Translate

MESIAS YANG MENDERITA DINUBUATKAN


Mati untuk manusia. Disebutkan bahwa tindakan Maximilian Kolbe yang rela menggantikan tempat Franciszek Gajowniczek itu cukup mencengangkan bagi polisi Nazi Jerman, tetapi itu tidak bisa menyamai ketakjuban Setan terhadap tindakan Yesus Kristus yang rela memikul salib di mana Anak Allah itu mati menggantikan manusia.

“Seperti banyak orang akan tertegun melihat dia–begitu buruk rupanya, bukan seperti manusia lagi, dan tampaknya bukan seperti anak manusia lagi–demikianlah ia akan membuat tercengang banyak bangsa, raja-raja akan mengatupkan mulutnya melihat dia; sebab apa yang tidak diceritakan kepada mereka akan mereka lihat, dan apa yang tidak mereka dengar akan mereka pahami” (Yes. 52:14-15).

Kitab Yesaya pasal 53 dimulai dengan sebuah pertanyaan: “Siapakah yang percaya kepada berita yang kami dengar, dan kepada siapakah tangan kekuasaan Tuhan dinyatakan?” (ay. 1; huruf miring ditambahkan). Adapun “berita” yang dimaksud di sini adalah kabar mencengangkan perihal Anak Allah yang bersedia merendahkan diri-Nya menjadi seperti manusia, bahkan “begitu buruk rupanya, bukan seperti manusia lagi” sebagaimana disebutkan pada ayat terakhir pasal 52 itu.

Di sini sang nabi seperti sedang menubuatkan dua hal: ketidakpercayaan manusia terhadap kematian Yesus sebagai Mesias, dan ketidakpercayaan manusia akan keselamatan yang disediakan-Nya.

“Yesaya 52:13 hingga 53:12 merupakan sebuah gambaran yang mantap tentang kematian Kristus bagi dosa-dosa dunia. Beberapa aspek dalam serangkaian ayat-ayat ini memberi bukti nyata bahwa kematian Yesus adalah pendamaian dalam bentuk pertukaran hukuman, yang artinya bahwa Ia menanggung hukuman yang sepatutnya untuk orang lain dan benar-benar mati sebagai Pengganti bagi mereka” [alinea pertama: dua kalimat pertama].

Menggenapi nubuatan. Yesaya 53 bertutur tentang Yesus Kristus sebagai Mesias yang bakal menjadi “kurban pengganti” (“vicarious sacrifice” atau “penal substitution”) bagi manusia. Tetapi, percaya atau tidak, banyak teolog Kristen dan pakar Perjanjian Lama yang berpendapat bahwa nubuatan Yesaya 53 ini bukan tentang Mesias, melainkan perihal bangsa Israel.

Argumentasi mereka antara lain adalah pada anak kalimat “kepada siapakah tangan kekuasaan Tuhan dinyatakan?” dalam ayat 1, yang menurut mereka jika hal itu diterapkan pada diri Yesus maka frase tersebut akan terkesan di luar konteks. Pendapat seperti itu seiring dengan teori Yudaisme yang mengajarkan bahwa “hamba yang menderita” dalam pasal ini merujuk kepada bangsa Israel yang terpuruk dan dihinakan, tapi kemudian akan bangkit dan berjaya kembali. Mereka menuding ajaran bahwa Yesaya 53 berbicara tentang Yesus Kristus adalah sebuah doktrin anti-Semitik (menaruh prasangka dan kebencian terhadap orang Yahudi).

Tetapi ayat-ayat dalam beberapa kitab Perjanjian Baru dengan tegas membuktikan bahwa Yesaya 53 merujuk kepada Yesus Kristus. Misalnya perkataan Yesus sendiri dalam Lukas 22:37, yang mengutip Yesaya 53:12, “Sebab Aku berkata kepada kamu, bahwa nas Kitab Suci ini harus digenapi pada-Ku: Ia akan terhitung di antara pemberontak-pemberontak. Sebab apa yang tertulis tentang Aku sedang digenapi.”

Begitu pula kisah tentang seorang pejabat kerajaan Etiopia yang dalam perjalanan pulang sedang membaca gulungan kitab nabi Yesaya dan sampai pada bagian “Seperti seekor domba Ia dibawa ke pembantaian” (Yes. 53:7), tepat pada saat yang bersamaan Filipus yang diutus Roh itu mengejarnya dan sempat mendengarkan bacaan itu lalu menerangkan kepadanya bahwa nubuatan itu bertutur tentang Yesus Kristus (Kis. 8:35).

Bahkan tulisan rasul Petrus lebih tegas lagi, “Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh” (1Ptr. 2:24; huruf miring ditambahkan). Kalimat terakhir ini jelas-jelas mengutip Yesaya 53:5.
“Kiasan-kiasan Perjanjian Baru atas Yesaya 53 membuktikan tanpa ragu bahwa Yesus Kristus menggenapi nubuatan ini. Bahkan Ia mengidentifikasikan Diri-Nya sendiri sebagai orang yang digambarkan di situ (Luk. 22:37). Kristus menaruh dosa-dosa kita ke atas Diri-Nya supaya kita bisa diampuni dan diubahkan” [alinea terakhir].

Apa yang kita pelajari tentang nubuatan perihal Yesus Kristus dalam Yesaya 53?
1. Dalam dunia di mana masyarakatnya secara umum cinta diri, tindakan seseorang yang mau berkorban sampai mati demi orang lain itu sungguh mencengangkan. Yesus juga telah berbuat hal yang sama bagi semua manusia, dan kita semua harus meneladani roh pengorbanan Kristus dalam bentuk dan cara yang berbeda-beda.

2. Yesaya pasal 53 sudah sejak lama diklaim oleh ajaran Yudaisme sebagai sebuah nubuatan tentang bangsa Israel, bukan tentang Yesus Kristus sebagai Mesias. Sama halnya dengan nubuatan dalam Ulangan 18:15-19 pernah diklaim golongan tertentu sebagai nubuatan tentang nabi mereka, bukan tentang Yesus Kristus.

3. Banyak orang yang belajar Alkitab bukan untuk menemukan mutiara-mutiara kebenarannya melainkan untuk mencari kesalahan, atau setidaknya membuat penafsiran yang membela kepentingan golongannya sendiri meski berbeda dari maksud yang sebenarnya. Tetapi Alkitab selalu dapat membela kebenarannya sendiri. Baca juga bahan khotbah Kristen ini: CARA MEMBANGUN OPTIMISME YANG ALKITABIAH.

Post a Comment for "MESIAS YANG MENDERITA DINUBUATKAN"