STRATEGI MEMENANGKAN PERTANDINGAN IMAN
Seorang atlit yang memiliki mental juara adalah seorang yang melatih dirinya untuk siap bertanding. Medali atau piala kemenangan bisa direbut sangat ditentukan oleh kesiapan si atlet mempersiapkan dirinya. Tentu beragam persiapan dilakukan mulai dari latihan fisik, mengatur strategi, teknik dan juga mental psikologi. Semua itu dilakukan dengan tujuan untuk bisa merebut medali atau piala atau menjadi juara atau pemenang dalam pertandingan yang diikuti.
Begitu pula dengan kehidupan iman setiap orang percaya. Iman senantiasa ada di dalam sebuah ujian. Medan pertandingan iman adalah dunia dengan segala sistem dan keinginannya. Dunia di mana setiap orang percaya bertanding secara rohani. Pertandingan iman mengacu kepada sikap hati setiap orang percaya dalam menyikapi kehidupan. Iman memiliki lawan yaitu dunia ini. Yang dapat mengalahkan dunia ini adalah iman. Tanpa iman tidak mungkin orang percaya bisa keluar sebagai pemenang. Penulis Ibrani menegaskan bahwa dalam perlombaan atau pertandingan iman "ada banyak saksi bagaikan awan yang mengelilingi kita" - Ibrani 12:1. Artinya, ada banyak orang yang sedang menyaksikan kehidupan kita sebagai pengikut Kristus. Apakah kita tampil beda atau justru sama dengan kehidupan yang diperagakan oleh dunia ini.
Tentu setiap orang percaya memiliki keinginan kuat untuk menjadi pemenang secara khusus dalam arena pertandingan iman. Dan untuk menjadi pemenang, setiap orang percaya harus tahu strategi dalam mengikuti pertandingan. Dia juga harus memiliki kesiapan yang mantap dan melatih dirinya dengan benar. Ada beberapa strategi yang harus dimiliki oleh setiap orang percaya dalam mengikuti pertandingan iman, sehingga ia bisa keluar sebagai pemenang.
1. Miliki kehidupan doa yang mantap
Mengikuti pertandingan iman, tidak cukup hanya dengan mengandalkan kekuatan fisik. Alasannya karena pertandingan iman bukanlah melawan darah dan daging. Rasul Paulus menulis tentang hal itu kepada jemaat di Efesus demikian: "Karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara" - Efesus 6:12.
Pertandingan iman adalah pertandingan yang ada di area baik yang kelihatan maupun yang tidak kelihatan. Di alam materi dan di alam rohani. Di alam nyata dan di alam gaib. Pertandingan iman di alam nyata kita melawan penderitaan, sakit-penyakit, penindasan, penganiayaan, kelaparan, kemiskinan, peperangan, tantangan dan problematika kehidupan yang kompleks. Setiap orang percaya harus memenangkan pertandingan ini. Selain itu, pertandingan iman di alam roh yaitu melawan kekuatan Iblis dan segenap kekuatannya. Musuh ini tidak kelihatan, namun selalu siaga untuk mengalahkan setiap orang percaya.
Itu sebabnya, setiap orang percaya harus hidup di dalam kehidupan doa yang konsisten, terus-menerus terkoneksi secara dinamis dengan Tuhan Allah. Doa menjadi nafas rohani kita. Doa sarana kita untuk mendapatkan kuasa dan otoritas sorgawi untuk melawan tipu daya iblis. Doa membuat kita menjadi peka secara rohani, sensitif secara spiritual terhadap kehadiran Allah dan juga memiliki kaca mata rohani untuk melihat gerak gerik lawan yang berusaha mengalahkan kita. Tanpa doa, mustahil kita bisa kuat melawan iblis. Disiplin di dalam menjadi penting agar kita bisa menang dalam pertandingan iman. Ini strategi yang pertama.
