Hidup oleh Iman dalam Kristus: Renungan Galatia 2:20 - Khotbah Kristen
Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Hidup oleh Iman dalam Kristus: Renungan Galatia 2:20

Hidup oleh Iman dalam Kristus: Renungan Galatia 2:20

Setiap orang mencari arti hidup. Ada yang mengejarnya lewat kekayaan, jabatan, atau popularitas. Namun Rasul Paulus dalam Galatia 2:20 mengajarkan kebenaran yang jauh lebih dalam: “Aku telah disalibkan dengan Kristus; namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku.” Ayat ini menjadi fondasi penting bagi kehidupan Kristen. Artikel ini akan membahas tiga kebenaran besar dari Galatia 2:20: disalibkan bersama Kristus, Kristus hidup dalam aku, dan hidup oleh iman dalam Kristus.

1. Disalibkan Bersama Kristus: Hidup Lama Telah Mati

“Aku telah disalibkan dengan Kristus; namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup...” (Galatia 2:20a).

Hidup lama manusia penuh dengan ego, dosa, dan hawa nafsu. Paulus mengingatkan bahwa melalui iman, orang percaya dipersatukan dengan Kristus di salib. Itu berarti kehidupan lama kita berakhir. Disalibkan bersama Kristus bukan sekadar simbol, melainkan transformasi total dalam cara hidup.

Yesus sendiri menegaskan: “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku” (Lukas 9:23).

Eka Darmaputera menulis: “Salib menandai titik balik kehidupan orang percaya, dari hidup yang berpusat pada diri menuju hidup yang berpusat pada Kristus.” (Eka Darmaputera, Iman dan Tantangan Zaman, BPK Gunung Mulia, 2001, hlm. 145).

Menolak gaya hidup kompromi dosa. Melepaskan egoisme dan iri hati.

Menghidupi kerendahan hati dalam relasi sehari-hari.

2. Kristus Hidup dalam Aku: Hidup Baru yang Dikuasai Kristus

“...melainkan Kristus yang hidup di dalam aku.” (Galatia 2:20b).

Kristus tidak hanya mati untuk kita, Ia juga hidup dalam kita. Inilah rahasia kekuatan hidup Kristen: Kristus menjadi pusat, bukan lagi “aku”. Yohanes 15:5 menegaskan, “Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak.”

Stephen Tong berkata: “Kristus hidup di dalam orang percaya bukan sekadar konsep rohani, melainkan nyata dalam perubahan hidup.” (Stephen Tong, Iman, Kebenaran, dan Pengharapan, Momentum, 2010, hlm. 88).

Hidup menampilkan kasih, kesabaran, dan pengampunan.

Ibadah bukan sekadar rutinitas, melainkan perjumpaan pribadi dengan Kristus. Setiap keputusan hidup dipimpin oleh Roh Kudus.

3. Hidup oleh Iman: Dipelihara Kasih Kristus

“Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah...” (Galatia 2:20c).

Hidup oleh iman berarti bersandar penuh pada kasih dan anugerah Kristus, bukan pada kekuatan sendiri. Ibrani 11:6 berkata: “Tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah.”

Yusuf Roni menulis: “Iman adalah jantung kekristenan. Tanpa iman, segala usaha rohani hanyalah aktivitas kosong.” (Yusuf Roni, Hidup oleh Iman, Literatur SAAT, 2012, hlm. 57).

Mempercayai janji Allah meskipun keadaan sulit.

Melangkah dalam ketaatan walau logika menolak.

Mengandalkan kasih Kristus setiap hari.

Galatia 2:20 mengajarkan kita tiga kebenaran utama:

Hidup lama disalibkan bersama Kristus.

Kristus hidup dalam diri kita.

Hidup kita sekarang adalah hidup oleh iman dalam kasih Kristus.

Dengan demikian, kekristenan bukan sekadar agama, melainkan hidup baru di dalam Kristus. Mari kita bertanya: apakah dunia melihat Kristus melalui hidup kita?

Call to Action

Jika artikel ini memberkati Anda, jangan ragu untuk:

Bagikan ke teman atau keluarga yang membutuhkan penguatan iman. Tinggalkan komentar tentang pengalaman Anda hidup oleh iman dalam Kristus.

Ikuti blog ini untuk renungan dan khotbah Kristen lainnya.

Post a Comment for "Hidup oleh Iman dalam Kristus: Renungan Galatia 2:20"