Bagaimana Mengalami Terobosan Doa?
Bagaimana mengalami terobosan dalam doa – Doa merupakan
bagian yang sangat penting, strategis dan sentral di dalam kehidupan kita
sebagai pengikut Kristus. Setiap kita memiliki pengalaman spesial ketika kita
berdoa. Hadirnya pergumulan di jalan hidup kita, memaksa kita untuk berdoa dan
senantiasa terkoneksi dengan Tuhan. Itulah yang di alami oleh Hana. Dalam kitab
Samuel dikatakan demikian: “Lalu berdoalah Hana, katanya: “Hatiku
bersukaria karena TUHAN, tanduk kekuatanku ditinggikan oleh TUHAN; mulutku
mencemoohkan musuhku, sebab aku bersukacita karena pertolongan-Mu” – 1 Samuel 2:1.
Siapakah Hana?
Hana merupakan isteri dari Elkana yang tidak
mempunyai anak. Hana mengalami pergumulan yang cukup berat karena selalu dihina
oleh karena tidak mempunyai keturunan. Dalam 1 Samuel 1:5 dikatakan bahwa
kandungannya tertutup. Seorang wanita tidak akan mungkin mempunyai anak jika
kandungannya tertutup.
Tetapi Hana tidak menyerah begitu saja, kita melihat begitu luar biasa pergumulan yang dilalui olehnya, menghadapi berbagai caci maki dan hinaan. Tetapi pada akhirnya Hana mengalami suatu terobosan melalui doanya. Tuhan mendengar doa Hana dan menjawab apa yang dimintanya. Hana menerima jawaban doa, TUhan menjamah kandungannya hingga dia dapat mengandung dan melahirkan seorang anak. Anak itu adalah Samuel yang akhirnya dikenal sebagai nabi yang luar biasa sekali pada jaman Raja Saul dan Daud.
Apa pergumulannya?
Apa yang dialami oleh Hana juga sering dialami oleh umat Tuhan. Kandungan yang tertutup merupakan jalan atau pintu berkat yang tertutup bagi umat Tuhan. Segala cara maupun upaya apapun yang dikerjakan tidak dapat membuahkan hasil, oleh karena jalannya memang tertutup. Bahkan orang memandang sebelah mata terhadap diri kita. Sebagian malah mencibir dan merendahkan oleh karena kondisi yang kita alami.
Apa yang dialami oleh Hana juga sering dialami oleh umat Tuhan. Kandungan yang tertutup merupakan jalan atau pintu berkat yang tertutup bagi umat Tuhan. Segala cara maupun upaya apapun yang dikerjakan tidak dapat membuahkan hasil, oleh karena jalannya memang tertutup. Bahkan orang memandang sebelah mata terhadap diri kita. Sebagian malah mencibir dan merendahkan oleh karena kondisi yang kita alami.
Kita sering melihat justru orang lain yang
lebih diberkati dibandingkan dengan hidup kita sendiri.
Ketika kita berada dalam kondisi seperti ini,
yang kita butuhkan adalah terobosan di dalam doa kita. Apa yang Hana lakukan sehingga dia dapat mengalami terobosan dalam
doanya?
1.
Penyerahan total kepada Tuhan.
Penyerahan total kepada Tuhan merupakan suatu
sikap dan tindakan iman yang mengakui kedaulatan, otoritas, dan kekuasaan Tuhan
yang sempurna di dalam hidup kita. “Kemudian bernazarlah ia, katanya: “TUHAN
semesta alam, jika sungguh-sungguh Engkau memperhatikan sengsara hamba-Mu ini
dan mengingat kepadaku dan tidak melupakan hamba-Mu ini, tetapi memberikan
kepada hamba-Mu ini seorang anak laki-laki, maka aku akan memberikan dia kepada
TUHAN untuk seumur hidupnya dan pisau cukur tidak akan menyentuh kepalanya” – 1 Samuel 1:11.
Penyerahan diri total kepada Tuhan mengandung
elemen iman, komitmen dan ikatan perjanjian suci antara kita dengan Tuhan. Itulah
yang dilakukan oleh Hana. Hana bernazar kepada Tuhan. Hana mengadakan
perjanjian dengan Tuhan. Hana berjanji bahwa dia akan menyerahkan anaknya
kepada Tuhan. Dan janji ini benar-benar ditepati ketika doanya dijawab oleh
Tuhan.
Dalam pengiringan kita kepada Tuhan, Dia ingin agar kita senantiasa berubah setiap saat, berubah menuju kesempurnaan. Pencobaan yang datang diijinkan untuk dapat membuat kita lebih dekat lagi kepada Tuhan. Selalu ada aspek kehidupan kita yang sedang dibentuk oleh Tuhan ketika kita sedang menghadapi suatu pencobaan.
Dalam pengiringan kita kepada Tuhan, Dia ingin agar kita senantiasa berubah setiap saat, berubah menuju kesempurnaan. Pencobaan yang datang diijinkan untuk dapat membuat kita lebih dekat lagi kepada Tuhan. Selalu ada aspek kehidupan kita yang sedang dibentuk oleh Tuhan ketika kita sedang menghadapi suatu pencobaan.
