Penyaliban Yesus Mendatangkan Kebahagiaan
Penyaliban Yesus mendatangkan kebahagiaan ~ Peristiwa
penyaliban Yesus merupakan salah satu peristiwa suci dalam sejarah suci
kehidupan kekristenan. Peristiwa penyaliban Yesus selalu memberi kebahagiaan
dan harapan bagi setiap orang Kristen. Dikatakan demikian, karena peristiwa
penyaliban Yesus selalu membawa makna yang mendalam dan juga peristiwa suci
yang sangat strategis di dalam dogmatika Kristen.
I. MAKNA PENYALIBAN
YESUS
Penyaliban
Yesus selalu memberi makna special bagi kita yang percaya dan menerima-Nya
sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi. Berikut makna yang terkandung di dalam
peristiwa penyaliban Yesus bagi kita.
1.
Penderitaan yang tak terkira.
Yesus
mengalami penderitaan yang tiada taranya. Penderitaan Yesus melampaui
penderitaan yang dialami oleh siapapun di bumi ini. Penderitaan salib itu
sangat mengerikan. “Setelah Yesus selesai
dengan pengajaran-Nya itu, berkatalah Ia kepada murid-murid-Nya: “Kamu tahu,
bahwa dua hari lagi akan dirayakan Paskah, maka Anak Manusia akan diserahkan
untuk disalibkan” – Matiu 26:1-2.
2.
Kesendirian yang sangat menyiksa.
Yesus
mengalami keterasingan dari dunia dan sorga. Manusia meninggalkan Dia,
murid-murid pun hanya bisa menyaksikan derita-Nya. Bahkan ada yang lari
meninggalkan Dia menjadi pecundang. Bapa dan semua bala tentara sorga pun
berpaling dan membiarkan Yesus menderita sendirian. Yesus menanggung sendiri
siksaan yang mengerikan karena dosa kita.
Penulis Injil Matius menulis demikian: “Mulai dari jam dua belas kegelapan meliputi seluruh daerah itu sampai jam tiga. Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: “Eli, Eli, lama sabakhtani?” Artinya: Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?” Mendengar itu, beberapa orang yang berdiri di situ berkata: “Ia memanggil Elia” – Matius 27:45-46.
Penulis Injil Matius menulis demikian: “Mulai dari jam dua belas kegelapan meliputi seluruh daerah itu sampai jam tiga. Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: “Eli, Eli, lama sabakhtani?” Artinya: Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?” Mendengar itu, beberapa orang yang berdiri di situ berkata: “Ia memanggil Elia” – Matius 27:45-46.
3. Kasih
yang tiada tara.
Pengorbanan
Yesus di kayu salib menunjukkan kasih-Nya yang besar kepada kita. Pengorbanan
Yesus di kayu salib menunjukkan kasih Allah yang sempurna bagi manusia berdosa
yang rindu supaya manusia diselamatkan. Yohanes dalam Injil yang ditulisnya
menulis demikian: “Tidak ada kasih yang
lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk
sahatab-sahabatnya” – Yohanes 15:13.
II. KUASA PENYALIBAN
YESUS
Di dalam
peristiwa penyaliban Yesus, terdapat kuasa yang mahadahsyat bagi kita. Kuasa di
dalam penyaliban Yesus itu sungguh menakjubkan bagi kita yang percaya dan
menerima-Nya sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi. Berikut kuasa di dalam
peristiwa penyaliban Yesus.
1.
Menggantikan manusia berdosa.
Di salib,
terjadi transaksi antara Allah dan manusia melalui Yesus Kristus. Di salib,
terjadi pertukaran di mana Yesus harus disalibkan demi menanggung hukuman dosa
kita dan kita yang percaya diselamatkan. Di salib terjadi perubahan status,
dari orang berdosa menjadi orang yang diampuni, dari hamba menjadi anak.
Yesus menanggung sendiri hukuman dosa kita, sehingga pengorbanan-Nya, kita menjadi sembuh. Rasul Petrus menulis demikian: “Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh” – 1 Petrus 2:24.
Yesus menanggung sendiri hukuman dosa kita, sehingga pengorbanan-Nya, kita menjadi sembuh. Rasul Petrus menulis demikian: “Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh” – 1 Petrus 2:24.
2. Mendamaikan
Allah dengan manusia.
