Menakar Kapasitas Calon Ketum Sinode GKRI Periode 2025-2029
Menakar Kapasitas Calon Ketum Sinode GKRI Periode 2025-2029 ~ Memasuki periode 2025-2029, Gereja Kristus Rahmani Indonesia (GKRI) akan menghadapi momen penting dalam memilih Ketua Umum Sinode yang baru. Posisi ini bukan hanya sebuah jabatan administratif, tetapi juga tanggung jawab rohani yang besar. Dalam menakar kapasitas para calon, beberapa kriteria penting perlu dipertimbangkan, diantaranya adalah visi pelayanan, integritas, kepemimpinan yang berkarakter, serta kemampuan untuk mengarahkan gereja menuju pertumbuhan rohani dan dampak sosial yang nyata.
1. Kepemimpinan yang Berorientasi pada Pelayanan.
Pemimpin gereja haruslah meneladani Yesus Kristus yang adalah “Gembala yang Baik” (Yohanes 10:11). Yesus menunjukkan bahwa kepemimpinan bukan soal mencari keuntungan pribadi, tetapi melayani dengan kasih dan pengorbanan. Seorang calon Ketua Umum harus memiliki hati seorang gembala, yang memperhatikan kesejahteraan jemaat dan mendukung pertumbuhan rohani mereka.
“Aku adalah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya” (Yohanes 10:11).
2. Visi dan Misi yang Jelas.
Visi adalah kemampuan untuk melihat ke depan dan memahami apa yang Tuhan ingin lakukan dalam gereja dan masyarakat. Seorang calon yang layak harus memiliki visi yang berakar pada Firman Tuhan dan dapat mengkomunikasikan misi tersebut dengan jelas. Visi itu harus membawa arah yang jelas bagi GKRI, terutama dalam menghadapi tantangan zaman yang semakin kompleks.
“Bangsa ini binasa karena tidak ada penglihatan” (Amsal 29:18). Penglihatan atau visi rohani sangat penting agar gereja tidak kehilangan arah dalam pelayanannya.
3. Integritas dan Kehidupan yang Berbuah.
Integritas adalah landasan bagi setiap pemimpin gereja. Seorang calon Ketua Umum Sinode haruslah pribadi yang tidak bercacat dalam hal moral dan etika. Hidupnya harus mencerminkan buah Roh, seperti yang digambarkan dalam Galatia 5:22-23, yaitu kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, dan penguasaan diri. “Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri” (Galatia 5:22-23).
4. Kemampuan Memimpin dengan Hikmat dan
Keteladanan.
Seorang Ketua Umum harus mampu memimpin dengan hikmat dari Tuhan, seperti yang dilakukan oleh Raja Salomo. Ketika Salomo meminta hikmat dari Tuhan (1 Raja-raja 3:9), itu menunjukkan bahwa kepemimpinan yang bijaksana selalu mengutamakan kehendak Tuhan di atas segalanya. Calon Ketua Umum yang berkompeten akan membawa gereja dalam bimbingan Tuhan, mengarahkan setiap keputusan kepada kebenaran dan keadilan.
“Berilah kiranya hambamu ini hati yang faham menimbang perkara untuk menghakimi umat-Mu dengan adil dan dapat membedakan antara yang baik dan yang jahat” (1 Raja-raja 3:9).
5. Komitmen pada Misi Penginjilan.
Tugas gereja adalah menyebarkan kabar baik kepada seluruh dunia, dan pemimpin sinode harus memiliki komitmen pada penginjilan. Seorang pemimpin gereja yang efektif adalah yang mampu memimpin jemaat untuk memenuhi Amanat Agung yang diberikan oleh Yesus, yaitu menjadikan semua bangsa murid-Nya (Matius 28:19-20).
“Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus” (Matius 28:19).
6. Kemampuan Mengelola Konflik dan Membangun
Kesatuan.
Gereja, sebagai tubuh Kristus, seringkali menghadapi konflik internal. Calon Ketua Umum harus memiliki kemampuan untuk mengelola perbedaan dengan bijaksana dan membangun kesatuan di tengah jemaat. Efesus 4:3 mengingatkan pentingnya menjaga kesatuan Roh dalam ikatan damai sejahtera.
“Dan berusahalah memelihara kesatuan Roh oleh
ikatan damai sejahtera” (Efesus 4:3).
Menakar kapasitas calon Ketua Umum Sinode GKRI bukan hanya soal kemampuan administratif, tetapi juga integritas rohani, kepemimpinan yang melayani, dan kesetiaan kepada visi misi gereja. Dengan menjadikan Firman Tuhan sebagai tolok ukur, kita berharap pemimpin yang terpilih mampu membawa gereja ini semakin bertumbuh dalam kasih karunia dan kebenaran, serta berdampak bagi dunia.
Tulisan ini mengajak kita semua untuk berdoa dan
memohon hikmat dari Tuhan agar pemimpin yang terpilih adalah orang yang seturut
dengan kehendak Tuhan.
Post a Comment for "Menakar Kapasitas Calon Ketum Sinode GKRI Periode 2025-2029"