9 Karakter Hidup Sebagai Ciptaan Baru Part 1
9 karakter hidup sebagai ciptaan baru ~ Bicara tentang karakter hidup sebagai ciptaan baru dalam Kristus tentu tidak mudah. Dikatakan demikian, karena ketika kita percaya dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat kita secara pribadi, kita tidak langsung menjadi sempurna. Namun, yang pasti ialah hidup kita mengalami perubahan.
Hidup yang mengalami perubahan karena dijamah oleh Roh Kudus membuat karakter kita pun berubah. Rasul Paulus menulis tentang ciptaan baru dalam suratnya kepada jemaat di Korintus, demikian: "Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesugguhnya yang baru sudah datang" - 2 Korintus 5:17.
Hidup yang mengalami perubahan karena dijamah oleh Roh Kudus membuat karakter kita pun berubah. Rasul Paulus menulis tentang ciptaan baru dalam suratnya kepada jemaat di Korintus, demikian: "Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesugguhnya yang baru sudah datang" - 2 Korintus 5:17.
Pertanyaan penting yang harus diajukan ialah: "Apa saja karakter hidup sebagai ciptaan baru dalam Kristus yang ada dalam diri setiap orang yang percaya kepada-Nya?" Berikut tanda-tanda karakter hidup sebagai ciptaan baru dalam Kristus yang dimiliki oleh setiap orang percaya:
1. Ada kasih dalam hidupnya.
Karakter hidup manusia yang
tidak punya kasih ialah hidup hanya untuk dirinya sendiri. Mementingkan dirinya
sendiri. Hidupnya seperti kepiting yang kedua tangannya selalu diarahkan kepada
dirinya sendiri. Dia mengambil segala sesuatu hanya fokus kepada dirinya
sendiri. Tangannya tidak mau diulurkan untuk berbagi dengan orang lain.
Namun, berbeda dengan setiap
orang yang sudah mengalami kasih Allah di dalam hidupnya. Setiap orang yang
sudah menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadinya, maka hidupnya
dikuasai oleh kasih Allah di dalam Yesus Kristus.
Kasih menjadi dasar bagi
setiap kita di dalam menjalani hidup ini. Kasih menjadi dinamika penggerak bagi
kita untuk menerima orang lain masuk ke dalam kehidupan kita. Ada banyak orang
yang mengalami penolakan, dikucilkan dan selalu disakiti. Kita yang sudah
menjadi ciptaan baru di dalam Kristus, harus memiliki ruang dalam hati dan
hidup kita bagi sesama, sehingga mereka mendapat tempat di dalam hidup kita.
Terimalah orang yang gagal dan yang tertolak ketika orang lain tidak mau menerima kehadirannya. Rasul Paulus menulis demikian: “Hendaklah kasih itu jangan pura-pura! Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik. Hendaklah kamu saling mengasihi sebagai saudara dan saling mendahului memberi hormat” – Roma 12:9-10.
Terimalah orang yang gagal dan yang tertolak ketika orang lain tidak mau menerima kehadirannya. Rasul Paulus menulis demikian: “Hendaklah kasih itu jangan pura-pura! Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik. Hendaklah kamu saling mengasihi sebagai saudara dan saling mendahului memberi hormat” – Roma 12:9-10.
2. Ada sukacita dalam
hidupnya.
Tekanan dan beban kehidupan
semakin hari semakin terasa berat dirasakan dan dialami oleh semua orang.
Kondisi dan situasi itu menyebabkan banyak orang kehilangan sukacita dalam
hidupnya. Kebanyakan orang mengalami stress yang berkepanjangan dan tidak
sedikit yang mengakhiri hidupnya dengan caranya sendiri, baik meneguk obat
serangga atau terjun dari gedung berlantai tinggi atau gantung diri. Itulah karakter
orang yang hidupnya belum mengalami kasih Allah melalui Tuhan Yesus Kristus.
