Jangan Takut, Kristus Telah Bangkit: Pesan Paskah yang Memberi Harapan - Khotbah Kristen
Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Jangan Takut, Kristus Telah Bangkit: Pesan Paskah yang Memberi Harapan

Jangan Takut, Kristus Telah Bangkit: Pesan Paskah yang Memberi Harapan ~ Landasan firman Tuhan untuk tema tersebut diambil dari Injil Matius pasal 28 ayat 5 sampai 6, “Akan tetapi malaikat itu berkata kepada perempuan-perempuan itu: ‘Jangan kamu takut; sebab Aku tahu kamu mencari Yesus yang disalibkan itu. Ia tidak ada di sini, sebab Ia telah bangkit, sama seperti yang telah dikatakan-Nya. Mari, lihatlah tempat Ia dibaringkan’.”

Renungan Paskah tentang kebangkitan Yesus berdasarkan Matius 28:5–6. Jangan takut, Kristus telah bangkit! Temukan kekuatan, pengharapan, dan tujuan hidup baru dalam Kristus yang hidup.

Apakah kamu sedang bergumul dengan ketakutan, kehilangan arah, atau merasa hidup ini sia-sia? Injil membawa kabar yang mengubahkan segalanya: Kristus telah bangkit! Dalam Matius 28:5–6, malaikat berkata, "Jangan kamu takut… Ia telah bangkit." Kabar ini bukan hanya berita sejarah, tetapi kekuatan untuk hidup kita hari ini. Yuk gali makna terdalam dari kebangkitan Kristus dan temukan alasan mengapa kita tidak perlu takut lagi!

Jangan Takut, Kristus Telah Bangkit.

Hari itu masih gelap ketika para perempuan datang ke kubur Yesus. Hati mereka penuh duka, air mata belum kering dari pipi mereka. Dunia terasa runtuh. Mesias yang mereka ikuti dan kasihi, yang mereka harap akan membebaskan Israel, telah mati di kayu salib. Mereka datang bukan dengan harapan, melainkan dengan kesedihan, membawa rempah-rempah untuk mengurapi jenazah. Namun yang mereka temukan justru mengguncang dunia: batu sudah terguling, kubur kosong, dan seorang malaikat berkata: “Jangan kamu takut… Ia telah bangkit.”

Kebangkitan Kristus bukan hanya klimaks dari kisah Injil, melainkan dasar dari segala harapan iman Kristen. Inilah fondasi iman kita. Dan hari ini, kita semua yang hidup di tengah dunia yang penuh ketakutan — takut akan masa depan, takut kehilangan, takut kegagalan, takut akan kematian — mendengar suara yang sama dari sorga: “Jangan takut, Kristus telah bangkit.”

Pertama, jangan takut karena kebangkitan Kristus adalah bukti bahwa kuasa Allah lebih besar dari maut. Dalam dunia ini, kematian adalah musuh yang paling ditakuti. Tak ada kekayaan, pengaruh, atau ilmu pengetahuan yang bisa menghentikannya. Tapi Yesus datang bukan hanya untuk menyembuhkan yang sakit atau memberi pengajaran yang indah. Ia datang untuk menghancurkan kuasa maut itu sendiri. Paulus menulis dalam 1 Korintus 15:55-57: “Hai maut, di manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah sengatmu? … Tetapi syukur kepada Allah, yang telah memberikan kepada kita kemenangan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita.”

Kemenangan ini bukan sekadar teologis, tetapi eksistensial. Ia mengubah cara kita memandang hidup dan mati. Ketika Kristus bangkit, Ia membuktikan bahwa kematian bukan akhir cerita. Kubur yang kosong adalah deklarasi abadi bahwa kuasa dosa dan maut telah dipatahkan. Oleh sebab itu, orang percaya tidak lagi hidup di bawah ketakutan akan kematian, melainkan dalam pengharapan akan hidup yang kekal. Dunia boleh gemetar karena pandemi, bencana, atau peperangan, tapi kita yang percaya memiliki pengharapan yang tidak tergoyahkan: Kristus telah bangkit, dan karena itu, kita juga akan hidup bersama Dia.

Kedua, jangan takut karena kebangkitan Kristus menjamin kehadiran-Nya yang hidup dalam hidup kita hari ini. Salah satu alasan terbesar manusia takut adalah karena merasa sendirian. Ketika badai datang, ketika doa-doa seakan tak dijawab, ketika kesulitan hidup menyesakkan dada, kita sering merasa seolah Tuhan jauh. Namun kebangkitan Kristus adalah jaminan bahwa Yesus bukanlah tokoh sejarah yang mati dan dikenang, melainkan Tuhan yang hidup dan menyertai.

