tidak memberi.

Mempersembahkan persembahan kepada Tuhan, janganlah sekali-kali bergantung kepada ada atau tidak adanya sesuatu. Bangunlah sikap hati yang benar di hadapan Tuhan. Jemaat di Makedonia adalah jemaat yang sangat miskin dan mengalami beragam penderitaan. Kendati demikian, jemaat di Makedonia tetap aktif terlibat di dalam upaya mengumpulkan persembahan untuk membantu atau menolong jemaat-jemaat yang ada di Yudea yang sedang mengalami bencana kelaparan - 2 Korintus 8:1-3.

Semiskin-miskinnya orang, pasti ada sesuatu yang bisa ia berikan kepada orang lain. Dan sikap memberi juga merupakan kesempatan bagi seseorang untuk dapat merubah keadaan kalau saja tidak hanya memikirkan kebutuhan sendiri tetapi keperluan orang lain juga.

2. Memberi harus sesuatu yang ada pada kita
Persembahan yang berkenan kepada Allah adalah persembahan yang didasari sesuatu yang ada pada kita - 2 Korintus 8:12. Jika kita sungguh memiliki hati yang penuh dengan kemurahan, maka kita akan memberikan dari apa yang ada pada kita tanpa harus melanggar firman Tuhan atau bersikap egois.

Karena mempersembahkan sesuatu itu adalah sebuah anugerah yang perlu kita jalankan dan syukuri. Ingatlah selalu bahwa apapun yang pada kita adalah milik Tuhan yang harus kita kelola sebaik-baiknya untuk diri, sesama dan kemuliaan bagi Tuhan.

3. Memberi dengan tujuan keseimbangan
Persembahan yang berkenan kepada Tuhan adalah persembahan yang memiliki tujuan untuk kemuliaan Tuhan dan keseimbangan di dalam kehidupan ekonomi kita - 2 Korintus 8:13. Jika kita ingin memiliki kehidupan ekonomi yang sehat, maka kita harus memenuhi hukum tersebut. Sebab bila tidak, maka kehidupan ekonmi kita menjadi tidak seimbang dan mengalami penyimpangan.

Hal itulah yang terjadi di masyarakat kita, yang kaya semakin kaya dan yang miskin semakin melarat. Kalau saja hukum keseimbangan ekonomi dipenuhi, maka masyarakat kita akan semakin sehat dan makmur.

Yang kaya bukan berarti tidak akan pernah menerima sesuatu dari seseorang dan orang miskin bukan berarti tidak akan bisa memberi sesuatu. "Maka hendaklah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan kekurangan mereka, agar kelebihan mereka kemudian mencukupkan kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan" - 2 Korintus 8:14.

Post a Comment for "Memberi Yang Dikenan Allah"