Immanuel: Allah Yang Turun Menemui Kita - Khotbah Kristen
Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Immanuel: Allah Yang Turun Menemui Kita

Immanuel: Allah Yang Turun Menemui Kita ~ Landasan firman Tuhan untuk tema Imanuel: Allah yang turun menemui kita diambil dari injil Matius. Demikianlah sabda Tuhan, “Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Immanuel” yang berarti: Allah menyertai kita” (Matius 1:23).

Bacaan Alkitab Setahun: 2 Tesalonika 1-3

Suatu malam pada bulan Desember, seorang perawat Kristen di Jakarta pulang kerja jauh lebih larut dari biasanya. Rumah sakit tempat ia bertugas sedang penuh oleh pasien, dan ia merasa kelelahan secara fisik maupun emosional. Dalam perjalanan pulang, ia melihat sebuah keluarga kecil yang duduk di luar halte, tampak kedinginan dan sedang mencari tumpangan. Sang perawat berhenti, menghampiri mereka, dan menanyakan keadaan mereka.

Ternyata mereka baru saja kehilangan rumah kontrakan karena tidak mampu membayar. Saat perawat itu memberikan makanan kecil dan membantu mereka mencari tempat tinggal sementara, sang ibu tiba-tiba berkata dengan mata berkaca-kaca, “Terima kasih… rasanya Tuhan masih ingat kami.” Momen sederhana itu mengingatkan sang perawat bahwa Allah tidak jauh. Ia hadir. Ia menemui manusia, kadang melalui tindakan kasih yang terlihat kecil tetapi berdampak besar.

Natal mengingatkan kita pada kebenaran paling indah: Allah tidak menunggu manusia naik kepada-Nya; Dia sendiri yang turun menemui kita. Itulah makna dari nama Immanuel: Allah beserta kita. Dalam Matius 1:23, malaikat menyatakan bahwa kelahiran Yesus bukan hanya peristiwa sejarah, tetapi deklarasi bahwa Allah memilih tinggal di tengah realitas manusia: kotor, kacau, dan penuh pergumulan.

Yesus lahir bukan dalam istana, tetapi di palungan, menunjukkan bahwa Allah tidak alergi dengan kesederhanaan atau keadaan hidup kita yang berantakan. Dia hadir bukan bagi mereka yang sudah rapi hidupnya, tetapi bagi mereka yang sedang mencari arah, penuh luka, dan merasa sendirian.

Ketika dunia menekan dengan berbagai ketidakpastian, berita kelahiran Immanuel memberi kita kepastian bahwa kita tidak berjalan sendirian. Allah yang menjadi manusia itu mengerti air mata kita, kecemasan kita, dan pergumulan yang kita simpan rapat-rapat. Ia bukan Allah yang jauh; Ia dekat, Ia tinggal bersama, Ia menyertai, Ia menopang.

Natal bukan hanya perayaan dekorasi atau tradisi; itu adalah perayaan tentang kehadiran Allah yang real. Kehadiran yang menyembuhkan, memulihkan, dan memberi harapan baru. Maka apa pun yang sedang kita hadapi hari ini: kelelahan, kekhawatiran, pergumulan keluarga, masalah ekonomi, atau hati yang sedang galau, ingatlah: Immanuel.
Allah ada di sini. Allah tidak meninggalkanmu. Allah turun menemui hidupmu.

Doa:

Tuhan Yesus, terima kasih karena Engkau adalah Immanuel, Allah yang menyertai kami. Di tengah kelemahan dan pergumulan hidup, Engkau hadir memberi penghiburan dan harapan. Ajari kami merasakan kehadiran-Mu setiap langkah, dan jadikan kami alat kasih-Mu bagi orang di sekitar kami. Dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Amin.🙏

Post a Comment for "Immanuel: Allah Yang Turun Menemui Kita"