KASIH KARUNIA DAN KESELAMATAN
Kasih karunia Allah merupakan kasih yang secara sukarela ditunjukkan kepada orang berdosa yang bersalah, berlawanan dengan apa yang pantas mereka terima dan sesungguhnya bertentangan dengan keburukan mereka.
Allahlah yang menunjukkan kebaikan kepada orang-orang yang hanya pantas mendapat hukuman yang berat dan mereka tidak memiliki alasan untuk mengharapkan apa pun kecuali hukuman yang berat. Perjanjian Baru menyatakan kasih karunia Allah dalam tiga hubungan khusus, masing-masing menimbulkan kekaguman terus-menerus bagi orang Kristen yang menaruh percaya.
I. Kasih Karunia adalah Sumber Pengampunan Dosa
• Injil berpusat pada pembenaran. Maksudnya, pada penghapusan dosa dan penerimaan diri kita oleh Allah, yang berjalan seiring dengan pembenaran itu.
• Pembenaran sungguh-sungguh merupakan transisi dramatis dari status penjahat terkutuk yang menantikan hukuman mengerikan menjadi ahli waris yang menantikan warisan yang menakjubkan.
• Pembenaran terjadi karena iman. Pembenaran terjadi saat seseorang menaruh kepercayaannya yang menentukan pada Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat.
• Pembenaran itu bersifat cuma-cuma bagi kita, tetapi sangat mahal bagi Allah, sebab harga yang harus dibayar adalah kematian Yesus sebagai penebus dosa.
• Allah secara sukarela memutuskan untuk menyelamatkan manusia dan melakukan penebusan.
II. Kasih Karunia sebagai Motif dari Rencana Keselamatan
• Pengampunan adalah inti Injil. Namun, bukan doktrin tentang kasih karunia yang sepenuhnya.
• Sebab PB menentukan karunia pengampunan Allah dalam konteks rencana keselamatan, yang dimulai dengan pemilihan sebelum dunia ada dan hanya akan digenapi ketika gereja sudah sempurna dalam kemuliaan.
• Jadi, kita sebagai orang percaya bisa bersukacita karena tahu bahwa pertobatan kita tidak terjadi secara kebetulan, tetapi merupakan tindakan Allah yang telah dilakukan dalam rencana yang kekal untuk memberkati kita dengan karunia keselamatan dari dosa secara cuma-cuma.
• Allah berjanji dan berencana untuk melakukan rencana-Nya sampai tuntas dan karena rencana-Nya dilakukan oleh kuasa yang berdaulat, maka tidak ada yang dapat menggagalkannya.
III. Kasih Karunia sebagai Jaminan Perlindungan terhadap Orang Kudus
• Jika rencana keselamatan pasti digenapi, maka masa depan orang Kristen terjamin.
• Saya saat ini dan selamanya akan “terpelihara dalam kekuatan Allah karena iman, sementara menantikan keselamatan (1 Pet.1:5).
• Saya tidak perlu menyiksa diri dengan ketakutan bahwa iman saya akan gagal.
• Sebab kasih karunia telah menuntun saya pada iman sebagai langkah pertama.
• Kasih karunia akan menjaga saya untuk tetap percaya sampai pada akhirnya.
• Iman sejak awal dan selanjutnya merupakan karunia anugerah bagi saya.
Allahlah yang menunjukkan kebaikan kepada orang-orang yang hanya pantas mendapat hukuman yang berat dan mereka tidak memiliki alasan untuk mengharapkan apa pun kecuali hukuman yang berat. Perjanjian Baru menyatakan kasih karunia Allah dalam tiga hubungan khusus, masing-masing menimbulkan kekaguman terus-menerus bagi orang Kristen yang menaruh percaya.
I. Kasih Karunia adalah Sumber Pengampunan Dosa
• Injil berpusat pada pembenaran. Maksudnya, pada penghapusan dosa dan penerimaan diri kita oleh Allah, yang berjalan seiring dengan pembenaran itu.
• Pembenaran sungguh-sungguh merupakan transisi dramatis dari status penjahat terkutuk yang menantikan hukuman mengerikan menjadi ahli waris yang menantikan warisan yang menakjubkan.
• Pembenaran terjadi karena iman. Pembenaran terjadi saat seseorang menaruh kepercayaannya yang menentukan pada Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat.
• Pembenaran itu bersifat cuma-cuma bagi kita, tetapi sangat mahal bagi Allah, sebab harga yang harus dibayar adalah kematian Yesus sebagai penebus dosa.
• Allah secara sukarela memutuskan untuk menyelamatkan manusia dan melakukan penebusan.
II. Kasih Karunia sebagai Motif dari Rencana Keselamatan
• Pengampunan adalah inti Injil. Namun, bukan doktrin tentang kasih karunia yang sepenuhnya.
• Sebab PB menentukan karunia pengampunan Allah dalam konteks rencana keselamatan, yang dimulai dengan pemilihan sebelum dunia ada dan hanya akan digenapi ketika gereja sudah sempurna dalam kemuliaan.
• Jadi, kita sebagai orang percaya bisa bersukacita karena tahu bahwa pertobatan kita tidak terjadi secara kebetulan, tetapi merupakan tindakan Allah yang telah dilakukan dalam rencana yang kekal untuk memberkati kita dengan karunia keselamatan dari dosa secara cuma-cuma.
• Allah berjanji dan berencana untuk melakukan rencana-Nya sampai tuntas dan karena rencana-Nya dilakukan oleh kuasa yang berdaulat, maka tidak ada yang dapat menggagalkannya.
III. Kasih Karunia sebagai Jaminan Perlindungan terhadap Orang Kudus
• Jika rencana keselamatan pasti digenapi, maka masa depan orang Kristen terjamin.
• Saya saat ini dan selamanya akan “terpelihara dalam kekuatan Allah karena iman, sementara menantikan keselamatan (1 Pet.1:5).
• Saya tidak perlu menyiksa diri dengan ketakutan bahwa iman saya akan gagal.
• Sebab kasih karunia telah menuntun saya pada iman sebagai langkah pertama.
• Kasih karunia akan menjaga saya untuk tetap percaya sampai pada akhirnya.
• Iman sejak awal dan selanjutnya merupakan karunia anugerah bagi saya.