Pagi Adalah Waktu Terbaik untuk Tuhan
Pagi Adalah Waktu Terbaik untuk Tuhan ~ Landasan firman Tuhan untuk tema pagi adalah waktu terbaik untuk Tuhan, diambil dari kitab Mazmur 5:4. Demikianlah sabda Tuhan, “Tuhan, pada waktu pagi Engkau mendengar seruanku; pada waktu pagi aku mengatur persembahan bagi-Mu, dan aku menunggu-nunggu”.
Ada pepatah lama yang berkata, “Morning sets the tone for the whole day.” Apa yang kita lakukan di pagi hari sering menentukan bagaimana seluruh hari itu berjalan. Kalau kita memulai pagi dengan tergesa-gesa, hati gelisah, dan pikiran kacau, biasanya seharian terasa berat. Tetapi kalau kita memulainya dengan doa, firman, dan penyembahan kepada Tuhan, ada kedamaian dan kekuatan yang menyertai sepanjang hari.
Daud dalam Mazmur 5:4 memberi teladan luar biasa: ia menjadikan pagi sebagai waktu utama untuk datang kepada Tuhan. Bagi Daud, pagi bukan hanya rutinitas, melainkan sebuah momen sakral—persembahan pertama bagi Allah. Dari ayat ini, kita belajar tiga kebenaran penting tentang mengapa pagi adalah waktu terbaik untuk Tuhan.
Satu,
Pagi adalah Waktu Mengutamakan Tuhan
Mazmur
143:8 – “Perdengarkanlah kasih setia-Mu kepadaku pada waktu pagi, sebab
kepada-Mulah aku percaya! Beritahukanlah aku jalan yang harus kutempuh, sebab
kepada-Mulah kuangkat jiwaku.”
Daud
sadar bahwa sebelum melakukan aktivitas apa pun, ia harus mencari wajah Tuhan
lebih dahulu. Pagi hari adalah simbol “yang pertama”—buah sulung waktu kita.
Dengan menyerahkan waktu pertama kepada Tuhan, kita sedang menyatakan bahwa
Dialah prioritas tertinggi.
Seorang teolog Indonesia, Pdt. Yakub Tomatala, pernah menulis bahwa “Prioritas rohani yang benar menentukan arah hidup yang benar. Bila Allah ditempatkan pertama, maka yang lain akan mengikuti urutan yang benar.” Memberikan waktu pagi kita kepada Tuhan berarti menata ulang seluruh hidup kita sesuai rancangan-Nya.
Ilustrasinya sederhana: bayangkan seorang tentara yang berangkat perang tanpa menerima arahan dari komandannya. Ia akan bingung dan berisiko tersesat. Demikian juga kita, bila mengawali hari tanpa mendengar suara Tuhan.
Aplikasi: Awali pagi dengan doa pribadi, membaca firman, atau menyanyikan pujian. Tidak perlu panjang, tapi utamakan Tuhan.
Dua,
Pagi adalah Waktu Menerima Kekuatan Baru
Yesaya 40:31 – “Tetapi orang-orang yang menanti-nantikan Tuhan mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.”
Pagi adalah saat terbaik untuk recharge rohani. Setelah tubuh beristirahat semalam, jiwa kita pun butuh “pengisian ulang” dari Tuhan. Melalui doa dan firman, Roh Kudus mengisi ulang batin kita dengan kekuatan baru.
Billy Graham pernah berkata, “Jika Anda kehilangan satu jam bersama Tuhan di pagi hari, sepanjang hari itu Anda akan kehilangan arah.” Ucapan ini menegaskan bahwa kekuatan rohani tidak datang otomatis, tetapi melalui kebiasaan menanti Tuhan.
Daud menulis dalam Mazmur 59:17: “Tetapi aku mau menyanyikan kekuatan-Mu, pada waktu pagi aku mau bersorak-sorak karena kasih setia-Mu.” Di sini jelas bahwa pagi adalah momen untuk mengalami kasih setia Allah yang menguatkan.
Ilustrasi: Seperti ponsel yang harus diisi baterainya sebelum dipakai, kita pun harus “diisi” terlebih dahulu oleh hadirat Tuhan sebelum menjalani hari.
Aplikasi: Jadikan pagi sebagai momen mengisi roh dengan firman, bukan sekadar mengisi perut dengan sarapan.
Tiga,
Pagi adalah Waktu Menyatakan Harapan dan Iman
Ratapan
3:22–23 – “Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya;
selalu baru tiap pagi: besar kesetiaan-Mu!”
Setiap pagi adalah simbol anugerah baru. Allah memberi hari baru, napas baru, kesempatan baru. Karena itu, pagi hari adalah waktu terbaik untuk meneguhkan iman dan menyatakan pengharapan kepada Tuhan.
Seorang teolog, John Stott, menulis bahwa “Pagi hari adalah simbol kebangkitan—bangkit dari kegelapan malam menuju terang baru. Maka doa pagi adalah pernyataan iman akan kebangkitan Kristus dan harapan hidup baru dalam Dia.”
Mazmur 30:6 juga berkata, “Pada waktu malam ada tangisan, pada waktu pagi terdengar sorak-sorai.” Ayat ini mengingatkan bahwa pagi adalah tanda kemenangan iman. Meski ada air mata di malam hari, pagi membawa sukacita baru dari Tuhan.
Ilustrasi: Bunga matahari selalu menghadap ke arah cahaya. Demikian juga orang percaya—setiap pagi mengarahkan wajahnya kepada terang Kristus, Sang Matahari Kebenaran.
Aplikasi: Gunakan pagi untuk mengucapkan syukur, memperkatakan janji Tuhan, dan menaruh harapan baru dalam iman.
Saudara, pagi adalah waktu terbaik untuk Tuhan. Karena pagi adalah waktu mengutamakan Tuhan. Pagi adalah waktu menerima kekuatan baru. Pagi adalah waktu menyatakan harapan dan iman.
Jika kita mau setia mempersembahkan pagi kita kepada Tuhan, maka seharian kita akan dipenuhi dengan damai, arah yang jelas, dan kekuatan baru dari-Nya. Seperti Daud, marilah kita berkata, “Tuhan, pada waktu pagi Engkau mendengar seruanku; pada waktu pagi aku mengatur persembahan bagi-Mu, dan aku menunggu-nunggu.”
Post a Comment for "Pagi Adalah Waktu Terbaik untuk Tuhan"