Berpuasa Yang Alkitabiah
Berpuasa merupkan salah satu disiplin rohani yang diajarkan oleh TUHAN Allah kepada umat-Nya. Karena berpuasa diajarkan oleh TUHAN Allah, maka Alkitab mengabadikannya sebagai suatu ritual yang perlu mendapat perhatian dari umat-Nya.
Berpuasa dalam perspktif Alkitab tentu memiliki esensi rohani. Berpuasa yang Alkitabiah adalah berpuasa yang sesuai dengan ajaran Alkitab tentang puasa atau berpuasa. Dengan kata lain, aktivitas berpuasa haruslah berpusat pada ajaran Alkitab atau yang Alkitabiah. Implikasinya ialah bahwa ada puasa yang tidak Alkitabiah. Berpuasa yang tidak sesuai dengan ajaran Alkitab.
1. Definisi berpuasa
Dalam bahasa Ibrani (bahasa Alkitab Perjanjian Lama), kata "puasa" berasal dari kata "tsom". Dalam bahasa Yunani (bahasa Alkitab Perjanjian Baru), kata "puasa" berasal dari kata "nestia" atau "nesteu". Dalam bahasa Inggris (bahasa Alkitab Internasional), kata "puasa" berasal dari kata "fast".
Semua kata di atas, diartikan sebagai: Pertama, menunjuk kepada sikap seseorang yang dengan sukarela, sukacita dan dengan senang hati tanpa intervensi atau paksaan oleh apa siapa pun tidak mengkonsumsi makanan atau berpantang makan - Matius 4:2; Lukas 2:37. Kedua, menunjuk kepada sikap seseorang yang terpaksa untuk tidak mengkonsumsi makanan atau berpantang makan - 2 Korintus 6:5; 11:27.
Menurut Ensiklopedia Grolier, "puasa" adalah: "Tindakan menjauhkan diri dari makanan, baik secara keseluruhan atau sebagian, untuk suatu masa tertentu".
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa "berpuasa yang Alkitabiah" adalah sikap hati seseorang yang dengan sukarela, sukacita dan dengan senang hati tanpa intervensi atau paksaan atau terpaksa untuk tidak mengkonsumsi makanan atau berpantang makan dan minum dalam periode waktu tertentu, dengan tujuan supaya bisa fokus kepada TUHAN Allah, pembacaan firman-Nya dan permohonan doa yang sugguh kepada TUHAN Allah.
2. Ragam puasa
Ada beberapa jenis puasa yang diajarkan oleh Alkitab. Pola dan metodenya juga disajikan dalam Alkitab. Pertama, puasa normal yaitu puasa yang dilakukan tanpa mengkonsumsi makanan dalam kurun waktu tertentu dan hanya mengkonsumsi air - Hakim-Hakim 20:26. Kedua, puasa mutlak yaitu puasa yang dilakukan dengan tidak mengkonsumsi makanan dan juga air - Ester 4:16; Yunus 3:5-7. Ketiga, puasa parsial, yaitu puasa yang dilakukan dengan melibatkan penghilangan jam makan dalam sehari, atau menghilangkan makanan tertentu untuk kurun waktu tertentu pula. Keempat, puasa bergilir yaitu puasa yang dilakukan dengan melibatkan penghidaran makanan tertentu secara berkala. Inilah ragam puasa menurut Alkitab dan yang Alkitabiah.
3. Tujuan puasa
Berpuasa yang Alkitabiah tentu memiliki tujuan yang ingin dicapai. Tujuan ini tentunya adalah tujuan rohani. Karena memang setiap puasa yang ada dalam Alkitab selalu punya sasaran rohani. Menurut catatan Alkitab, ada beberapa tujuan ketika umat TUHAN Allah melakukan puasa, yaitu:
Pertama, untuk meremukkan jiwa - Mazmur 69:11.
Kedua, untuk merendahkan diri - zra 8:21; Mazmur 35:13.
Ketiga, untuk mencari TUHAN Allah - 2 Tawarikh 20:3-4.
Keempat, untuk bersiap dalam peperangan rohani - Matius 17:21.
Itulah beberapa tujuan dari puasa yang Alkitabiah. Jadi, ketika kita akan berpuasa, kita harus menetapkan tujuan rohani yang akan kita capai. Supaya puasa yang kita lakukan sesuai dengan ajaran Alkitab.
4. Manfaat berpuasa yang Alkitabiah
Setiap puasa yang dilakukan berdasarkan kebenaran firman Allah atau Alkitab, pasti memberi keuntungan dan kemanfaatan bagi kita. Berikut beberapa keuntungan dan kemanfaatan berpuasa yang Alkitabiah:
Pertama,meletakkan tubuh pada tempatnya - 1 Korintus 9:27.
Kedua, mendapat kuasa rohani untuk menang dalam pencobaan - Matius 4:1-2.
Ketiga, mempertajam pengertian rohani dan kepekaan rohani, sehingga mampu mengambil keputusan yang tepat, benar dan bijaksana.
Keempat, memberi hikmat kepada yang melakukannya sesuai dengan ajaran Alkitab.
5. Karakteristik puasa yang Alkitabiah
Ada karakter tersendiri dari puasa yang Alkitabiah. Di dalam kebenaran firman Tuhan atau Alkitab dijlaskan tentang karakteristik berpuasa yang Alkitabiah. Berikut beberapa karakteristik puasa yang Alkitabiah:
Pertama, puasa yang dilakukan oleh Ezra - Ezra 8:23.
Kedua, puasa yang dilakukan oleh nabi Elia - 1 Raja-Raja 19:4-8.
Ketiga, puasa yang dilakukan oleh seorang janda - 1 Raja-Raja 17:16.
Keempat, puasa yang dilakukan oleh Samuel - 1 Samuel 7:6.
Kelima, puasa yang dilakukan oleh Ester - Ester 4:16; 5:2.
Keenam, puasa yang dilakukan oleh Daniel - Daniel 1:8.
Ketujuh, puasa yang dilakukan oleh para murid - Matius 17:21.
Kedelapan, puasa yang dilakukan oleh rasul Paulus - Kisah Para Rasul 9:9.
Berpuasa yang Alkitabiah sangat besar manfaatnya. Baik individu umat Allah maupun secara kolektif dalam tubuh Kristus atau gereja-Nya. Melalui puasa yang Alkitabiah kita diajak untuk semakin mendekatkan diri kepada TUHAN Allah. Kita dimotivasi untuk belajar firman-Nya dalam Alkitab. Kita mendapat kuasa rohani yang luar biasa untuk mengalah setiap pencobaan. Kita semakin dewasa di dalam TUHAN Allah. Hidup kita memberi pengaruh yang positif bagi lingkungan di mana kita ada.
Post a Comment for "Berpuasa Yang Alkitabiah"