Benarkah Satu Ketaatan Lebih Berharga Daripada Seribu Doa?

Benarkah Satu Ketaatan Lebih Berharga Daripada Seribu Doa? ~ Ini pernyataan yang cukup viral dan sering dijadikan quote motivasi rohani, tapi juga bikin alis kita naik satu kalau kita kaji secara teologis. Pernyataannya begini: “Satu Ketaatan Lebih Berharga Daripada Seribu Doa.”

Tanggapan Secara Teologis dan Kritis

Secara retoris, kalimat ini ingin menekankan bahwa ketaatan kepada Tuhan itu penting, bahkan lebih bermakna dari sekadar banyaknya doa yang tidak disertai tindakan nyata.

Tapi kalau dilihat dari kacamata Alkitab secara utuh, pernyataan ini problematis kalau dimengerti secara dikotomis atau kontras mutlak antara ketaatan dan doa, seolah-olah doa itu kurang penting.

Alkitab tidak pernah mempertentangkan doa dan ketaatan. Keduanya adalah ekspresi iman yang saling melengkapi. Kalau dikatakan lebih berharga satu ketaatan daripada seribu doa, itu bisa disalahartikan seolah-olah doa itu hanya formalitas yang tak bernilai, padahal justru ketaatan lahir dari hubungan yang intim lewat doa.

Pernyataan ini juga mengandung aroma legalisme, karena mengutamakan "aksi" daripada "relasi". Padahal, dalam kekristenan, ketaatan lahir dari relasi kasih dengan Allah, bukan dari performa moral semata.

Firman Tuhan yang Relevan

Ketaatan itu penting:

Baca Juga

“Sesungguhnya, mendengarkan lebih baik dari pada korban sembelihan, memperhatikan lebih baik dari pada lemak domba-domba Jantan” 1 Samuel 15:22b. Ayat ini sering dijadikan dasar dari slogan tadi. Tapi konteksnya adalah ketaatan sebagai bentuk ibadah sejati, bukan untuk merendahkan aspek lain dari kehidupan rohani seperti doa.

Doa juga penting dan diperintahkan:

“Berdoalah tanpa henti” 1 Tesalonika 5:17. “Doa orang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya” Yakobus 5:16b.

Yesus sendiri adalah teladan ketaatan dan hidup dalam doa yang konsisten (Lukas 5:16). Jadi kalau Yesus saja butuh berdoa, apalagi kita bro.

Pernyataan “lebih berharga satu ketaatan daripada seribu doa” harus ditafsir dengan hati-hati. Jika maksudnya adalah: Jangan cuma banyak doa tapi hidup gak taat” oke, bro setuju. Tapi kalau maksudnya “doa itu gak penting, yang penting taat” itu salah kaprah.

Karena dalam Alkitab: Doa yang sejati akan memimpin kepada ketaatan yang sejati. Dan ketaatan yang sejati akan selalu ditopang oleh hidup doa.

Gas terus bro dengan iman yang bertumbuh seimbang!.