Bagaimana Kembali Kepada Kasih Yang Semula?
Rasul Yohanes dalam pimpinan Roh Kudus menulis secara lengkap koreksi dan kritik Tuhan Yesus kepada gereja bisa anda baca dalam kitab Wahyu 2:2-5. Salah satu hal penting yang telah diabaikan oleh gereja dalam interaksinya baik secara internal maupun eksternal ialah gereja meninggalkan kasih mereka yang mula-mula kepada Tuhan Yesus.
Pertanyaan penting yang harus diajukan ialah: “Bagaimana caranya supaya
kita bisa kembali kepada kasih yang semula? Berdasarkan catatan rasul Yohanes
dalam kitab Wahyu 2:2-5, maka ada beberapa cara agar kita bisa kembali hidup di
dalam kasih yang semula, yaitu:
1. Mengingat dan menyadari kondisi hidup
kasih kita.
Rasul Yohanes menulis tentang hal itu demikian: “Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh!”.
Berdasarkan hal itu, maka agar kita bisa kembali mengobarkan kasih kita yang
semula baik kepada Tuhan maupun kepada sesama, kita harus mengingat dan
menyadari sungguh bahwa kita sudah jatuh. Artinya, kita sudah hidup jauh dari
harapan dan keinginan Tuhan. Mengingat dan menyadari kondisi kita, merupakan
langkah awal untuk mengalami pemulihan dari Tuhan.
Apa yang harus kita ingat? Pertama, Kita mengingat bahwa Allah
sangat mengasihi kita. Ia sudah buktikan kasih-Nya kepada kita melalui kematian
Yesus di atas kayu salib. Oleh kematian Yesus itulah kita diselamatkan. Karena Allah
sudah mengasihi kita, maka sudah seharusnya kita hidup dalam kasih kepada Allah
dan juga kepada sesama kita.
Kedua, kehidupan kasih yang sudah tidak ada lagi dalam hidup gereja atau hidup kita. Kasih sudah menjadi dingin. Kasih sudah menjadi tawar. Hidup dalam kasih sudah diganti dengan kehidupan yang individualistis dan egoistis. Ingatlah bahwa cara hidup demikian bukan ciri hidup pengikut Kristus.
Kedua, kehidupan kasih yang sudah tidak ada lagi dalam hidup gereja atau hidup kita. Kasih sudah menjadi dingin. Kasih sudah menjadi tawar. Hidup dalam kasih sudah diganti dengan kehidupan yang individualistis dan egoistis. Ingatlah bahwa cara hidup demikian bukan ciri hidup pengikut Kristus.
2. Ambil langkah untuk bertobat.
Setelah kita mengingat dan menyadari bahwa kondisi hidup kita sudah jauh
dari apa yang Tuhan harapkan dan inginkan, ada langkah selanjutnya yang harus
kita lakukan. Langkah dimaksud ialah mengambil langkah pasti untuk bertobat. Rasul
Yohanes menulis demikian: “...
Bertobatlah ...”.
Pertanyaannya ialah bertobat dari apa? Pertama, bertobat dari
hidup yang melupakan kasih Allah dalam hidup kita. Artinya, kasih Allah yang
sudah kita alami, lalu kita baikan. Kita harus kembali untuk menghayati dan menghidupi
kasih Allah itu secara benar, berkualitas dan juga kuantitasnya terus kita
tumbuh-kembangkan.
Kedua, bertobat dari hidup yang individualistis dan egoistis. Ketika kita jauh dari hidup dalam kasih, maka sifat egois dan individualistis menjadi dominan dala kehidupan gereja. Itu sebabnya, Tuhan Yesus melalui rasul Yohanes mengoreksi dan meminta supaya gereja meninggalkan cara hidup demikian.
Kembali menghidupkan kehidupan kasih Hanya kasihlah yang dapat mengalahkan sifat individualistis dan egoistis kita. Itulah sebabnya, Tuhan Yesus melalui rasul Yohanes mendorong gereja atau kita untuk kembali melakukan apa yang pernah dilakukan sebelumnya. Rasul Yohanes menulis demikian: “... dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan ...”.
Kedua, bertobat dari hidup yang individualistis dan egoistis. Ketika kita jauh dari hidup dalam kasih, maka sifat egois dan individualistis menjadi dominan dala kehidupan gereja. Itu sebabnya, Tuhan Yesus melalui rasul Yohanes mengoreksi dan meminta supaya gereja meninggalkan cara hidup demikian.
Kembali menghidupkan kehidupan kasih Hanya kasihlah yang dapat mengalahkan sifat individualistis dan egoistis kita. Itulah sebabnya, Tuhan Yesus melalui rasul Yohanes mendorong gereja atau kita untuk kembali melakukan apa yang pernah dilakukan sebelumnya. Rasul Yohanes menulis demikian: “... dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan ...”.
3. Kobarkan kembali kasih yang semula.
Rasul Yohanes menulis demikian: “Namun
demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang
semula. Sebab
itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah
lagi apa yang semula engkau lakukan. Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu
dan Aku akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya, jikalau engkau tidak
bertobat” –
Wahyu 2:4-5.
Cara untuk bisa menghidupkan lagi kasih yang semula ialah kita
harus menyadari dan mengingat akan kasih Allah kepada kita. Kita juga diminta
untuk melakukan tindakan pertobatan yang sepenuh hati. Dan kita pun dimotivasi
supaya kasih yang semula itu kembali dikobarkan.
Bila hal-hal di atas tidak dilakukan oleh pengikut Tuhan Yesus,
maka ada konsekuensi logis yang harus ditanggung oleh gereja. Konsekuensinya ialah
ada tindakan tegas yang akan dilakukan oleh Tuhan Yesus sebagai Kepala Gereja. Tindakan
dimaksud ialah:
pertama, Tuhan Yesus akan datang kepada gereja; kedua, mengambil kaki dian gereja. Jadi, marilah kita ambil sikap selagi masih diberi kesempatan oleh Tuhan Yesus untuk memperbaiki diri dan hidup serta relasi kita baik dengan Tuhan maupun dengan sesama.
Baca juga: MENJADI PELAYAN KRISTUS YANG BAIK PART 2.
pertama, Tuhan Yesus akan datang kepada gereja; kedua, mengambil kaki dian gereja. Jadi, marilah kita ambil sikap selagi masih diberi kesempatan oleh Tuhan Yesus untuk memperbaiki diri dan hidup serta relasi kita baik dengan Tuhan maupun dengan sesama.
Baca juga: MENJADI PELAYAN KRISTUS YANG BAIK PART 2.
Post a Comment for "Bagaimana Kembali Kepada Kasih Yang Semula?"