Dalam Matius 28:20, setelah kebangkitan-Nya, Yesus berkata, “Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.” Ini bukan janji kosong. Murid-murid pertama mengalami sendiri penyertaan-Nya yang nyata, bahkan dalam penganiayaan dan penderitaan. Petrus yang dulu menyangkal Yesus karena takut, kemudian berdiri di hadapan orang banyak dan memberitakan Injil dengan berani. Paulus yang dulunya penganiaya, bersaksi di tengah penderitaan karena tahu siapa yang menyertainya. Dalam 2 Timotius 4:17, ia menulis, “Tetapi Tuhan telah mendampingi aku dan menguatkan aku.”

Kehadiran Kristus yang hidup inilah yang membuat kita bisa menjalani hari demi hari tanpa takut. Ia hadir dalam doa kita, dalam ibadah kita, dalam pelayanan kita, dalam pergumulan kita. Ketika kita duduk menangis di ruang rumah sakit, Ia hadir. Ketika kita menghadapi penolakan, kegagalan, kehilangan, Ia tidak meninggalkan kita. Dan bukan hanya kehadiran pasif, melainkan kehadiran yang memberi damai, kekuatan, dan sukacita. Roh Kudus yang dijanjikan-Nya, diberikan sebagai penolong, penghibur, dan penuntun dalam segala kebenaran.

Ketiga, jangan takut karena kebangkitan Kristus memberi kita tujuan dan keberanian untuk hidup bagi Dia. Banyak orang hidup dalam ketakutan karena merasa hidupnya tidak berarti. Mereka mengejar sukses, pengakuan, atau keamanan, tapi tetap kosong. Tapi kebangkitan Kristus memberi kita visi baru: hidup ini adalah kesempatan untuk memuliakan Dia yang hidup. Kita bukan lagi orang yang hidup dalam sia-sia, tetapi orang yang diutus sebagai saksi kebangkitan.

Para murid setelah kebangkitan Yesus bukan hanya bersukacita, mereka berubah. Dari orang-orang yang bersembunyi karena takut, mereka pergi ke ujung bumi memberitakan Injil. Dalam Kisah Para Rasul 4:33 tertulis, “Dengan kuasa yang besar rasul-rasul memberi kesaksian tentang kebangkitan Tuhan Yesus, dan kasih karunia yang besar ada atas mereka semua.” Kebangkitan Kristus mengubah fokus hidup mereka. Begitu juga dengan kita — kita bukan sekadar hidup untuk diri sendiri, tetapi untuk menjadi saksi kasih, pengampunan, dan hidup baru yang telah kita terima.

Kita dipanggil untuk berani mengasihi di tengah kebencian. Berani mengampuni meski disakiti. Berani bersaksi walau ditolak. Berani setia meski tak dipahami. Karena kita tahu, Kristus telah bangkit dan hidup kita ada dalam tangan-Nya. Kita hidup bukan demi mencari perlindungan dari ketakutan, tapi menghidupi keberanian yang lahir dari kebangkitan.

Saudara-saudari terkasih, berita kebangkitan bukan hanya untuk Paskah. Itu adalah kabar yang harus membentuk cara kita berpikir, merasa, dan bertindak setiap hari. Dunia ini memang penuh ketakutan, tetapi kita punya kabar yang lebih besar: Kristus telah bangkit. Dan karena itu, kita jangan takut. Badai bisa datang, tapi kita punya jangkar yaitu kebangkitan Yesus. Malam bisa gelap, tapi kita punya pesan paskah yaitu terang hidup bagi masa depan. Jalan bisa sulit, tapi kita tidak sendiri, ada harapan hidup kekal dan penyertaan Tuhan yang sempurna.

Hari ini, mari kita tanggalkan semua ketakutan yang membelenggu: takut gagal, takut ditinggalkan, takut kehilangan, takut mati. Sebab Kristus telah mengalahkan semuanya, itulah Injil kebangkitan. Ia tidak mati, Ia hidup, Ia kuasa atas maut. Dan hidup dalam Kristus, kita tersembunyi bersama Dia dalam kemuliaan. Biarlah hati kita menyatu dengan suara malaikat di kubur itu: “Jangan kamu takut… Ia telah bangkit.” Itulah kekuatan kita. Itulah identitas kita. Itulah misi kita.

Post a Comment for "Jangan Takut, Kristus Telah Bangkit: Pesan Paskah yang Memberi Harapan"