Melalui
pengorbanan Yesus di atas kayu salib, tubuh-Nya terluka dan darah-Nya tercurah
hanya untuk keselamatan kita. Oleh darah Yesus, kita dibenarkan, didamaikan dan
diselamatkan. Rasul Paulus menulis demikian: “Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan
tidak memperhitungkan pelanggaran mereka, Ia telah mempercayakan berita
pendamaian itu kepada kami” – 2 Korintus 5:19.
3.
Menyediakan kehidupan yang baka.
Melalui
pengorbanan Yesus di atas kayu salib, kita bukan saja dibenarkan, didamaikan
dan diselamatkan, melainkan kita juga mendapat hidup yang kekal. Rasul Paulus
menulisnya demikian: “Sebab upah dosa
ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus,
Tuhan kita” – Roma 6:23.
III. TANGGAPAN
TERHADAP PENYALIBAN YESUS
Bagi kita
yang sudah menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat secara pribadi, maka
ada tanggapan dan rasa syukur serta hidup yang berkenan kepada-Nya. Berikut beberapa
tanggapan terhadap peristiwa penyaliban Yesus.
1. Percaya
bahwa itulah jalan satu-satunya.
Tidak ada
jalan lain yang bisa ditempuh oleh manusia untuk masuk ke dalam Kerajaan Sorga.
Hanya Yesuslah satu-satunya jalan yang dapat membawa manusia masuk ke dalam
Kerajaan Sorga. Yesus sendiri menegaskan hal itu demikian: “Kata Yesus kepadanya: “Akula jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada
seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” – Yohanes 14:6.
Bagian firman Tuhan ini ingin menegaskan kepada kita bahwa bahwa Yesus sendiri
telah menutup jalan bagi adanya juruselamat yang lain. Hanya Yesus satu-satunya
jalan yang dapat membuat manusia sampai kepada Bapa di sorga dan hanya Nama
Yesuslah satu-satunya yang diberikan kepada manusia, yang dalam Nama-Nya
manusia bisa diselamatkan.
Dokter Lukas menulisnya demikian: “Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang oleh kita dapat diselamatkan” – Kisah Para Rasul 4:12.
Dokter Lukas menulisnya demikian: “Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang oleh kita dapat diselamatkan” – Kisah Para Rasul 4:12.
Senada
dengan dengan dokter Lulas, kepada Timotius, rasul Paulus menulis: “Karena Allah itu esa dan esa pula Dia yang
menjadi pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus, yang
telah menyerahkan diri-Nya sebagai tebusan bagi semua manusia: itu kesaksian
pada waktu yang ditentukan” – 1 Timotius 2:5.
2. Berubah
sebagai bukti percaya.
Fakta Alkitab
menunjukkan kepada kita bahwa setiap orang yang berjumpa dengan Yesus dan
menerimanya sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi pasti mengalami perubahan
hidup yang luar biasa. Beberapa contoh bisa kita temukan, yaitu: Zakheus –
Lukas 19:1-10; dan Rasul Paulus – Kisah Para Rasul 9:1-19a.
Dan salah satu bagian firman Tuhan yang ditulis oleh rasul kepada jemaat di Korintus, demikian: “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru, yang lama sudah berlalu sesungguhnya yang baru sudah datang” – 2 Korintus 5:17.
Dan salah satu bagian firman Tuhan yang ditulis oleh rasul kepada jemaat di Korintus, demikian: “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru, yang lama sudah berlalu sesungguhnya yang baru sudah datang” – 2 Korintus 5:17.
3. Berbuah
hanya bagi Kemuliaan-Nya.
Salah satu
tanda yang dapat dirasakan dan dilihat dari hidup setiap orang yang percaya dan
menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi ialah buah. Hidup yang berkualitas
dan produktif pasti terjadi di dalam hidup kita.
Kita bisa menjadi saluran berkat bagi orang lain. Itulah buah yang mempermuliakan Allah dan menjadi berkat bagi sesama kita. Dalam Injil Yohanes ditegaskan demikian: “Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku” – Yohanes 15:8.
Kita bisa menjadi saluran berkat bagi orang lain. Itulah buah yang mempermuliakan Allah dan menjadi berkat bagi sesama kita. Dalam Injil Yohanes ditegaskan demikian: “Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku” – Yohanes 15:8.
Post a Comment for "Penyaliban Yesus Mendatangkan Kebahagiaan"