2. Miliki kehidupan yang berdisiplin
Mengikuti pertandingan iman, tidak bisa dengan gaya hidup yang santai, tidak ada persiapan dan tidak ada upaya yang memadai serta tidak ada strategi yang mumpuni. Kita harus memiliki kehidupan rohani yang berdisiplin. Rasul Paulus menulis tentang disiplin rohani kepada jemaat Korintus demikian: "Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya" - 1 Korintus 9:27. Artinya, tubuh kita ini harus dipersiapkan dengan melatihnya secara rohani. Bentuk latihan rohani bagi tubuh kita ialah melalui jalur puasa, pembacaan firman Tuhan, bersekutu, berdoa setiap hari. Tujuannya ialah agar kita dikuasai oleh kuasa dari tempat tinggi yang salurkan melalui disiplin rohani yang kita ikuti.
Memang tidak mudah untuk mengikuti proses disiplin secara rohani di tengah dunia yang sedang ada di era hedonis dan konsumtif. Kita melihat dan menyaksikan serta gemar untuk mengikuti wisata kuliner. Resep-resep makanan tradisional, nasional dan internasional menjamur di mana-mana. Lomba-lomba masak digelar dan diikuti oleh semua lapisan masyarakat. Beragam sajian kuliner yang menggoda selera begitu beragam dan kompleks. Semua itu menunjukkan eskalasi hidup hedonis dan konsumtif semakin meninggi dari hari ke hari. Akibatnya banyak orang termasuk orang Kristen yang tidak bisa menguasai diri terhadap daya tarik kuliner tersebut. Dan disiplin rohani diabaikan. Di sinilah banyak orang menjadi bulan-bulan iblis.
Itu sebabnya, setiap orang percaya harus memiliki kehidupan yang berdisiplin. Berusaha melatih tubuhnya dan menguasainya dengan kuasa rohani melalui disiplin rohani seperti puasa ditingkatkan, doa dinaikan intensitas waktunya, pembacaan firman harus setiap konsisten dilakukan, ibadah terus dinyalakan gairahnya, pujian dan penyembahan harus semakin dikobarkan. Semua itu adalah strategi yang harus ditempuh dan disiapkan oleh setiap orang percaya supaya bisa memenangkan pertandingan iman.
3. Miliki tujuan yang jelas
Rasul Paulus menulis tentang sasaran yang jelas demikian: "Sebab itu aku tidak berlari tanpa tujuan dan aku bukan petinju yang sembarangan saja memukul" - 1 Korintus 9:26. Dalam pertandingan iman, kita harus bertanding dengan tujuan dan sasaran yang jelas. Kita tidak bisa keluar sebagai juara bila kita bertanding tidak punya tujuan dan sasaran yang jelas. Tujuan dan sasaran yang jelas memudahkan jalan yang kita tempuh bisa dilalui dan tidak tersesat. Tujuan dan sasaran yang jelas membantu kita untuk tetap berada di jalurnya Tuhan.
Apa tujuan dan sasaran yang jelas itu? Tujuan dan sasaran yang jelas itu ialah mempermuliakan Tuhan Allah di dalam totalitas hidup kita. Dalam pertandingan iman lawan kita adalah iblis. Kita harus melawan iblis dengan serius. Rasul Petrus menulis: "Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya. Lawanlah dia dengan iman yang teguh,..."! Pesan rasul Petrus ini sangat serius. Petrus memotivasi kita agar senantiasa sadar, mawas diri dan berjaga-jaga. Kesiapan dan kesiagaan ini penting karena musuh yaitu iblis senantiasa berusaha menjatuhkan dan mengalahkan kita. Iblis tidak pernah tinggal diam, tidak pernah istrahat, 24 jam iblis beroperasi mencari orang percaya yang setengah hati dan tidak waspada. Mereka yang setengah hati dan tidak siap itulah yang menjadi mangsa iblis.
Tentu kita tidak mau menjadi mangsa iblis. Tentu kita tidak ingin dikalahkan oleh iblis dalam pertandingan iman. Oleh karena itu, kita harus lawan iblis dengan sungguh dan menggunakan iman yang kokoh di dalam Tuhan Yesus Kristus. Jika itu kita lakukan, maka iblis lari, iblis takluk, iblis dikalahkan oleh kita. Dan kita keluar sebagai juara.
Post a Comment for "STRATEGI MEMENANGKAN PERTANDINGAN IMAN"