Tuhan ingin agar kita menyerahkan hidup kita sepenuhnya bagi kemuliaan
Tuhan. Semakin kita bertumbuh di dalam Dia, semakin besar penyerahan diri yang
harus kita berikan bagi Tuhan.
Menyerahkan anak yang pertama kepada Tuhan bukan suatu hal yang mudah bagi Hana. Anak itu merupakan anak yang sangat ditunggu-tunggu dalam hidupnya. Anak itu merupakan hal yang paling berharga bagi Hana. Tetapi Hana belajar untuk menyerahkan apa yang paling berharga dalam hidupnya. Hana tahu bahwa Tuhan ingin agar Hana menyerahkan segenap hidupnya hanya bagi Tuhan.
Menyerahkan anak yang pertama kepada Tuhan bukan suatu hal yang mudah bagi Hana. Anak itu merupakan anak yang sangat ditunggu-tunggu dalam hidupnya. Anak itu merupakan hal yang paling berharga bagi Hana. Tetapi Hana belajar untuk menyerahkan apa yang paling berharga dalam hidupnya. Hana tahu bahwa Tuhan ingin agar Hana menyerahkan segenap hidupnya hanya bagi Tuhan.
Apakah yang menjadi hal yang paling berharga
bagi kita saat ini? Apa yang masih belum bisa kita lepaskan pada saat ini? Apa
yang masih menyebabkan Tuhan hanya menjadi nomor dua di dalam hidup kita? Apa
yang membuat kita masih belum bisa memprioritaskan Tuhan dalam hidup
kita? Tuhan ingin penyerahaan diri kita seutuhnya bagi Tuhan. Dan di saat
kita mau menyerahkan diri sepenuhnya, kita akan menerima terobosan doa dalam
hidup kita sebagaimana yang dialami oleh Hana.
2. Membangun komitmen untuk setia
beribadah kepada Allah.
Bagi Hana tidak cukup hanya dengan penyerahan
diri total kepada Tuhan. Hana tahu bahwa untuk mengalami terobosan dalam doa,
ia harus membangun komitmen teguh untuk setia beribadah kepada Allah. Dikatakan
demikian: “Keesokan
harinya bangunlah mereka itu pagi-pagi, lalu sujud menyembah di hadapan TUHAN” – 1 Samuel 1:19.
Hana dengan tekun memelihara ibadahnya kepada
Tuhan. Dia bangun pagi-pagi bersama keluarganya dan sujud menyembah di hadapan
Tuhan. Dan Tuhan mengingat Hana! Setahun kemudianpun Hana mengandung dan
melahirkan seorang anak laki-laki – 1 Samuel 1:19-20.
“Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu
berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun
untuk hidup yang akan datang” – 1 Timotius 4:8. Dikatakan bahwa ibadah mengandung janji. Ketika kita memelihara ibadah
kita kepada Tuhan, maka kita sedang memelihara perjanjian yang Tuhan berikan
bagi kita. Janji yang Tuhan berikan akan digenapi cepat atau lambat, karena
Allah tidak pernah mengingkari perjanjian yang sudah diikrarkan-Nya – 2 Petrus
3:9.
Tetapi jika kita lalai beribadah kepada-Nya, maka kita memilih jalan di luar anugerah-Nya dan janji-Nya tidak akan berlaku jika kita berada di luar Dia – Ulangan 28:15-46. Terobosan bagi doa pergumulan yang kita alami bukanlah suatu hal yang susah. Semuanya hanya tergantung kepada pilihan kita, apakah kita mau berserah sepenuhnya dan taat beribadah kepada Tuhan atau tidak. Tetapi janji Tuhan begitu nyata bagi kita – Ulangan 28:1-14. Berkat telah disediakan bagi kita yang mau datang kepadaNya. Berserahlah kepadaNya dan taat beribadah kepadaNya, maka kita akan mengalami terobosan dalam doa kita.
Tetapi jika kita lalai beribadah kepada-Nya, maka kita memilih jalan di luar anugerah-Nya dan janji-Nya tidak akan berlaku jika kita berada di luar Dia – Ulangan 28:15-46. Terobosan bagi doa pergumulan yang kita alami bukanlah suatu hal yang susah. Semuanya hanya tergantung kepada pilihan kita, apakah kita mau berserah sepenuhnya dan taat beribadah kepada Tuhan atau tidak. Tetapi janji Tuhan begitu nyata bagi kita – Ulangan 28:1-14. Berkat telah disediakan bagi kita yang mau datang kepadaNya. Berserahlah kepadaNya dan taat beribadah kepadaNya, maka kita akan mengalami terobosan dalam doa kita.
Baca juga bahan khotbah Kristen ini: MENJADI PELAYAN KRISTUS YANG BAIK PART 1.
Post a Comment for "Bagaimana Mengalami Terobosan Doa?"