Namun, kita yang sudah mengalami
kasih Allah dan sudah ada di dalam Tuhan Yesus Kristus, kita bisa bersukacita. Hal
ini bisa kita lakukan karena ada kekuatan dari Roh Kudus yang ada di dalam hati
kita. Memang kita juga mengalami masalah, tekanan dan beban hidup kita juga
semakin berat.
Tetapi kita bisa cakap menanggung semua itu karena ada kekuatan rohani dari Allah yang diberikan kepada kita, sehingga walaupun hidup kita mengalami kesulitan, mengalami masalah, mengalami tekanan dan beban hidup yang berat, kita dapat bersukacita.
Tetapi kita bisa cakap menanggung semua itu karena ada kekuatan rohani dari Allah yang diberikan kepada kita, sehingga walaupun hidup kita mengalami kesulitan, mengalami masalah, mengalami tekanan dan beban hidup yang berat, kita dapat bersukacita.
Rasul Paulus menulis dalam
suratnya kepada jemaat di Filipi demikian: “Segala
perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku” – Filipi 4:13.
Rasul Paulus menulis hal itu ketika dia ada di dalam penjara. Tentu di dalam
penjara ada kesukaran, penderitaan dan tertutup dengan dunia luar.
Semua perkara itu bisa ia tanggung karena ada kekuatan dari Tuhan, sehingga ia mampu menjalaninya dengan penuh sukacita. Itu sebabnya, Paulus menulis lebih lanjut demikian: “Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!” – Filipi 4:4.
Semua perkara itu bisa ia tanggung karena ada kekuatan dari Tuhan, sehingga ia mampu menjalaninya dengan penuh sukacita. Itu sebabnya, Paulus menulis lebih lanjut demikian: “Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!” – Filipi 4:4.
Oleh karena itu, jadilah
pribadi-pribadi yang membawa dan memberi sukacita bagi orang lain yang sedang
mengalami tekanan dan beban hidup yang berat. Jadilah pribadi-pribadi yang
menebarkan sukacita bagi mereka yang kehilangan sukacita. Jadilah pribadi-pribadi
penyemangat bagi orang-orang yang patah semangat. Itulah bukti karakter kita
yang sudah menjadi ciptaan baru.
3. Ada damai dalam hidupnya.
Orang-orang yang belum
mengalami kasih Allah di dalam Yesus Kristus, mereka tidak ada damai dalam
hidupnya. Itu sebabnya, banyak dari antara mereka sebagai penebar terror,
pembuat kerusuhan dan penggerak kekacauan. Mereka hadir bukan untuk membawa
damai, tetapi membuat rusuh, merampas damai dan membuat suasana tidak kondusif.
Itulah karakter orang yang tidak di dalam Yesus.
Berbeda dengan kita yang
sudah mengalami kasih Allah di dalam Yesus Kristus. Salah satu karakter yang
ada pada diri kita sebagai ciptaan baru di dalam Kristus ialah menjadi pribadi yang
penuh damai dalam hatinya, sehingga memampukan kita untuk menjadi pembawa damai
dalam hidup ini.
Itu sebabnya Yesus tegaskan demikian: “Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah” – Matius 5:9. Kita disebut berbahagia oleh Yesus karena mempraktekkan karakter sebagai pembawa damai. Dan Yesus katakana bahwa karakter pembawa damai itu sebagai tanda bukti bahwa kita adalah anak-anak Allah.
Itu sebabnya Yesus tegaskan demikian: “Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah” – Matius 5:9. Kita disebut berbahagia oleh Yesus karena mempraktekkan karakter sebagai pembawa damai. Dan Yesus katakana bahwa karakter pembawa damai itu sebagai tanda bukti bahwa kita adalah anak-anak Allah.
Itulah tanda bukti bahwa kita ini adalah anak-anak Allah dan juga sebagai tanda bukti hidup keimanan kita kepada Tuhan Yesus Kristus. Tuhan Yesus katakana demikian: “Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga” – Matius 5:16.
Baca juga: SENJATA JITU MENGALAHKAN MASALAH HIDUP.
Bersambung....!
Post a Comment for "9 Karakter Hidup Sebagai Ciptaan Baru Part 1"